Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Bos Peugeot Sport: Tinggalkan teknologi hibrida untuk LMP1 yang lebih murah

Bos Peugeot Sport, Bruno Famin, ingin FIA World Endurance Championship untuk mulai memikirkan meninggalkan teknologi hibrida dan mencari alternatif-alternatif yang lebih murah untuk regulasi LMP1 yang baru.

#9 Team Peugeot Total Peugeot 908: Sébastien Bourdais, Simon Pagenaud, Pedro Lamy

Foto oleh: Rainier Ehrhardt

Bruno Famin
Race winner #7 Peugeot Sport Total Peugeot 908: Sébastien Bourdais, Anthony Davidson
#7 Peugeot Sport Total Peugeot 908: Sébastien Bourdais, Anthony Davidson
#1 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Timo Bernhard, Mark Webber, Brendon Hartley, #6 Toyota Racing To
#6 Toyota Racing Toyota TS050 Hybrid: Stéphane Sarrazin, Mike Conway, Kamui Kobayashi, #1 Porsche Te
Christian Zugel 2006 Penske Porsche RS Spyder
#304 Peugeot Sport Peugeot 2008 DKR: Carlos Sainz, Lucas Cruz
Peugeot 3008 DKR
Gerard Neveu, CEO FIA WEC

Tahun 2012 menjadi tahun terakhir keikutsertaan Peugeot di balapan sportscar. Tahun tersebut juga menjadi tahun pertama di mana sistem hibrida mulai diperkenalkan ke dalam regulasi kelas LMP1.

Pabrikan mobil asal Perancis itu telah berulang kali menolak melakukan ‘comeback’ karena biaya berkompetisi di WEC yang dianggap masih tinggi. Terutama, ketika mereka saat ini sedang menikmati kesuksesan di kompetisi reli lintas negara, Dakar Rally.

Dalam wawancara eksklusif bersama Motorsport.com, Famin tidak yakin akan ada pabrikan mobil baru yang mampu untuk ikut serta di FIA WEC dan bergabung di kelas LMP1 bersama Porsche, Audi, dan Toyota. Setidaknya dengan kondisi pengeluaran biaya yang saat ini dialami oleh tim-tim di kejuaraan tersebut.

Menurutnya, panitia penyelenggara FIA WEC harus mulai memikirkan jalan alternatif untuk dapat mempromosikan efisiensi, tanpa menggunakan sistem hibrida. Famin, juga menginginkan batas berat minimal yang lebih rendah – yang saat ini sebesar 875kg.

“Dengan kondisi saat ini, WEC tidak akan bertahan lama. Meskipun semangat dari peraturan yang mereka terapkan sudah bermaksud baik,” ujar Famin, beberapa hari sebelum pengumuman dihentikannya program balap sportscar Audi.

“Saat ini ada tiga tim pabrikan besar yang memamerkan inovasi dan teknologi terbaru yang mereka telah kembangkan. Tetapi, karena biaya yang sangat tinggi, saya yakin tidak akan ada pemain baru yang dapat bergabung bersama mereka.”

“Saya ingin menawarkan ide yang berbeda untuk meraih tingkat efisiensi yang sama, salah satunya dengan mengurangi batas berat minimal. Jika kita ingin mengurangi tingkat emisi dan konsumsi bahan bakar, ada banyak cara untuk meraih hal-hal tersebut tanpa harus menggunakan sistem hibrida.

“FIA, ACO, dan pabrikan-pabrikan mobil lainnya harus segera melakukan diskusi. Mereka harus mulai meletakkan fondasi untuk membuat regulasi yang lebih ramah bagi pabrikan mobil yang mengeluarkan biaya lebih sedikit.

“Anda ingat apa yang terjadi pada tahun 2008 di Amerika? Saat itu tim Penske menurunkan mobil LMP2 dengan berat 780kg yang bernama Porsche RS Spyder. Kini, kita harus mulai memikirkan peraturan baru yang dapat memungkinkan hal itu dapat terjadi kembali.”

Biaya kompetisi dunia

Selain pemotongan biaya di FIA WEC, Famin juga mempertanyakan keuntungan dari balapan-balapan selain Le Mans 24 Jam.

“Selain mencari cara untuk mengurangi biaya yang dibutuhkan dalam perancangan sebuah mobil, saya pikir, kita juga harus mulai mengurangi balapan-balapan yang ada di kalender balap saat ini.

“Meskipun event Le Mans 24 Jam, adalah event paling akbar dan fantastis, event tersebut hanya berlangsung selama satu minggu. Sementara ronde-ronde lain yang ada di kalender, tidak mampu memberikan keuntungan yang sama seperti balapan di Le Mans.”

 

Wawancara oleh Franco Nugnes

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Audi tinggalkan WEC di akhir 2016
Artikel berikutnya Di Grassi: Gelar juara WEC akan jadi kado perpisahan terindah bagi Audi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia