Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Hebatnya kualitas LMP1 pasca mundurnya Porsche

Pembalap ByKolles Oliver Webb mengatakan dirinya terkejut melihat hebatnya kualitas grid LMP1 di FIA World Endurance Championship tahun ini.

ByKolles Enso CLM P1/01

Foto oleh: ByKOLLES Racing

Webb baru-baru ini mengumumkan penampilannya di musim ketiga WEC bersama ByKolles, merupakan satu-satunya tim privat kelas LMP1 sebelum mundur dari kompetisi pertengahan musim.

Akan tetapi, kini tim Austria tersebut telah ditemani dua Ginetta dioperasikan skuad Manor, trio Dallara BR1 dari SMP Racing dan DragonSpeed dan sepasang Oreca dari Rebellion pada daftar peserta superseason 2018/19.

Ini berarti sebanyak 10 mobil akan mengikuti kelas LMP1, terbanyak dalam sejarah WEC bersama dengan kategori GTE Pro.

Webb mengatakan bahwa kualitas tim privat dalam divisi puncak yang menantang satu-satunya pabrikan Toyota lebih mengejutkan dibandingkan jumlah peserta.

“Kami menduga akan ada sekitar 8-12 mobil [di LMP1], namun lebih terkejut dengan kualitas pembalap dibandingkan kuantitas peserta,” ucapnya kepada Motorsport.com. “Sangat menyenangkan.”

“Kompetisi merupakan hal bagus, meski akan membuat kami lebih sulit menggapai podium mengingat adanya merek besar seperti Dallara yang membuat mobil hebat.”

Ditanya jika situasi saat ini akan membuat tontonan lebih mengasyikkan jika dibandingkan Porsche tetal tinggal, ia menjawab, “Tentu saja, karena apa yang dulu terjadi saat masih ada Porsche dan Toyota akan terjadi lagi.

“Kini, penonton tidak tahu apa akan terjadi. Menakjubkan bisa memiliki hal seperti itu dan saya pikir keberadaan kompetisi ketat merupakan hal terbaik dibandingkan lainnya.”

ByKolles bergabung dengan tim LMP1 lain Manor dan SMP Racing pada tes di Aragon minggu silam dengan Webb berada di balik kemudi ENSO CLM P1/01 bermesin Nismo bersama Tom Dillmann, Pierre Kaffer dan James Rossiter.

Web menekankan bahwa fokus tim bukan pada laju tetapi daya tahan, menyusul keluarga ByKolles dari awal lomba di Le Mans tahun silam akibat mesin panas.

“Perbaikan datang secara perlahan tapi pasti, tetapi terdapat perbedaan dengan mobil tahun lalu,” tambahnya. “Masih dengan mesin Nismo, jadi tinggal bagaimana membuat lebih tahan dibandingkan meningkatkan performa.

“Kami berhasil memecahkan catatan lap privatir di Le Mans tahun lalu, tetapi tidak ada artinya jika Anda menemui masalah setelah satu putaran. Kami tidak bisa meneruskan sampai akhir tahun lalu, jadi perlu memastikan kemampuan daya tahan.

“Saya berharap [kami memiliki keunggulan dari pendatang baru] dari sisi data tahan. Untuk performa, mustahil untuk dikatakan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Toyota: LMP1 harus gunakan teknologi terdepan
Artikel berikutnya 37 Mobil ikuti balapan pembuka WEC di Spa

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia