Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Detail regulasi ekuivalensi teknologi LMP1 2018/19

FIA merilis detail regulasi ekuivalensi teknologi untuk menyamakan performa LMP1 hybrid dan non-hybrid di WEC superseason 2018/19.

SMP Racing Dallara BR1 LMP1 testing

Alasan penundaan pengumuman resmi keikutsertaan Toyota di WEC superseason 2018/19 adalah menunggu detail regulasi sport dan teknis kategori LMP1. Penting bagi Toyota untuk melihat seperti apa solusi dari sisi regulasi dihadirkan FIA dan ACO untuk menyamakan selisih performa antara LMP1 hybrid pabrikan dan non-hybrid.

Sejak era Formula Energy 2014, selisih performa waktu antara LMP1 hybrid dan non-hybrid melonjak secara drastis. Merupakan penyebab utama mundurnya tim privat dari LMP1 satu persatu, punah sepenuhnya di akhir musim 2017.

Pada kualifikasi Le Mans 2015 contohnya, catatan waktu terbaik privateer LMP1 Rebellion R-One terpaut 9,987 detik dari Porsche 919 Hybrid peraih pole. Hampir mustahil bagi tim privat untuk menempati podium, apalagi menjadi juara.

Dengan hanya Toyota pabrikan tersisa, posisi podium pun terbuka lebar. Dan tidak menutup kemungkinan juara jika dua TS050 Hybrid mengalami masalah, seperti ditunjukkan di Le Mans 24 Jam dua tahun terakhir. 

Sempat muncul kekhawatiran apakah solusi dari sisi regulasi akan berupa pengebirian performa LMP1 hybrid agar setara dengan mobil non-hybrid. Sesuatu yang jelas ditentang oleh Toyota.

Dengan konfirmasi Toyota mengikuti LMP1 tahun depan, bisa diartikan bahwa pabrikan Jepang puas dengan revisi regulasi LMP1.

Kunci dari regulasi ini disebut dengan ekuivalensi teknologi. Endurance Committee akan menyesuaikan performa LMP1 non-hyrid dengan mengacu kepada referensi catatan waktu terbaik diraih mobil berteknologi tercanggih, dalam hal ini Toyota TS050 Hybrid. Dimana catatan rata-rata akan dihitung dari waktu tercepat dalam 20 persen jarak balap.

Pengaturan EoT dapat diberlakukan kapan saja dengan mobil terpelan akan mulai disesuaikan setelah mengikuti balap setidaknya dua ronde.

Komite berhak meminta informasi apa pun yang dibutuhkan dari pabrikan atau kompetitor untuk memberikan solusi atas setiap isu dihadapi. Dan kompetitor memberikan informasi palsu, atau menyembunyikan dengan sengaja performa sesungguhnya, akan mendapatkan penalti.

Setelah hanya diikuti empat mobil di akhir musim 2017, setidaknya akan ada 11 mobil mengisi grid LMP1 tahun depan dengan variasi empat model sasis dan empat mesin. Sejauh ini Toyota, Rebellion, Manor, DragonSpeed dan ART telah memberikan konfirmasi keikutsertaan LMP1 2018/19.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Toyota umumkan secara resmi partisipasi WEC 2018/19
Artikel berikutnya Pasang surut tim privat LMP1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia