Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jani bidik tambahan keunggulan poin dan melanjutkan performa WEC mereka ke Le Mans

Pemimpin klasemen poin WEC, Neel Jani berusaha menjaga momentum kemenangan ronde pembuka mereka di mobil Porsche #2, karena ia percaya hal itu dapat menjadi landasan bagi kesuksesan musim mereka.

Neel Jani, Porsche Team

Foto oleh: Porsche AG

#2 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Romain Dumas, Neel Jani, Marc Lieb

Porsche #2, yang dikemudika Jani, Romain Dumas, dan Marc Lieb, memiliki keunggulan 25 poin tidak hanya dari mobil satu tim mereka yaitu mobil #1, tetapi juga dari mobil Audi #8, dan 24 poin di depan mobil Audi #7 – yang menjadi pemenang balapan di Silverstone, tetapi kemudian dicoret dari hasil akhir (mereka tetap mendapat poin pole position mereka).

“Dari sudut pandang itu, kami terlihat cukup baik,” ujar Jani kepada Motorsport.com. “Anda tahu kondisi dapat berubah dengan sangat cepat – kami melihat hal itu tahun lalu. Bagaimana kami terlempar dari persaingan juara dunia dengan cepat.

“Hal yang spesial dari WEC adalah, jika anda berhasil meraup poin di Silverstone, Spa, dan Le Mans, hal itu dapat menempatkan anda di posisi yang baik di sisa musim kejuaraan.

“Karena Le Mans memiliki poin ganda, ini seperti membalap empat balapan di tiga balapan. Jika anda dapat meraih poin di sana, hal itu akan menempatkan anda di posisi yang lebih nyaman dan itu yang ingin kami raih.

“Kami mendapatkan konfigurasi yang terbaik dari mobil kami untuk memenangkan balapan di trek ini. Di WEC, kejuaraan memiliki nilai yang tinggi dan kami ingin memaksimalkan tiap balapannya.”

Tantangan Spa

Jani mengatakan bahwa ia menanti tantangan balap yang akan dihadapinya pada minggu depan, balapan tersebut akan menjadi balapan terakhir sebelum perhelatan 24 Hours of Le Mans pada bulan Juni.

“Sudah menjadi hal yang tradisional, balapan [di Spa] itu menjadi balapan yang terakhir sebelum Le Mans. Trek Spa menjadi tempat di mana semua orang datang dengan settingan downforce yang lebih rendah dibandingkan dengan yang mereka gunakan di trek-trek lain,” ujarnya.

“Dalam segi aero, anda berusaha serendah mungkin.

“Balapan di sini akan cukup sulit untuk melakukan double stint terhadap ban. Saya rasa kami akan memiliki balapan yang ketat antar semua pabrikan.

“Juga kami harus bertahan saat berada di traffic, karena hal itu akan merubah bagaimana kami dapat kehilangan waktu di tikungan dan mencuri waktu di lurusan. Mengelola traffic telah membuat hal itu menjadi sulit bagi kami.”

Mari tonton video preview Spa kami...

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kolom Nelson: Dari Long Beach ke Silverstone dan Paris
Artikel berikutnya WEC Spa: Porsche mendominasi dengan mengunci barisan terdepan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia