Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Sam Bird: Kemenangan pertama bersama Ferrari yang spesial

Di kolom pertamanya untuk Motorsport.com, “anak baru” Ferrari, Sam Bird menceritakan pengalamannya memenangi balapan pada debutnya bersama tim pabrikan Italia itu di kejuaraan World Endurance Championship.

Foto oleh: XPB Images

Saya sangat senang untuk membagi cerita perjuangan saya di kejuaraan FIA World Endurance Championship 2016 bersama pembaca Motorsport.com. Ini adalah tahun yang besar bagi saya karena ini musim pertama saya menjadi pembalap pabrikan Ferrari dan berkompetisi dengan tim AF Corse.

Dan, sesuai dengan yang akan anda baca, perawalan yang sangat baik untuk saya dan rekan satu tim saya, Davide Rigon di mobil Ferrari 488 GTE #71.

Tidak banyak uji coba

Kami datang ke Silverstone setelah menghabiskan musim dingin melakukan uji coba dan mengembangkan mobil Ferrari 488 GTE terbaru. Kesan pertama ketika saya melihat dan mengemudikannya adalah betapa indahnya buah dari rekayasa ini – mobil ini terlihat luar biasa!

Saya sebenarnya tidak mempunyai banyak waktu untuk melakukan uji coba dengan mobil ini sebelum kami datang ke Silverstone. Dan faktanya, stint terpanjang yang pernah saya lakukan sebelum minggu itu adalah hanya 12 putaran dengan satu set ban, sehingga meskipun kami datang dengan persiapan yang matang, kesiapan itu tidak seperti ketika saya mempunyai jam terbang ribuan kilometer di dalam kokpit.

Hal itu pun biasanya menjadi pertanda yang baik karena menurut saya, saya akan bisa mengesktrak laju dari mobil dan saya sendiri untuk maju ke depan. Saya akan lebih nyaman dan percaya diri di dalam mobil dan seharusnya kami akan tampil dengan baik sepanjang musim ini.

Saya juga belum sempat mengemudikan mobil Ferrari 488 GTE dalam kondisi basah, sehingga saat-saat saya berada di trek pada hari Jumat dan di sesi kualifikasi juga menjadi tantangan tersendiri. Tetapi semuanya berjalan dengan baik dan kami bisa memulai lomba dari barisan terdepan.

Pole dan kemenangan

Memang, mobil satu tim kami yaitu 488 GTE yang dikemudikan Gianmaria Bruni dan James Calado mengalami masalah saat kualfikasi dan mereka akan sulit dikalahkan bila mereka tidak mengalami masalah tersebut, tetapi pada akhirnya, mobil kamilah yang berada di posisi pole.

Davide [Rigon] membalap dengan luar biasa di balapan ini dan saya sangat bahagia untuk dia karena kemenangan ini adalah kemenangan WEC-nya yang pertama. Saya juga merasa berbangga untuk Brice Laforge, mekanik kami, yang juga mendapatkan kemenangan yang pertama kali. Untuk saya, ini adalah kemenangan saya yang pertama kali bersama Ferrari, dan melakukannya di rumah sendiri adalah yang membuat kemenangan ini menjadi sangat spesial.

Dari sudut pandang luar, mungkin ini terlihat mudah, tetapi di WEC tidak ada yang mudah, terutama di kelas LMGTE Pro. Ya, kami memimpin di setiap putaran, tetapi Porsche dari tim Dempsey-Proton tidak terpaut jauh di belakang kami di beberapa jam pertama sebelum mereka terkena masalah dan meringankan tekanan kami.

Saya berhasil membangun jarak yang bagus dari Porsche di stint pertama saya dan sejak itu kami membawa pulang mobil dengan jarak yang cukup bagus. Kecepatan laju antara Davide dan saya sangat bagus dan konsisten, dan di akhir balapan catatan waktu terbaik kami hanya berbeda 0,044 detik.

Dan yang patut dikatakan adalah, di tahun ini saya menggunakan jenis keahlian yang berbeda di WEC. Tahun lalu di LMP2 saya berfokus ke depan dan mencari celah untuk mendahului mobil-mobil yang lebih pelan. Sementara pada musim kali ini, saya lebih sering melihat kaca spion saya dan memposisikan mobil di tempat dan dengan cara yang paling baik, sehingga saya tidak kehilangan banyak waktu ketika mobil-mobil prototipe melewati saya.

Anda harus katakan bahwa GImmi dan James telah melakukan pekerjaan yang baik untuk bertarung merebutkan peringkat kedua. Hasil itu adalah yang selalu diharapkan untuk pembalap-pembalap sekaliber mereka dan saya tahu mereka menikmati balapan mereka dari belakang.

Kenangan Jules

Ketika Davide melintas garis finish, saya sangat senang dan bangga kepada tim. Tetapi kemudian saya mengingat Jules [Bianchi] karena ia akan menjadi pembalap F1 untuk Ferrari dan memenangkan balapan, saya yakin itu.

Jadi saya selalu mengenang dirinya dan keluarganya. Saya mengirimkan twit malam itu dan saya hanya ingin orang-orang untuk selalu mengenang betapa hebatnya ia sebagai juara dan sebagai seorang teman.

Sekarang, kami pergi ke Spa bulan depan, tetapi yang ada juga di pikiran kami adalah balapan akbar di Le Mans pada bulan Juni. Di sanalah titel WEC bisa dimenangkan atau hilang dari genggama, sehingga akan sangat vital bila kami selalu berjuang.

Di Ferrari dan AF Corse, saya mengerti kami adalah salah satu yang terbaik di bidang ini untuk membuat tahun 2016 menjadi tahun paling berkesan. Saya akan selalu antusias untuk berbicara kepada pembaca Motorsport.com tentang musim saya di sini.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pembalap Porsche, Jani, frustasi dengan traffic di Silverstone
Artikel berikutnya Hartley bersikeras dirinya mengambil jalur “normal” sebelum kecelakaan dengan backmarker

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia