Penalti stop and go, Button: Kesempatan menang saya buyar
Eks pembalap Formula 1, Jenson Button, menilai penalti 10 detik saat balapan Fuji 500 Mil kurang tepat, hingga menghilangkan peluang menang perdana di Super GT.
#100 RAYBRIG NSX-GT
Masahide Kamio
Button diganjar penalti stop and go 10 detik karena menyalip ARTA M6 kelas GT300 saat bendera kuning tengah berkibar.
Baik pembalap 38 tahun tersebut maupun rekan satu mobilnya, Naoki Yamamoto, mampu memperbaiki waktunya dengan memanfaatkan kombinasi kekuatan ban Bridgestone dan NSX-GT mereka.
Duet Raybrig NSX #100 akhirnya finis posisi kelima, 34 detik lebih lambat dari pemenang balapan, au LC500 #36 dengan Kazuki Nakajima dan Yuhi Sekiguchi sebagai pembalapnya.
Meski melakukan pelanggaran serupa pada Suzuka 1000 km 2017, Button menilai penalti kali ini dirasa terlalu berat, karena ia hanya diganjar drive-through penalty saat debut balapan di Super GT.
“Saya frustrasi dengan penalti kali ini. Berlebihan rasanya,” ujar mantan pembalap Honda dan McLaren F1 tersebut.
“Tidak ada masalah dengan drive through penalty. Tapi kalau berhenti 10 detik… padahal saya melakukan hal sama seperti di Suzuka tahun lalu. Sadar menyalip tidak sengaja saat bendera kuning, saya langsung mengembalikan posisi. Saya hanya diganjar drive-through penalti
“Sekarang, malah dapat stop and go. Mengapa berubah? Mengapa tidak konsisten? Ini tidak benar. [Aturan] harus konsisten. Jika menyalip saat bendera kuning, harusnya Anda dipenalti dengan ganjaran sama.
“Kami tertinggal 45 detik dari kompetitor. Akhirnya, kami finis dengan selisih 34 detik dari sang pemenang.”
Saat ditanya apakah ia bisa podium bahkan menang bila tidak ada penalti, Button menjawab, “Mungkin, sangat mungkin. Ya siapa yang tahu juga, sih.”
Peluang bagus meraih gelar
Dengan dua podium dan sekali tanpa poin, Button dan Yamamoto kini berbagi tempat posisi kedua klasemen sementara pembalap dengan duet Sekiguchi dan Nakajima. Mereka tertinggal tujuh poin dari pemimpin klasemen, Nick Cassidy dan Ryo Hirakawa.
Dua balapan berikutnya, di mana Honda lebih diunggulkan berkat layout trek penuh tikungan, Button merasa ia memiliki peluang bagus untuk meraih gelar Super GT pada musim debutnya.
“Saya rasa kami memiliki kesempatan baik, meski cukup susah karena berkali-kali kami melewatkan peluang meraih poin lebih banyak,” ungkapnya.
“Namun, dengan adanya penalti berat berdasarkan raihan poin, rasanya semua memiliki kesempatan sama, mengingat mobil ringan punya kesempatan tampil lebih kencang.
“Super GT ternyata sangat sulit. Anda harus fokus tiap balapan akhir pekan, tampil semaksimal mungkin.
“Saya harus belajar lagi. Paling tidak, saya pede dengan mobil dan diri sendiri. Semoga balapan di Sugo nanti berjalan baik, begitu pula Autopolis, saat bobot penalti kami dipangkas setengah.
“Motegi mungkin agak susah karena Nissan sangat kencang. Jadi kami harus menabung poin dulu di Sugo dan Autopolis untuk memperebutkan gelar.”
Laporan tambahan oleh Tomohiro Yoshita
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments