Preview Super GT Sugo: Duel sengit di trek sempit
Sportsland Sugo, salah satu trek yang membutuhkan teknik tingkat tinggi, akan menjadi pembuktian tiap pabrikan Super GT meski tengah membawa penalti beban mendekati 100 kg.
Jika Anda telah menonton kejuaraan GT Jepang sejak lama, drama hampir selalu terjadi di sirkuit daerah Murata, Perfektur Miyagi tersebut. Perebutan posisi terdepan merupakan salah satu momen selain berbagai insiden.
Mari kilas balik ke musim 2003, saat Wakisaka Juichi menyalip Erick Comas dari sisi dalam tikungan terakhir, lap pamungkas. Sebelumnya, Juichi, salah satu pengemudi Supra #6 Team Le Mans, mampu memperpendek jarak dengan eks pembalap Formula 1 sejak 3 lap terakhir.
Drama lap terakhir kembali terjadi tujuh tahun kemudian, kali ini sesama pengguna Honda HSV-010, Takashi Kogure (Weider HSV) kontra Koudai Tsukakoshi (Keihin HSV). Balapan akhirnya dimenangkan Tsukaoshi, peraih finis pertama pada detik-detik terakhir balapan.
Dua persaingan tersebut sebenarnya tidak lepas dari karakterisitik Sugo di trek lurus utama. Pembalap naik beberapa meter sebelum menuruni lintasan jelang grais finis. Secara tidak langsung, mereka akan mendapat tenaga alami dari gravitasi.
Hadirnya hujan di Sugo akan menambah sengit persaingan antar tim. Musim lalu, skuat Honda berada di empat tempat teratas pada awal balapan. Mulai pertengahan lomba, Denso SARD LC500 semakin menunjukkan dominasinya dari para kompetitor Honda.
Sama serunya dengan dua musim di atas, Kohei Hirate, pilot LC500, mati-matian mempertahankan posisi terdepan dari serangan S-Road GT-R yang tengah dikemudikan Satoshi Motoyama. Meski sempat kontak, namun tidak mengubah kedudukan.
Lexus: Mampu unggul dengan strategi jitu
Meski bukan trek favorit, fakta berbicara bahwa Lexus mampu meraih dua podium di Sugo musim lalu. Dengan varian RCF pun mereka mampu menyabet masing-masing dua trofi pada 2014 (satu dan dua) dan 2016 (dua dan tiga).
Alih-alih mengandalkan kualifikasi bagus, Lexus akan unggul dalam hal konsistensi sepanjang balapan. Terlebih bila hujan kembali mengguyur, Bridgestone yang digunakan dua tim Lexus teratas, KeePer dan au, punya keunggulan dibanding Michelin, Yokohama, maupun Dunlop.
Meski masing-masing membawa penalti berat sebanyak 94 dan 80 kg, rasanya tidak akan menjadi masalah mengingat karakteristik Sugo yang lebih mengandalkan teknik mengemudi.
Honda: Perlu lebih konsisten
Layout Sugo yang penuh dengan tikungan dan sempit mirip dengan Okayama. Dua wakil Honda, Keihin dan Raybrig, finis satu-dua di ronde pertama Super GT 2018.
Hasil baik saat kualifikasi perlu diubah menjadi kemenangan. Harapan terbesar bertumpu pada Kunimitsu (Raybrig) dan Real Racing (Keihin), mengingat keduanya tepat berada di bawah duo Lexus #1 dan #36 di klasemen sementara.
Jenson Button, rekan satu mobil Naoki Yamamoto di Team Kunimitsu, tentu ingin meraih kemenangan pada musim debutnya setelah dua kali finis runner-up di Okayama dan Suzuka.
Berkali-kali eks pembalap Brawn GP F1 tersebut memberi masukan kepada timnya supaya bisa mempertahankan konsistensi.
Nissan: Asa pada setelan mesin baru
Nick Cassidy, salah satu pembalap KeePer LC500, sempat merasa khawatir dengan kebangkitan Nissan di tiga balapan terakhir Super GT 2018 melalui hadirnya upgrade pada sektor mesin.
Masalah Nissan sebenarnya bukan terletak pada mesin, namun ke reliabilitas. Misal pada ronde kelima, saat NISMO dan Calsonic Impul gagal finis kedepan akibat masalah ban dan kebocoran pipa menimpa masing-masing tim.
Bila masalah daya tahan komponen teratasi, bukan tidak mungkin mereka akan bangkit hingga ronde pamungkas di Motegi.
GT300: Waktunya MC dan JAF GT unjuk gigi
Musim ini, tim pengguna Mother Chassis, mobil sasis tunggal dengan bodi ala mobil pabrikan, baru sekali menang, tepatnya di Okayama lewat Upgarage 86 MC.
Beruntung, Tsuchiya Engineering dengan mobil Hoppy 86 MC selalu finis lima besar selain di Fuji dan Buriram.
Pamor mobil balap buatan Jepang semakin terangkat dengan raihan empat podium melalui apr dengan mobil Toyota Prius.
Di atas kertas, masih belum diketahui siapa yang akan dominan antara JAF GT dan GT3. Podium satu dan tiga ronde Okayama menjadi milik mobil 86 MC.
Namun, bila melihat raihan 2017 di Sugo, skuat pelanggan GT3 tidak lagi terkendala soal tenaga kencang mereka, terbukti dengan raihan dua podium teratas oleh Gainer Tanax AMG GT3 dan Ferrari 488 GT3 Arnage Racing.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.