Peugeot ingin kembali ke WEC, tapi kapan?
Sejak pengumuman berakhirnya program LMP1 Porsche usai musim FIA World Endurance Championship 2017, masa depan kelas tersebut menjadi penuh dengan tanda tanya.
Foto oleh: Satoshi Noma
Akhir bulan Juli, pabrikan Jerman Porsche akhirnya mengeluarkan pengumuman yang ditunggu-tunggu. Namun bukan kabar baik yang diterima, setidaknya bagi para penggemar balap ketahanan.
Tim balap pabrikan yang bermarkas di Weissach itu memutuskan untuk mengakhiri program LMP1 mereka usai musim WEC 2017, satu tahun lebih cepat dari rencana awal. Seperti Mercedes, Formula E akan menjadi fokus baru Porsche.
Keputusan Porsche meninggalkan LMP1 membuat kelas tersebut hanya akan diisi Toyota sebagai wakil tim pabrikan pada 2018. Sebelumnya, kedua pabrikan tersebut telah menyetujui regulasi LMP1 baru untuk musim 2020, yang diyakini telah mengundang minat dari pabrikan asal Perancis, Peugeot – yang terakhir kali berkompetisi pada 2011 saat kejuaraan masih dalam format Intercontinental Le Mans Cup.
Tapi direktur motorsport PSA (yang mencakup tiga merek mobil: Peugeot, Citroen, dan DS), Jean-Marc Finot, mengisyaratkan bahwa kecil kemungkinan Peugeot akan kembali ke WEC sebelum tahun 2020.
"Regulasi terus berevolusi dan saat ini sudah menuju ke arah yang tepat," ucapnya.
"Ada beberapa aspek teknis yang sangat menarik seperti konsep hibrida plug-in. Kita akan bisa menyalakan mobil [secara elektrik] saat masih berada di pit, dan bergabung kembali ke lintasan dengan nol emisi.
"Evolusi ini benar-benar selaras dengan strategi teknis PSA, karena 80 persen mobil-mobil kami akan menyediakan alternatif opsi traksi mulai tahun 2023. Ada beberapa aspek-aspek menarik lainnya yang ditujukan untuk mengurangi pengeluaran biaya seperti pengurangan jumlah hari tes. Kami juga menyukai ide pengurangan biaya melalui pembatasan satu paket aerodinamika per musim – ketimbang dua.
"Semua itu telah menuju ke arah yang tepat. Tapi kami masih harus melihat lebih detail ke dalam regulasi dan mencari kesempatan-kesempatan lainnya untuk mengurangi biaya.
"Kembalinya kami ke balap ketahanan masih belum mendapat dukungan dari dewan eksekutif Peugeot. Tapi kendati demikian, semua orang di Peugeot benar-benar ingin kembali... kami adalah orang-orang yang penuh dengan ambisi.
"Kami membutuhkan dua tahun [jika memutuskan kembali ke WEC]. Enam bulan untuk menentukan konsep dan arsitektur mobil. Satu tahun untuk memproduksi suku cadang dan melakukan perakitan mobil, lalu enam bulan lagi untuk melakukan rangkaian program tes (di trek, terowongan angin, dan lain-lain)."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments