Bos Peugeot Sport: Tinggalkan teknologi hibrida untuk LMP1 yang lebih murah
Bos Peugeot Sport, Bruno Famin, ingin FIA World Endurance Championship untuk mulai memikirkan meninggalkan teknologi hibrida dan mencari alternatif-alternatif yang lebih murah untuk regulasi LMP1 yang baru.
Foto oleh: Rainier Ehrhardt
Tahun 2012 menjadi tahun terakhir keikutsertaan Peugeot di balapan sportscar. Tahun tersebut juga menjadi tahun pertama di mana sistem hibrida mulai diperkenalkan ke dalam regulasi kelas LMP1.
Pabrikan mobil asal Perancis itu telah berulang kali menolak melakukan ‘comeback’ karena biaya berkompetisi di WEC yang dianggap masih tinggi. Terutama, ketika mereka saat ini sedang menikmati kesuksesan di kompetisi reli lintas negara, Dakar Rally.
Dalam wawancara eksklusif bersama Motorsport.com, Famin tidak yakin akan ada pabrikan mobil baru yang mampu untuk ikut serta di FIA WEC dan bergabung di kelas LMP1 bersama Porsche, Audi, dan Toyota. Setidaknya dengan kondisi pengeluaran biaya yang saat ini dialami oleh tim-tim di kejuaraan tersebut.
Menurutnya, panitia penyelenggara FIA WEC harus mulai memikirkan jalan alternatif untuk dapat mempromosikan efisiensi, tanpa menggunakan sistem hibrida. Famin, juga menginginkan batas berat minimal yang lebih rendah – yang saat ini sebesar 875kg.
“Dengan kondisi saat ini, WEC tidak akan bertahan lama. Meskipun semangat dari peraturan yang mereka terapkan sudah bermaksud baik,” ujar Famin, beberapa hari sebelum pengumuman dihentikannya program balap sportscar Audi.
“Saat ini ada tiga tim pabrikan besar yang memamerkan inovasi dan teknologi terbaru yang mereka telah kembangkan. Tetapi, karena biaya yang sangat tinggi, saya yakin tidak akan ada pemain baru yang dapat bergabung bersama mereka.”
“Saya ingin menawarkan ide yang berbeda untuk meraih tingkat efisiensi yang sama, salah satunya dengan mengurangi batas berat minimal. Jika kita ingin mengurangi tingkat emisi dan konsumsi bahan bakar, ada banyak cara untuk meraih hal-hal tersebut tanpa harus menggunakan sistem hibrida.
“FIA, ACO, dan pabrikan-pabrikan mobil lainnya harus segera melakukan diskusi. Mereka harus mulai meletakkan fondasi untuk membuat regulasi yang lebih ramah bagi pabrikan mobil yang mengeluarkan biaya lebih sedikit.
“Anda ingat apa yang terjadi pada tahun 2008 di Amerika? Saat itu tim Penske menurunkan mobil LMP2 dengan berat 780kg yang bernama Porsche RS Spyder. Kini, kita harus mulai memikirkan peraturan baru yang dapat memungkinkan hal itu dapat terjadi kembali.”
Biaya kompetisi dunia
Selain pemotongan biaya di FIA WEC, Famin juga mempertanyakan keuntungan dari balapan-balapan selain Le Mans 24 Jam.
“Selain mencari cara untuk mengurangi biaya yang dibutuhkan dalam perancangan sebuah mobil, saya pikir, kita juga harus mulai mengurangi balapan-balapan yang ada di kalender balap saat ini.
“Meskipun event Le Mans 24 Jam, adalah event paling akbar dan fantastis, event tersebut hanya berlangsung selama satu minggu. Sementara ronde-ronde lain yang ada di kalender, tidak mampu memberikan keuntungan yang sama seperti balapan di Le Mans.”
Wawancara oleh Franco Nugnes
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments