Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kolom Bernhard: Persiapan yang solid untuk Le Mans

Pembalap Porsche, TImo Bernhard, melihat kembali seri WEC Spa 6 Jam, di mana konfigurasi downforce-rendah mobil 919 Hybrid bertarung melawan Toyota pada balapan terakhir sebelum Le Mans 24 Jam bulan depan.

#2 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Timo Bernhard, Earl Bamber, Brendon Hartley

Foto oleh: Porsche Motorsport

#2 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Timo Bernhard, Earl Bamber, Brendon Hartley
Timo Bernhard, Porsche Team
#2 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Timo Bernhard, Earl Bamber, Brendon Hartley
#2 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Timo Bernhard, Earl Bamber, Brendon Hartley
Earl Bamber, Timo Bernhard, Porsche Team
#2 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Timo Bernhard, Earl Bamber, Brendon Hartley
#2 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Timo Bernhard, Earl Bamber, Brendon Hartley
Podium LMP1: race winners Anthony Davidson, Sébastien Buemi, Kazuki Nakajima, Toyota Gazoo Racing, s
#2 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Timo Bernhard, Earl Bamber, Brendon Hartley
#2 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Timo Bernhard, Earl Bamber, Brendon Hartley
#2 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Timo Bernhard, Earl Bamber, Brendon Hartley
Timo Bernhard, Porsche Team

Minggu lalu saya senang bisa kembali ke 'Roller Coaster Ardennes' yang terkenal di Spa. Sirkuit ini hanya berjarak 200 kilometer dari tempat tinggal saya dan Nurburgring - hampir terasa seperti balapan kandang sendiri.

Saya pertama kali membalap di sana pada tahun 1998 saat berlaga di Formula Ford Eropa, saya langsung finis di urutan keenam. Sirkuit ini benar-benar alami dan memiliki karakteristik yang unik, karena itulah saya langsung jatuh cinta pada 1998. Saya juga sudah tiga kali berkompetisi di Spa 24 Jam.

Mencatat waktu dari dalam mobil prototipe Le Mans memberikan perasaan yang luar biasa. Dengan tikungan kencang dan lambat yang terus mengalir, membuat sirkuit ini cukup menantang.

Balapan di Spa sudah biasa menjadi persiapan untuk balapan Le Mans 24 Jam pada bulan Juni. Seperti tahun lalu, kami menurunkan mobil dengan konfigurasi downforce-rendah yang dipersiapkan untuk Le Mans.

Karena balapan digelar hari Sabtu, maka kami sudah melakukan latihan pada hari Kamis. Hari pertama berlangsung baik, karena saya bisa memangkas satu detik dari catatan waktu kami tahun lalu. Hasil yang bagus mengingat tahun ini kami dikenai batasan aerodinamika.

Cuaca yang bersahabat menjadi kejutan positif untuk kami. Dengan kondisi trek yang kering, kami mampu menyelesaikan program-program tanpa masalah.

Kualifikasi hari Jumat tidak berlangsung selancar yang kami harapkan. Brendon [Hartley] mampu mencetak waktu yang cepat, tapi kehilangan waktu saat bendera merah. Ketika sesi kembali dilanjutkan, Brendon terhalang mobil lain sehingga tenaga mobil tidak bisa dikeluarkan secara maksimal.

Pada akhirnya, rata-rata catatan waktu kami hanya mampu mengantarkan mobil kami ke posisi start kelima. Sementara mobil rekan satu tim kami mengklaim posisi pole di depan tiga mobil Toyota.

Pada balapan hari Sabtu, Brendon berhasil menyalip mobil Toyota #9 selepas start dan naik ke posisi empat. Earl [Bamber] kemudian mengambil alih kursi mobil pada akhir putaran ke-49. Tapi lima putaran kemudian, ia harus kembali ke pit karena masalah bocor ban.

Melewati paruh tengah balapan, giliran saya yang masuk ke dalam mobil. Setelah sempat bertarung melawan Neel [Jani], saya berhasil menyalipnya. Kami mengambil peluang saat periode Full-Course Yellow (FCY), tapi Toyota juga melakukan hal yang sama.

Brendon kembali berada di balik kemudi untuk sisa sepertiga balapan. Meski telah berjuang keras, posisi podium ketiga menjadi hasil terbaik yang bisa kami raih. Kebocoran ban memang cukup memakan waktu kami, ditambah dengan degradasi ban yang tinggi karena konfigurasi downforce-rendah.

Kami tidak mampu mengalahkan dua mobil Toyota yang memakai konfigurasi downforce-tinggi. Tapi positifnya, kami mampu mengungguli mobil ketiga Toyota, yang seperti kami, memakai paket aerodinamika untuk balapan Le Mans.

Menimbang strategi aerodinamika kami, maka hasil dua podium pada dua balapan pertama musim ini menjadi hasil yang lumayan. Kami hanya akan memakai paket downforce-tinggi setelah balapan Le Mans, mulai dari seri keempat di Nurburgring.

Hal tersebut memberikan kami waktu pengembangan yang lebih banyak ketimbang Toyota. Mereka sudah meluncurkan paket downforce-tinggi sejak Silverstone, sementara regulasi hanya mengizinkan dua paket aerodinamika per musim.

Perhentian berikutnya adalah tes ketahanan selama 30 jam di Aragon, setelah itu kita berangkat ke Le Mans!

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya WEC Spa: Sama-sama dominan, Toyota dan Ferrari raih hasil 1-2
Artikel berikutnya Mobil open-source Perrinn siap berlaga di WEC LMP1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia