Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Menguak tabir masa depan WEC

FIA dan ACO mengumumkan sejumlah detail terkait masa depan WEC. Terjadi pergeseran kalendar ke musim dingin dan perubahan pada regulasi LMP1

Sunrise action

Foto oleh: Rainier Ehrhardt

Start: #7 Toyota Gazoo Racing Toyota TS050 Hybrid: Mike Conway, Kamui Kobayashi, Jose Maria Lopez leads
#8 Toyota Gazoo Racing Toyota TS050 Hybrid: Anthony Davidson, Sébastien Buemi, Kazuki Nakajima
Jean Todt, FIA president
Pierre Fillon, ACO president
Ginetta P1 in the windtunnel
Start action, #13 Rebellion Racing ORECA 07: Neel Jani, Sébastien Buemi, Nick Heidfeld leads
#7 Toyota Gazoo Racing Toyota TS050 Hybrid: Mike Conway, Kamui Kobayashi, Jose Maria Lopez
Pascal Vasselon, Technical Director Toyota Racing

Siapa pun paham masa depan WEC, khususnya LMP1 tengah terancam. Pasca mundurnya Porsche, mendadak seri yang sempat mendapatkan sorotan sebagai pesaing utama F1 terancam runtuh. Jika Toyota ikut mundur, maka bisa dipastikan kejuaraan ini akan bubar total.

Untuk itu, langkah antisipasi dilakukan FIA dan ACO. Melalui konferensi pers di Meksiko 6 Hours, FIA dan ACO mengumumkan sejumlah poin penting perubahan FIA WEC berlaku mulai musim depan.

Perubahan Kalendar

Sesuai rumor beredar sebelum konferensi pers, FIA akan memindahkan WEC menjadi kejuaraan musim dingin. Dengan musim 2018/2019 akan menjadi masa transisi konsep baru. Terdapat tiga seri WEC sebelumnya yang dihilangkan: Silverstone, COTA dan Bahrain.

Masa transisi akan terdiri atas delapan seri dalam periode 18 bulan. Ini lebih sedikit dari jadwal 2017 (9 seri). Sehingga dari sisi biaya, akan sama dengan dihabiskan tim pada satu musim di 2017.

Berikutnya, WEC 2019/2020 akan terdiri atas tujuh seri. Diharapkan, pengurangan ini akan berimbas pada pengeluaran tim. Utamanya pada pemilihan logistik. Bisa menggunakan kapal laut, bukannya pesawat sehingga lebih hemat sepertiga.

Dengan digabungnya musim 2018 dan 2019, maka FIA hanya akan memiliki satu musim WEC sebelum regulasi LMP1 2020 berlalu efektif. Sehingga dapat berlindung di balik “transisi” jika komposisi pesertanya dibawah ekspektasi, misalnya akibat mundurnya Toyota.

Hal menarik lain adalah bergabungnya Sebring ke dalam kalendar WEC. Yang berarti akan merupakan balap gabungan antara DPi dengan WEC untuk pertama kalinya. Apakah ini sebagai awal integrasi DPi mulai 2020? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

“Saya puas dengan jadwal baru sehingga memberikan start baru bagi kejuaraan hebat ini,” ucap Jean Todt, presiden FIA.

Sejak diinisiasi pada 2012, FIA dan ACO sebetulnya berencana untuk menjadikan Le Mans 24 Hours sebagai balap penutup seri ketahanan terakbar. Nyatanya, Le Mans justru ditempatkan pada seri ketiga. Dengan konsep baru WEC musim dingin, maka Le Mans akan menjadi kejuaraan pamungkas.

Jadwal Lengkap WEC 2018/2019

The Prologue; 5-6 April

Spa 6 Hours; 4-5 Mei

Le Mans 24 Hours; 16-17 Juni

Fuji 6 Hours; 13-14 Oktober

Shanghai 6 Hours; 3-4 November

Seri belum diumumkan pada Februari 2019

Sebring 12 Hours; 15-16 Maret

Spa 6 Hours II; 3-4 Mei

Le Mans 24 Hours II; 15-16 Juni

Regulasi LMP1

Pekerjaan rumah utama FIA adalah bagaimana menjaga LMP1 tetap eksis. Untuk itu, regulasi transisi pun diberlakukan.

Pada musim transisi, hanya ada satu kategori dan klasifikasi untuk LMP1. Kemarin, dipisah dengan adanya LMP1 pabrikan dan tim privat.

Untuk menyamaratakan performa antara pabrikan dan tim privat, akan diberlakukan “Ekuivalensi Teknologi” yang sejalan dengan regulasi LMP1 hybrid saat ini. Diharapkan akan timbul kesamaan performa antara hybrid vs non hybrid. Walau hybrid tetap akan unggul dari sisi konsumsi bbm.

Sejalan dengan ini, FIA juga akan memodifikasi regulasi LMP1 2020 yang sempat dipresentasikan pada Le Mans 24 Hours kemarin.

“Kami tengah berdikusi dengan sejumlah pabrikan dan tim privat yang menyatakan keseriusannya turun di LMP1 musim 2018/2019,” sebut Pierre Fillon, presiden ACO.

Toyota baru ambil keputusan Oktober

Direktur teknis Toyota Motorsport GmbH Pascal Vasselon mengatakan bahwa keputusan Toyota tentang keikutsertaan di LMP1 WEC baru akan diputuskan Oktober mendatang.

Menurutnya, saat ini masih terlalu dini untuk mengomentari rencana masa depan terkait keputusan mundurnya Porsche pada akhir musim.

“Kami butuh informasi lebih lanjut, baru akan membuat keputusan. Dan itu takkan sebelum Oktober,” ucapnya. Kami perlu mengetahui detail kalendar, apakah ada kompetitor baru dan apa yang terjadi dengan regulasi.”

Vasselon menjelaskan komitmen pada WEC tahun depan akan bergantung pada apakah Toyota akan meneruskan partisipasi di WEC terkait regulasi LMP1 2020. Peraturan meliputi perubahan pada aksi emisi nol persen di trek dan teknologi plug-in hybrid. Vasselan menyatakan bahwa sangatlah penting bagi WEC untuk tidak mengurangi standar dari sisi teknologi.

Beredar kabar bahwa Toyota hanya akan tampil terbatas pada musim depan, di Spa, Le Mans dan Fuji.

Laporan tambahan oleh Gary Watkins

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya WEC: Wirth Racing evaluasi program LMP1
Artikel berikutnya WEC: LMP1 tetap akan gunakan hybrid

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia