Wacana kembalinya GT Prototipe sebagai wajah baru LMP1
Generasi mendatang LMP1 pabrikan bisa saja didesain menyerupai produk sportscar jalan raya.

Foto oleh: John Brooks
Proposal ini muncul dari pertemuan meja bundar dilakukan FIA dan ACO guna membahas regulasi baru akan berlaku diawal World Endurance Championship 2020/21.
Tujuannya bagaimana mendorong minat pabrikan untuk bergabung di divisi LMP1.
Vincent Beaumesnil, direktur sport ACO mengonfirmasi bahwa’ salah satu opsi” tersedia adalah menghasilkan mobil serupa GT prototipe di akhir 1990-an.
Namun, ia menyatakan saatnya belum tetap mengumumkan rencana tersebut.
“Kami masih ditengah-tengah, jadi kami memilih untuk menundanya sebelum menjelaskan segala sesuatunya,” ucapnya kepada Motorsport.com.

Photo by: Toyota Racing
Pascal Vasselon, direktur teknis Toyota Motorport GmbH menjelaskan bahwa ide proposal ini adalah “menjamin perwajahan mobil agar sejalan dengan identitas produk pabrikan”.
“Saat ini LMP1 tak ubahnya prototipe generik yang harus diberi warna berbeda agar bisa dikenali,” ucapnya.
“Ide ini bisa saja menuju desain bodi lebih dekat dengan mobil jalan raya, sehingga dapat mengundang minat pabrikan yang saat ini kurang tertarik dengan LMP generik.”
Vasselan menyiratkan bahwa desain akan lebih ekstensif dengan dilakukan pada IMSA DPi di Amerika Utara.
Peraturan DPi mengizinkan perubahan bodi depan dan belakang, juga sidepod dari mobil basis LMP2 agar pabrikan bisa menerapkan identitas desainnya.
Ide akan meminjam elemen desain kunci dari regulasi GTE terbaru yang diperkenalkan sebelum musim 2016.
Pabrikan peserta lalu akan diberi batas performa aerodinamika untuk menjamin mobil tetap berada pada tingkatan permainan sama.
Yang jelas, proposal tidak mengusulkan bahwa P1 bergerak ke arah hypercar seperti Aston Martin Valkyrie, atau Mercedes-AMG Project ONE.
Muncul kesepakatan bahwa mobil jalan raya yang dihomologasi tidak akan memfasilitasi target pengurangan biaya, salah satu tujuan utama regulasi baru.
Aturan baru tetap akan memberikan ruang bagi pabrikan untuk menunjukkan teknologi hybrid.
Vasselan berkeras bahwa ada keinginan untuk “menjaga kehadiran teknologi terkini”.
Pembuat aturan berusaha untuk menyiapkan kerangka regulasi LMP1 2020/21 sebelum pertemuan FIA World Motor Sport Council awal Desember.
Tapi Beaumesnil mengatakan bahwa “keputusan tepat akan lebih penting” daripada sekadar memenuhi tenggat waktu.
#26 Porsche AG Porsche 911 GT1-98: Allan McNish, Stéphane Ortelli, Laurent Aiello

Foto oleh: Jean-Philippe Legrand
#6 AMG Mercedes CLR LMGTP: Bernd Schneider, Pedro Lamy, Franck Lagorce

#23 Nissan Motorports Nissan R390: Kazuyoshi Hoshino, Erik Comas, Masahiko Kageyama

Foto oleh: Patrick Martinoli
Cadillac DPi dan Mazda DP

#66 Ford Chip Ganassi Racing Ford GT: Olivier Pla, Stefan Mücke

Foto oleh: JEP / Motorsport Images
#10 Wayne Taylor Racing Corvette DP: Ricky Taylor, Jordan Taylor


Artikel sebelumnya
Perebutan gelar WEC GTE-Pro 2017 antara Ford, Ferrari dan Porsche
Artikel berikutnya
SMP Racing akan luncurkan BR1 LMP1 di WEC Bahrain

Tentang artikel ini
Kejuaraan | WEC |
Penulis | Gary Watkins |