Michael Masi Dikabarkan Segera Pimpin Komisi Supercars

Pada 17 Februari 2022, Federasi Automobil Internasional (FIA) resmi mencabut wewenang Michael Masi dari posisi sebagai Direktur Balap F1. Masi kehilangan kepercayaan dari para pelaku F1 menyusul keputusan kontroversial yang dibuatnya pada balapan terakhir yang menentukan gelar juara dunia 2021, GP Abu Dhabi.

Gelar juara dunia pembalap F1 pun jatuh ke tangan Max Verstappen (Oracle Red Bull Racing). Sementara, Lewis Hamilton (Mercedes-AMG Petronas) harus kecewa karena gagal merebut gelar kedelapan (setelah 2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020).

Sejak insiden di Abu Dhabi tersebut, FIA langsung mengambil langkah tegas. Posisi Masi di Race Director F1 digantikan Niels Wittich dan Eduardo Freitas. Lalu, pada 12 Juli lalu, FIA mengonfirmasi bila Masi tidak lagi bekerja di FIA dan kembali ke Australia.

Belum lama ini, sejumlah media Australia menyebut Masi akan segera memulai pekerjaan baru. Pria asal Sydney, Australia, 44 tahun, tersebut akan menjadi ketua komisi yang mengawasi kejuaraan balap mobil bergengsi Supercars.

Komisi Supercars bertugas mengawasi seluruh aspek teknis dan urusan regulasi keolahragaan di ajang balap mobil paling tenar di Australia tersebut.

Memakai mesin bersuara nyaring berkapasitas lima-liter V8 (dengan tenaga mencapai 635 bhp), Supercars adalah seri balap mobil turing nomor satu di Australia. Sejak resmi dilombakan pada 1997, seri Supercars biasa digelar dari Februari sampai Desember.

Otoritas Supercars saat ini belum memutuskan apakah akan berusaha mempertahankan Neil Crompton, yang belum lama ini mundur sebagai Ketua Komisi Supercars. Kabar yang beredar menyebut, penunjukan Masi masih harus mendapatkan persetujuan dari seluruh pemilik tim di Supercars.

Bagi Michael Masi, Supercars bukan hal baru dalam kariernya. Ia pernah bekerja untuk beberapa tim Supercars saat masih di bangku sekolah. Masi juga pernah menjabat wakil direktur balap seri tersebut sebelum FIA menariknya ke Eropa.