Nick Cassidy: Pengalaman jadi kunci pertahankan gelar
Juara bertahan Super GT, Nick Cassidy, yakin dengan pengalamannya musim lalu akan mampu bersaing memperebutkan gelar 2018 melawan duet Jenson Button dan Naoki Yamamoto.
#1 KeePer TOM'S LC500
Tomohiro Yoshita
Cassidy dan rekan satu mobilnya, Ryo Hirakawa, mengklaim merengkuh juara kelas GT500 musim lalu, mengalahkan duo NISMO, Ronnie Quintarelli dan Tsugio Matsuda dengan keunggulan tipis dua poin.
Sebaliknya, Yamamoto belum pernah bertarung memperebutkan titel Super GT, sementara Button, eks pembalap Formula 1, berstatus sebagai rookie.
Kedua pengemudi mobil KeePer LC500 #1 kini meraih poin klasemen sementara 67, sama persis dengan Button-Yamamoto setelah memenangi ronde Autopolis, Minggu (21/10). Cassidy dan Hirakawa merasa lebih siap ketimbang rival-rivalnya soal pengalaman merebut gelar.
“Jelas posisi kami lebih menguntungkan,” ucap pembalap Selandia Baru yang juga memimpin klasemen sementara Super Formula 2018.
“Kalau bukan kami ya mobil #100 (Raybrig milik Button dan Yamamoto] dengan peluang tertinggi untuk meraih juara. Saya rasa pengalaman kami tahun lalu saat memenangkan gelar di ronde terakhir merupakan hal baik. Kami semakin percaya diri karena pernah berada di situasi tersebut.
“Di waktu bersamaan, performa Honda saat kualifikasi sangat kuat. Meski kami lebih baik saat balapan, tapi di Motegi cukup sulit untuk melakukan manuver menyalip.”
Keunggulan 12 angka Button dan Yamamoto lenyap setelah mereka hanya finis kelima, sementara Lexus mengunci posisi empat besar.
Performa Raybrig Team Kunimitsu juga dibatasi oleh bobot mobil tambahan, serta penghambat aliran bahan bakar. Dengan dicabutnya penalti beban seluruh mobil di ronde terakhir, mantan pembalap Honda F1 tersebut yakin bisa tampil maksimal.
“Saya berharap demikian. Di sini [Autopolis] kami ketambahan beban dan pembatas aliran bahan bakar, jadi agak sulit,” ujarnya. “Sebenarnya mobil #1 [KeePer, Cassidy-Hirakawa] juga tak kalah berat.
“Seperti di Sugo, kami bisa menang meski sudah mendapat penalti beban. Mobil #1 juga tetap kompetitif, jadi persaingan akan berlanjut hingga Motegi. Saya senang Super GT karena ada dua mobil yang meraih poin sama hingga menjelang balapan pamungkas.”
Ia menambahkan, “Tahun ini cukup sulit karena musim pertama saya, serta beberapa sirkuit belum pernah dijajal. Saya terus mempelajari trek serta membalap di tengah arus mobil berbeda kelas. Mungkin butuh satu tahun lagi hingga bisa menjadi lebih baik. Saya terus belajar sebaik mungkin.”
Laporan tambahan oleh Tomohiro Yoshita
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments