Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Gagal pertahankan titel, Hirakawa frustrasi

Pembalap KeePer LC500, Ryo Hirakawa, merasa kecewa setelah gagal mempertahankan gelar Super GT 2018 pada balapan terakhir di Motegi.

#1 KeePer TOM'S LC500

Foto oleh: Masahide Kamio

Juara GT500 musim lalu, KeePer TOM’S LC500 dengan Hirakawa dan Nick Cassidy di balik kemudi, hanya terpaut tiga angka di klasemen akhir pembalap. Mereka harus menyerahkan trofi kampiun kepada duo Raybrig NSX-GT, Jenson Button dan Naoki Yamamoto.

Dua kompetitor terkuat tersebut datang di Motegi sama-sama mendulang 86 poin. Cukup dengan finis di depan lawannya, gelar Super GT pun akan direngkuh.

Hirakawa sempat mengejar Button jelang berakhirnya balapan. Namun, karena bannya semakin aus, ia tak mampu menyalip juara dunia Formula 1 2009.

“Kekecewaan saya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” keluh penggawa TOM’S #1 itu. “Awalnya saya yakin akan bisa menyusulnya. Namun, 10 lap sebelum balapan berakhir, rasanya ban makin aus. Saya tidak bisa melaju kencang. Satu-satunya peluang menyalip mobil [Raybrig] #100 adalah saat ia terjebak arus kompetitor lainnya.

#1 KeePer TOM'S LC500
#1 KeePer TOM'S LC500
Ryo Hirakawa(#1 KeePer TOM'S LC500)
Ryo Hirakawa(#1 KeePer TOM'S LC500)
Ryo Hirakawa(#1 KeePer TOM'S LC500)
Ryo Hirakawa(#1 KeePer TOM'S LC500)
#1 KeePer TOM'S LC500
#1 KeePer TOM'S LC500
#1 KeePer TOM'S LC500
#1 KeePer TOM'S LC500
10

“Sebelumnya, saat menyusul mobil #64 [Epson NSX-GT], saya tidak mengalami masalah karena baru saja berganti ban. Namun ketika terjebak duel dengan mobil #100, kondisinya makin terkikis. Saya tidak bisa apa-apa lagi.

“Gir juga tidak bekerja dengan baik di Tikungan 14, dua lap terakhir. Saya kehilangan satu detik karenanya. Intinya, mobil #100 lebih kencang. Andai dia [Button] tidak terjebak arus, kami makin kesulitan untuk mengejar.”

Melihat aksi Button dari garasi, Yamamoto merasa juara Formula 3 Jepang 2012 itu mampu menyalip Raybrig.

“[Mobil #1] semakin mendekat. Saya mengira TOM’S dan Lexus cukup kencang untuk menyalip,” ungkapnya. “Jenson sempat menyuruh saya supaya tidak melihat aksinya. Namun, akhirnya ia bertahan hingga finis.”

Sementara itu, Cassidy menolak berkomentar ketika diwawancarai Motorsport.com setelah balapan. Pembalap Selandia Baru itu juga takluk dari Yamamoto di ronde terakhir Super Formula Suzuka, 28 Oktober.

Laporan tambahan oleh Tomohiro Yoshita

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Juara Super GT, Button teringat memori F1
Artikel berikutnya Honda ingin turunkan pembalap Jepang di latihan F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia