Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sebastien Ogier Incar Kursi LMP2 di WEC 2022

Juara dunia WRC tujuh kali , Sebastien Ogier, mengatakan kelas LMP2 WEC 2022 jadi opsi terbaik baginya kalau mau turun semusim penuh.

Sebastien Ogier, Toyota Racing

Foto oleh: Toyota Racing

Ogier tertarik untuk beralih ke ajang balap single seater pada tahun depan, setelah memastikan hanya berlomba sesekali di Kejuaraan Dunia Reli (WRC) 2022.

Pereli Prancis itu telah menjajal mobil juara WEC 2021, Toyota GR010 Hibrida, pada Minggu (7/11/2021), setelah Bahrain 8 Hours.

Toyota memiliki satu kursi kosong dalam dua mobil yang akan dijalankan di WEC 2022 dengan Kazuki Nakajima mengundurkan diri dari perannya saat ini.

Tapi, pembalap Super GT dan Super Formula, Ryo Hirakawa, diyakini bakal dipromosikan oleh Toyota untuk menggantikan Nakajima.

Terbatasnya opsi berpartisipasi di WEC 2022, Ogier merasa dirinya membutuhkan lebih banyak waktu untuk tetap kompetitif di ajang balap sporscars. Pria 37 tahun itu merasa kelas LMP2 jadi kemungkinan terbaik untuk diikutinya pada tahun depan.

“Jika saya ingin memenuhi ambisi untuk memperkuat tim besar, LMP2 akan menjadi pilihan yang terbaik,” kata Ogier.

“Tentu saja, GT juga akan menjadi pilihan yang bagus dibandingkan tidak sama sekali, untuk menggali pengamalan di ajang balap ini.

“Saya sudah menyaksikan balapan di GT, levelnya sangat tinggi dan pastinya ada sesuatu yang harus dipelajari. Tapi, LMP2 pastinya jauh lebih baik.”

Bukan rahasia lagi bahwa Sebastien Ogier sangat ingin berkompetisi di Le Mans 24 Hours dan memperjuangkan kemenangan di semua seri bersama Toyota sebagai target jangka panjang.

“Saya bisa mengatakan ada ambisi besar, tapi mungkin masih ada perjalanan panjang yang harus dilalui,” ujarnya.

“Itu merupakan sesuatu yang harus saya diskusikan dengan mereka, berusaha mendapatkan umpan balik dari mereka pada hari pertama tes dengan mobil.

“Saya sadar bahwa saya memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan untuk siap melakukan itu. Sejujurnya, saya tidak suka diberi kesempatan untuk balapan dengan Hypercar sekarang. Saya tidak berada di level yang diinginkan.”

Baca Juga:

Sebastien Ogier menyelesaikan 84 lap dalam empat jam sesi tes rookie di Bahrain. Catatan waktu lap terbaiknya berjarak dua detik dari dua kali juara dunia WEC, Mike Conway, bersama Toyota dengan waktu terbaiknya 1 menit 49,636 detik.

Ogier menegaskan dirinya tak mengincar waktu tercepat karena ingin membiasakan dirinya berada di dalam mobil.

“Jujur, ini sangat menarik dan menyenangkan. Dalam hidup Anda selalu mencari pengalaman baru,” ucapnya.

“Saya belajar banyak hari ini. Tentu saja, ada banyak yang harus dipelajari, tapi ini jadi titik awal. Saya tidak menempatkan tekanan besar pada diri sendiri dalam hal melaju cepat, Anda harus realistis. Ini pertama kalinya saya mengendarai Hypercar.

“Saya mengendarai mobil dengan potensi besar di trek datar. Anda tidak benar-benar bisa menekan, Anda harus menemukan jalur yang tepat dan itu tidak mudah ketika Anda hanya melakukannya di simulator sebelumnya.

“Tapi, secara keseluruhan saya sangat senang dengan apa yang telah dilakukan dan benar-benar menikmatinya.”

#8 Toyota Gazoo Racing: Toyota GR010 - Hybrid: Sebastien Ogier

#8 Toyota Gazoo Racing: Toyota GR010 - Hybrid: Sebastien Ogier

Foto oleh: Toyota Racing

Sebastien Ogier juga mengatakan sistem pengereman dan kontrol traksi menjadi tantangan besar yang dihadapinya pada hari pertama tes dengan Toyota GR010 Hypercar.

“Dalam hal pengereman, saya merasa akan lebih banyak efek downforce, jadi lebih agresif pada pengereman,” tuturnya.

“Saya tidak memiliki banyak pengalaman dengan mobil ini. Tapi, saya pernah merasakan hal yang sama di DTM, satu kali tes di F1, dan saya rasa dalam hal pengereman hampir serupa.

“Ini sangat sensitif dan cukup mudah untuk membuat ban terkunci. Itu salah satu hal yang saya temui dalam tes.

“Menggunakan kontrol traksi, menjadi sesuatu yang dapat Anda sedikit sesuaikan. Itu sedikit lebih kuat dari yang diharapkan.

“Tetapi, itu membuat mobil sedikit lebih mudah dikendarai tapi tidak semudah itu untuk melaju cepat. Itu menjadi dua area yang mungkin membuat saya kesulitan dalam tes.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tes Rookie WEC: Nicolas Lapierre Tercepat, Sebastien Ogier Jalani Debut
Artikel berikutnya IMI Apresiasi Pencapaian Sean Gelael di WEC 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia