Aston Martin: Hypercar tak akan ganggu program GT

David King, Presiden Aston Martin Racing, meyakinkan pabrikan Inggris tersebut selalu balapan di berbagai ajang GT, setelah menyatakan ketertarikan perusahaannya untuk berlaga di kelas LMP1, serta kabar masuk ke DTM.

“Apapun yang terjadi di LMP, kami tetap berkomitmen di balap GT untuk jangka panjang,” ujarnya. “Kami telah balapan GT sejak comeback (di 2005) dan tidak ada perubahan.

“Jalan masih panjang sembari kami mengevaluasi pilihan LMP. Tapi bila jadi, kami tidak akan mengorbankan GT.”

King mengkonfirmasi Aston menghadiri pertemuan grup teknis untuk perumusan konsep hypercar sebelum Le Mans 24 Jam, Juni lalu.

Ia menerangkan bahwa Aston telah membuat kesepakatan selama empat tahun untuk berlaga di WEC dengan Vantage GTE generasi kedua, debut di awal musim ini.

Aston juga telah meluncurkan GT3 Vantage terbaru, hasil turunan dari mobil kelas GTE Pro, yang akan dirilis untuk para tim pelanggan musim depan.

Saat disinggung mengenai kabar bergabung ke DTM bersama, R-Motorsport, tim Swiss yang menaungi Aston di Blancpain GT Series Endurance Cup, King menjawab, “Kami selalu mencari peluang dalam balapan. Namun, inti bisnis kami adalah balap sportscar.”

King menjelaskan bahwa terlalu dini untuk membicarakan proyek motorsport baru Aston dengan sokongan dari Red Bull, yang telah dikaitkan dengan kemungkinan berlaga di DTM.

“Kemitraan kami dengan Red Bull saat ini adalah proyek Valkyrie [mobil hypercar hibrida, dengan Adrian Newey sebagai salah satu desainer] dan kami terus melihat apakah ada hubungan lebih lanjut,” terangnya.

Red Bull Racing dan perusahaan induk R-Motorsport, AF Racing, memiliki koneksi dengan program tersebut, mengingat keduanya adalah pendiri awal.

R-Motorsport telah mengumumkan adanya kemitraan inovasi strategis dengan partner Mercedes di motorsport, HWA, yang menjadi cikal bakal pengembangan DTM Aston musim 2020.

10