Toyota: LMP1 harus gunakan teknologi terdepan

Pabrikan Jepang telah mengajukan rancangan bahwa pabrikan diperbolehkan mengembangkan hybrid dan teknologi lainnya di P1, namun dengan pengaruhnya pada performa dibatasi.

Direktur Toyota Motorsport GmbH Pascal Vasselon mengatakan kepada Motorsport.com. “Kami ingin mendapatkan insentif berupa pengembangan dalam banyak area, terutama sistem hybrid dan mesin bakar, tetapi kami menerima dan membuat usulan untuk membatasi pengaruh pengembangan terhadap performa.”

Vasselon mengatakan bahwa tingkatan teknologi di LMP1 tidak “berkelanjutan” dan seharusnya “privatir dapat membeli paket terjangkau yang memberikan performa di tingkatan pas”.

Ia percaya bahwa Equivalence of Technology dapat digunakan menyeimbangkan mobil dengan spesifikasi teknologi berbeda di masa depan, dengan cara sama seperti menyamakan catatan waktu privatir P1 non-hybrid dengan Toyota TS050 pada dua musim WEC.

Komentar Vasselon datang setelah promotor WEC, Automobile Club de l’Ouest mengusulkan ide berupa sistem hybrid lebih kecil dan tidak bertenaga atas alasan reduksi biaya.

Presiden ACO Pierre Fillon mengemukakan pada bulan silam bahwa ia menginginkan aturan P1 memiliki “lebih banyak tenaga dari mesin [pembakaran dalam] dan sedikit dari hybrid”.

Vasselon menegaskan pentingnya teknologi dalam program balap Toyota di WEC.

“Saya tidak bisa membayangkan kategori puncak di Le Mans ketika semuanya dibekukan dan Anda memiliki sejenis spec-car,” tambahnya. “Ini bukan yang kami harapkan dari Le Mans dan saya harap ini bukan arah dituju Le Mans.”

Vasselon menolak membahas pada tingkatan tenaga hybrid mana sistem diusulkan Toyota, yang mengizinkan LMP1 mendapatkan desain mobil jalan raya dari pabrikan.

ACO dan FIA, saat ini bersama-sama tengah merumuskan aturan baru LMP1, direncanakan akan mengumumkan arah baru kategori pada minggu Le Mans Juni mendatang.