Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Di Grassi: Gelar juara WEC akan jadi kado perpisahan terindah bagi Audi

Pembalap Audi, Lucas di Grassi, menganggap gelar juara FIA World Endurance Championship akan menjadi kado perpisahan terindah bagi pabrikan Jerman tersebut dari dunia balap ketahanan.

#8 Audi Sport Team Joest Audi R18: Lucas di Grassi, Loic Duval, Oliver Jarvis

Vision Sport Agency

#8 Audi Sport Team Joest Audi R18 e-tron quattro: Lucas di Grassi, Loic Duval, Oliver Jarvis
#8 Audi Sport Team Joest Audi R18: Lucas di Grassi, Loic Duval, Oliver Jarvis
#8 Audi Sport Team Joest Audi R18: Lucas di Grassi, Loic Duval, Oliver Jarvis
#8 Audi Sport Team Joest Audi R18: Lucas di Grassi, Loic Duval, Oliver Jarvis
#8 Audi Sport Team Joest Audi R18: Lucas di Grassi, Loic Duval, Oliver Jarvis
LMP1 polesitters #8 Audi Sport Team Joest Audi R18: Lucas di Grassi, Loic Duval, Oliver Jarvis
#8 Audi Sport Team Joest Audi R18 e-tron quattro: Lucas di Grassi, Loic Duval, Oliver Jarvis
#8 Audi Sport Team Joest Audi R18 e-tron quattro: Lucas di Grassi, Loic Duval, Oliver Jarvis

Di Grassi, yang telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pembalap unggulan di dunia balap sportscar pada musim ini, bersama rekan satu mobilnya di Audi R18 e-tron quattro #8, Oliver Jarvis dan Loic Duval.

Pembalap Brasil tersebut juga percaya, timnya dapat mengejar dan meraih gelar juara dunia, meskipun mobil #8 masih terpaut 28,5 poin di belakang trio Porsche #2, Neel Jani, Romain Dumas, dan Marc Lieb dengan musim hanya menyisakan dua balapan lagi.

“Tentu berita tersebut sungguh sedih untuk didengar, tetapi saya rasa semua orang setuju, bahwa Audi telah melakukan pekerjaan yang fantastis selama 18 tahun terakhir ini,” ujar di Grassi kepada Motorsport.com, usai diumumkannya berita Audi yang meninggalkan WEC pada akhir musim ini.

“Untuk berhenti membalap di kejuaraan ini memang selalu sulit, tetapi setiap tim pabrikan pasti sudah memiliki waktunya. Kami harus beradaptasi dan melanjutkan hidup kami.”

Terkait pertarungan mereka untuk merebut gelar juara dunia, ia menambahkan: “Kami bertarung tanpa beban. Jika kami memenangkan dua balapan terakhir dan Porsche hanya mampu finis di peringkat kelima, kami akan meraih gelar juara dunia.

“Jadi kami harus selalu unggul 15 poin di setiap balapan. Dan bila Anda melihat performa Porsche #2 akhir-akhir ini, semuanya masih mungkin.

“Kami memiliki mobil yang cukup cepat, jadi fokus kami adalah untuk memenangkan balapan, dan kami akan menutup kisah Audi di WEC ini dengan raihan emas.

“Meskipun kami hanya berhasil menjuara satu balapan di akhir musim ini, raihan itu akan terasa istimewa bagi semua orang. Tetapi, apapun yang terjadi, kami akan terus bertarung dan berusaha sekeras mungkin hingga tikungan terakhir.

“Kami berhutang budi kepada mereka, dan ini lah cara kami membalap di setiap balapan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dr. Ullrich bantah rumor Audi keluar dari WEC
Artikel berikutnya WEC Shanghai: Unggul 0,06 detik, Porsche #1 rebut pole position

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia