Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Review Super GT 2018: ARTA

Autobacs Racing Team Aguri (ARTA) mengalami sejumlah peningkatan pada Super GT 2018, salah satunya dengan menyabet dua kemenangan sepanjang musim.

#8 ARTA NSX-GT

#8 ARTA NSX-GT

Masahide Kamio

Tim besutan Aguri Suzuki, eks pembalap Formula 1 era 90an kembali menurunkan Tomoki Nojiri sebagai pembalap mobil NSX-GT kelas GT500. Musim ini, Nojiri tandem dengan Takuya Izawa, menggantikan Takashi Kobayashi.

Pada balapan pembuka di Okayama, mobil NSX-GT nomor 8 tampil kurang memuaskan dengan hanya finis ke-11. Satu bulan berselang, ARTA berhasil memperbaiki performanya setelah mendulang enam poin tambahan.

Suzuka 300km menjadi momentum kebangkitan setelah Nojiri-Izawa berhasil merengkuh podium tertinggi perdana bagi timnya. ARTA menguasai balapan di salah satu trek Honda, sekaligus mengungguli juara musim, Raybrig NSX-GT.

Sayang torehan di Suzuka tidak berlanjut di Buriram International Circuit. Mereka harus terhenti di Lap 31. Kembali ke Jepang menghadapi Fuji 500 Mil dan Sugo, ARTA kembali finis lima besar, tepatnya keempat dan kedua.

Pole di Autopolis tak mampu dimanfaatkan dengan baik. Nojiri-Izawa berakhir di tempat ke-12, setelah di paruh awal balapan disalip au TOM’S LC500. Terlempar di luar 10 besar tak membuat ARTA patah arang. Balapan pamungkas di Motegi -saat seluruh mobil menanggalkan penalti beban- mobil oranye NSX-GT memenangi balapan meski mendapat tekanan dari Zent Cerumo LC500.

Statistik ARTA Super GT 2018
Nomor Balapan Finis Poin
1 Okayama 11 3
2 Fuji 500 km 8 6
3 Suzuka 1 23
4 Thailand DNF -
5 Fuji 500 mil 4 13
6 Sugo 2 18
7 Autopolis 12 3
8 Motegi 1 23
Total   89

Satu-satunya tim dengan dua kemenangan

Bisa dibilang, musim ini ARTA berhasil menunjukkan dirinya sebagai salah satu penantang kuat kelas GT500, sekaligus andalan Honda selain Raybrig. Pada 2015 dan 2016, Aguri dan timnya harus puas berakhir di peringkat ke-14 dan ke-13.

Setelah masuk 10 besar musim lalu, tepatnya posisi kesembilan, mereka melesat ke tiga besar klasemen akhir tim kelas premier. Raihan skuat ARTA semakin lengkap dengan menjadi satu-satunya tim GT500 yang berhasil menang lebih dari sekali.

Lagi-lagi konsistensi berbuah manis di kejuaraan balap siluet Jepang ini. Andai berhasil finis lima besar di Thailand, bukan tak mungkin mereka menjadi penantang utama duet Jenson Button-Naoki Yamamoto di Raybrig.

Tomoki Nojiri(#8 ARTA NSX-GT)

Tomoki Nojiri(#8 ARTA NSX-GT)

Foto oleh: Masahide Kamio

Takuya Izawa(#8 ARTA NSX-GT)

Takuya Izawa(#8 ARTA NSX-GT)

Foto oleh: Masahide Kamio

#8 ARTA NSX-GT

#8 ARTA NSX-GT

Foto oleh: Masahide Kamio

#8 ARTA NSX-GT

#8 ARTA NSX-GT

Foto oleh: Masahide Kamio

#8 ARTA NSX-GT(野尻智紀)

#8 ARTA NSX-GT(野尻智紀)

Foto oleh: Masahide Kamio

#8 ARTA NSX-GT

#8 ARTA NSX-GT

Foto oleh: Masahide Kamio

#8 ARTA NSX-GT

#8 ARTA NSX-GT

Foto oleh: Masahide Kamio

#8 ARTA NSX-GT

#8 ARTA NSX-GT

Foto oleh: Masahide Kamio

#8 ARTA NSX-GT

#8 ARTA NSX-GT

Foto oleh: Masahide Kamio

Tomoki Nojiri, Takuya Izawa, #8 ARTA NSX-GT

Tomoki Nojiri, Takuya Izawa, #8 ARTA NSX-GT

Foto oleh: Jun Goto

10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Review Super GT 2018: NISMO
Artikel berikutnya Review Super GT 2018: TOM’S

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia