Pahlawan lokal, Ricardo Gonzalez, masih belum percaya dapat menang di Meksiko
Ricardo Gonzalez yang juga mempromosikan balapan 6 Hours of Mexico untuk yang pertama kalinya di FIA World Endurance Championship, mengatakan ia masih belum percaya dapat memenangkan kelas LMP2 bersama timnya yang juga dari Meksiko.
Foto oleh: XPB Images
Gonzalez merebut pole position untuk kelas LMP2 dan kemudian berhasil memenangkan balapan di kelas LMP2 bagi tim RGR Sport by Morand bersama rekan satu timnya, Bruno Senna dan Filipe Albuquerque. Gonzalez berhasil menjadi pemenang di negaranya sendiri yang ditonton oleh 38.000 penggemar lokal.
“Saya masih belum percaya, dan saya rasa ini membutuhkan waktu,” ujar Gonzalez. “Kami mengerti sejak awal tahun ini, kami dapat kompetitif. Kami memenangkan balapan pertama, tetapi kategori [LMP2] ini sungguh sulit dan anda tidak pernah tahu kapan anda akan memenangkan balapan lagi.
“Pada penghujung balapan, balapan berlangsung cukup menegangkan. Saya bahkan tidak kuat untuk menonton layar TV dan saya hanya ingin waktu agar berjalan lebih cepat.
“Podium terasa sangat spesial ketika orang-orang menyanyikan lagu kebangsaan. Momen yang indah dan akan terus teringat di pikiran saya selamanya.”
Bangkit dari insiden melintir
Balapan sempat diwarnai momen kontroversial ketika mobil Gonzalez melintir akibat tertabrak mobil rival di kelas mereka, Roman Rusinov dari tim G-Drive.
Tetapi mobil G-Drive yang terlihat hampir pasti memenangkan balapan justru mengalami kerusakan cakram rem dan perebutan status juara LMP2 jatuh ke tim RGR Sport by Morand dari Meksiko dan Signateh Alpine dari Perancis.
Setelah balapan, Senna – yang juga sempat mengalami insiden melintir – memberikan tribut kepada rekan satu timnya: “Orang yang berhasil memenangkan balapan bagi kami adalah Tuan Albuquerque. Ricardo juga melakukan stint yang fantastis.”
Hujan yang turuh pada penghujung balapan sempat menyulitkan stint terakhir Albuquerque, tetapi ia berhasil bertahan dan membawa mobil tim Meksiko itu ke garis finish sebagai juara pertama, sementara Nicolas Lapierre dari tim Signatech harus puas di peringkat kedua.
“Ia sempat berhasil mengejar saya, dan ketika hujan turun saya tahu apa yang akan ia lakukan – ia akan mengambil resiko untuk memberi tekanan kepada saya,” ujar Albuquerque.
“Hal itu bagaikan permainan mental, yang harus saya lakukan adalah berusaha tenang. Pada akhirnya saya menginginkan kemenangan ini bagi tim. Kemenangan ini sungguh penting bagi tim: Saya tahu betapa spesial rasanya jika kami berhasil berdiri di podium.
“Saya bukan orang Meksiko tetapi saya hampir meneteskan air mata ketika banyak orang menyanyikan lagu kebangsaan mereka. Sungguh perasaan yang istimewa dan mungkin setelah ini Bruno [Senna] dan saya akan membuat paspor Meksiko,” canda Albuquerque.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments