Naoki Yamamoto: Saya tidak pernah menyerah
Rekan satu mobil Jenson Button di Super GT, Naoki Yamamoto, bicara tentang kesan tim Kunimitsu, serta bagaimana ia menghadapi setiap balapan.
山本尚貴 Naoki Yamamoto
Masahide Kamio
Memulai balap debutnya dari ajang karting kawasan Asia-Pasifik dan Eropa, Yamamoto fokus membalap di Jepang mulai 2007. Tercatat, ia turun di ajang Formula Challenge Jepang sebelum Formula 3 Jepang, 2008-2009.
Musim 2010 menjadi waktu penting baginya, saat pembalap berusia 30 tahun tersebut berlaga di Formula Nippon dan Super GT. Kerja kerasnya membuahkan hasil berupa kampiun Super Formula 2013.
Meski menjadi rekan setim mantan juara dunia F1, Yamamoto nampak mampu mengimbangi ritme balapan Jenson Button sepanjang gelaran Super GT 2018.
Dikutip dari Supergt.net, awalnya Yamamoto cukup takjub dengan postur tubuh Button. Ia juga terkesan dengan cara membalap nan konsisten. Menurutnya, pembalap Inggris tersebut selalu berusaha memaksimalkan jalur balap tanpa melebar.
“Postur badannya tinggi, wajahnya kecil, keren,” kesan Yamamoto dalam rubrik Super GT Drivers Q&A. “[Button] mampu tampil konsisten di trek, jarang sekali melebar.”
Salah satu pilot Raybrig NSX #100 tersebut mengaku, sosok sang ayah yang menggemari Formula 1 dan karting telah membawa dirinya untuk menggeluti dunia balap profesional.
Saat ditanya mengenai atmosfer Kunimitsu, timnya di Super GT kelas GT500 , Yamamoto mengaku suasananya nyaman. Team Principal, sekaligus salah satu pembalap legendaris Negeri Sakura, Kunimitsu-san, ia anggap sebagai sosok suportif.
“Suasana di tim Kunimitsu nyaman. Team Principal kami selalu peduli dengan para pembalapnya. Beliau merupakan figur yang membuat saya selalu nyaman membalap.”
Tidak pernah menyerah, itulah tiga kata utama setiap kali Yamamoto akan menghadapi balapan akhir pekan. Ia ingin semangat itu juga melekat pada pembalap generasi muda.
“Dalam kondisi apapun, saya tak pernah menyerah,” ujarnya dengan tegas. Bagi pembalap generasi muda, rasanya mereka juga harus terus berjuang untuk meraih impiannya.”
Ungkapan tersebut terbukti dengan performa Kunimitsu musim ini. Tercatat beberapa kali mobil Raybrig #100 mengalami kendala, terakhir saat Button mengalami penalti tidak konsisten di Fuji 500 Mil. Meski demikian, ia dan Yamamoto melanjutkan balapan dengan konsisten hingga finis kelima di balapan Super GT terpanjang musim ini.
Yamamoto dan Button bertahan di posisi ketiga klasemen sementara tim, sekaligus menjadi tim Honda terbaik mengalahkan Keihin dengan selisih empat poin.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments