Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Neel Jani Tak Kecewa Tersingkir dari Formula E

Pembalap asal Swiss, Neel Jani, mengaku tidak merasa kecewa atau marah, saat tahu dirinya digantikan oleh Pascal Wehrlein untuk Formula E 2020/21.

Neel Jani, Porsche

Neel Jani, Porsche

Sam Bloxham / Motorsport Images

Neel Jani mengawali debutnya di Formula E musim 2017/18. Saat itu, ia hanya mencatatkan dua penampilan saja bagi Dragon Racing, tepatnya dalam double-header Hong Kong E-Prix.

Kemudian, pada 2018/19, Jani tidak mendapatkan panggilan dari tim-tim Formula E. Ia pun absen dari ajang balap mobil elektrik tersebut, dan beralih ke Kejuaraan Ketahanan Dunia (WEC).

Ketika Formula E memasuki musim 2019/20, Porsche memutuskan untuk merekrutnya. Sayang pada musim perdananya pembalap penuh waktu,  Jani malah tampil kurang memuaskan.

Baca Juga:

Pembalap 37 tahun tersebut hanya sekali saja finis di zona poin, tepatnya posisi keenam di Berlin E-Prix. Sisanya, ia tidak mampu mendulang poin, bahkan sempat dua kali gagal finis.

Hasil yang mengecewakan itu pun membuat Jani langsung didepak Porsche dari kursi Formula E, walaupun baru semusim membela pabrikan asal Jerman ini.

Posisinya kemudian digantikan Pascal Wehrlein. Eks pembalap Manor dan Sauber di Formula 1 itu berhasil tampil cukup konsisten selama berkarier di Formula E.

Kendati demikian, Jani tidak kecewa atau kesal saat tahu dikeluarkan dari program FE oleh Porsche, sembari menyadari kariernya di balap mobil elektrik tidak bertahan lama.

Neel Jani, Porsche, Porsche 99x Electric

Neel Jani, Porsche, Porsche 99x Electric

Foto oleh: Andrew Ferraro / Motorsport Images

"Jujur saja, musim lalu tidak berjalan seperti yang saya rencanakan. Saya tidak pernah menjalani musim seperti itu sepanjang karier balap saya. Saya sampai tidak mengerti kenapa saya begitu lambat," ujar Jani kepada Motorsport.com.

"Masalah terbesar saya saat itu adalah selalu mengalami oversteer saat hendak menikung. Saya tidak bisa menghilangkan masalah itu, bahkan dengan menggunakan setting yang sama (seperti Andre Lotterer).

"Saya juga tidak bisa membuat alasan karena tim sudah membuat keputusan (merekrut Wehrlein). Saya memang hidup di dunia, di mana hasil dan performa adalah segalanya, jadi tak ada alasan untuk itu.

"Pada akhirnya, saya tidak kecewa. Saya tidak marah. Toh saya akan senang jika bisa kembali balapan di WEC, karena memang target saya selalu memaksimalkan kesempatan yang saya dapatkan, untuk balapan di level tertinggi," tuturnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Glickenhaus Racing Konfirmasi Susunan Pembalap WEC 2021
Artikel berikutnya Duo WEC Jepang Akhirnya Jajal Hypercar Toyota

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia