Narain Karthikeyan yakin dapat kursi Super GT
Eks pembalap Formula 1, Narain Karthikeyan merasa pede akan mendapat kursi Super GT 2019 setelah menjalani tes di Sepang International Circuit, Desember lalu.


Karthikeyan menggeber mobil Honda NSX-GT GT500 tim Nakajima Racing dengan torehan waktu 1 menit 49 detik. Ia menyelesaikan ratusan lap di salah satu venue MotoGP selama empat hari, ditemani oleh pemenang Formula 2, Tadasuke Makino, dan pembalap GT300, Hiroki Otsu pada paruh kedua. Bertrand Baguette, pembalap reguler skuat Satoru Nakajima sejak 2014, juga turut berpartisipasi.
Keempat pembalap itu tengah memperebutkan dua kursi di tim Nakajima, dengan komposisi satu dari Jepang dan satu pembalap internasional. Baguette dikabarkan akan pindah ke Real Racing (Keihin NSX-GT).
“Mereka punya tiga pembalap dan lainnya,” ungkap Karthikeyan kepada Motorsport.com. “Performa kami cukup baik. Kami masih harus memangkas waktu setengah detik. Sejauh ini saya telah mencetak waktu terbaik di sini [sebelum digeser para rival] jadi saya membayangkan bisa menjadi pijakan untuk menjadi salah satu pembalap.
“Saya telah berbicara dengan Jenson [Button] dan ia bilang bahwa butuh waktu untuk beradaptasi dengan mobil ini setelah lama berkarier di balap single-seater. Kami harus menjalaninya setahap demi setahap.
“Pada tes berikutnya hanya ada dua pembalap, dan saya berharap sayalah pembalap Nakajima Racing. Jika benar demikian saya harus latihan lebih Februari nanti di Sepang, sehingga saat tes resmi pertama di Okayama, Maret nanti saya lebih siap,” imbuhnya.

Foto oleh: Surya Prakash

Foto oleh: Masahide Kamio

Foto oleh: Masahide Kamio

Foto oleh: Motorsport.com / Japan

Foto oleh: Motorsport.com / Japan

Foto oleh: Motorsport.com / Japan

Foto oleh: Masahide Kamio

Foto oleh: Masahide Kamio

Foto oleh: Masahide Kamio

Foto oleh: Masahide Kamio
Pembalap F1 pertama dari India itu telah mengenyam disiplin single-seater selama dua dekade. Salah satu raihan terbaiknya adalah dua podium di Super Formula.
Menurut Karthikeyan, salah satu perbedaaan Super GT dan balap formula adalah tambahan beban. Pun demikian, pembalap 41 tahun itu merasa nyaman saat memacunya di tikungan cepat.
“Karena perbedaaan bobot antara single-seater seperti Super Formula dan Super GT, [perbedaan kemudi] cukup signifikan,” paparnya. “Dari 640 kg menjadi 1.050 kg, Anda bisa merasakan berat mobil. Jadi Anda merasakan lebih banyak pergerakan di mobil tapi jarak pengeremannya sangat mirip dengan mobil Super Formula. Dan karena banyak produsen ban, level grip cukup tinggi. Di tikungan kencang Anda merasa sedikit berat. Kami telah menguji cobanya secara virtual dengan single-seater di Sepang.
“Jadi mobil terasa kencang di sektor tikungan kencang, yang mana cukup menyenangkan. Saya pikir setelah single-seater rasanya akan sedikit jinak, ternyata tidak. Nyatanya ini juga memberi Anda ketegangan di tikungan cepat,” pungkasnya.
Baca Juga:

JP de Oliveira pamit dari Nissan
Honda umumkan skuat Super GT 2019

Berita terbaru
Tsuchiya dan Drago Corse Absen dari Seri Fuji Super GT
Tsuchiya Engineering jadi salah satu tim yang akan absen dari balapan Super GT di Fuji Speedway, setelah sempat mengalami insiden dengan Toyota GR Supra saat uji coba.
SUPER GT Gunakan Bahan Bakar Netral Karbon pada 2023
SUPER GT telah mengumumkan perjanjian dengan perusahaan Jerman, Haltermann Carless, untuk memasok bahan bakar netral karbon generasi berikutnya ke semua mobil mulai musim depan.
Team Kunimitsu Perlihatkan Livery Baru Jelang SUPER GT 2022
Team Kunimitsu, yang menggunakan mobil Honda NSX-GT pada gelaran SUPER GT, memperkenalkan livery baru jelang balapan di Okayama.
Bertrand Baguette Masuk Pertimbangan Nissan untuk Kendarai NISMO
Nissan mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan memasukkan nama Bertrand Baguette dalam daftar kandidat pembalap NISMO SUPER GT.