Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jadi Pembalap Peugeot Buah Kerja Keras Vergne

Jean-Eric Vergne mengatakan, bahwa investasi yang dilakukannya selama beberapa tahun balapan di kelas LMP2, berbuah manis dengan kursi di Peugeot.

#26 G-Drive Racing Aurus 01 - Gibson: Roman Rusinov, Jean-Eric Vergne, Mikkel Jensen

#26 G-Drive Racing Aurus 01 - Gibson: Roman Rusinov, Jean-Eric Vergne, Mikkel Jensen

Sam Bloxham / Motorsport Images

Mantan pembalap Formula 1 dan juara Formula E dua kali (2017/18 dan 2018/19), Jean-Eric Vergne, menjadi salah satu dari enam pembalap yang direkrut Peugeot untuk kelas utama Kejuaraan Balap Ketahanan Dunia  (WEC).

Akan tetapi, untuk bisa balapan di kategori utama WEC, Vergne harus melalui jalur berliku. Ia sempat tes bersama Toyota untuk kursi di kelas LMP1 pada 2015. Sayangnya, pabrikan Jepang itu menilai Vergne belum mumpuni balapan pada kategori utama.

Baca Juga:

Vergne akhirnya tampil di kelas LMP2 yang mulai dijajakinya pada 2017 bersama skuad WEC Manor. Merasa tidak berkembang, pembalap asal Prancis itu kemudian hengkang ke G-Drive Racing pada musim 2018.

Vergne sempat memenangi Le Mans 24 Hours bersama Roman Rusinov dan Andrea Pizzitola. Namun apes, timnya didiskualifikasi karena modifikasi ilegal pada tangki bahan bakar.

Kini, Vergne berhasil mendapatkan kursi di LMP1 bersama Peugeot. Ia merasa bahwa pengalaman buruknya balapan di kategori LMP2 merupakan investasi berharga.

Mobil  Oreca 07 bernomor #26 milik Tim G-Drive Racing yang dikendarai Roman Rusinov, Jean-Eric Vergne, dan Job Van Uitert, saat turun di Le Mans 24 Hours 2018.

Mobil Oreca 07 bernomor #26 milik Tim G-Drive Racing yang dikendarai Roman Rusinov, Jean-Eric Vergne, dan Job Van Uitert, saat turun di Le Mans 24 Hours 2018.

Foto oleh: JEP / Motorsport Images

"Saat saya meninggalkan F1, saya menjalani tes bersama Toyota. Tapi saat itu saya pikir saya belum kuat secara mental, dan saya berada di waktu dan tempat yang salah," ujarnya.

"Jadi akhirnya Toyota tidak merekrut saya. Saya jadi tidak mendapatkan kursi, walaupun masih ada balapan Formula E. Tetapi, bagi saya, balapan di Le Mans selalu menjadi impian saya.

"Itu adalah situasi yang sulit, saya keluar dari F1 dan Toyota tidak menginginkan saya. Saya berada di titik terendah, tapi saya harus tetap tenang agar bisa bangkit.

"Sekarang saya bersama Peugeot, dan saya pikir mereka melihat adanya kesempatan untuk meraih hasil terbaik, bahwa mereka bisa bersaing pada saat kualifikasi.

"Setiap tahun saat balapan di LMP2, saya juga berada di barisan terdepan bersama pembalap-pembalap top. Tahun lalu juga penampilan saya cukup memuaskan.

"Kepercayaan diri saya pun meningkat, dan saya siap menikmati momen-momen balapan di Le Mans dan sirkuit WEC lainnya," Vergne mengakhiri.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Toyota Puas dengan Pengujian GR010 Hybrid di Aragon
Artikel berikutnya 2023, Ferrari Comeback ke Le Mans dengan Hypercar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia