Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

11 Pereli Terbaik yang Kemudikan Ford, Hanya Tiga yang Juara Dunia

Ford merupakan pemain lama dalam World Rally Championship (WRC). Sepak terjang pabrikan otomotif  asal Amerika Serikat tersebut di ajang reli prestisius itu dimulai sejak awal ’70-an.

Carlos Sainz, peluncuran Ford Escort WRC

Carlos Sainz, peluncuran Ford Escort WRC

Sutton Images

Setelah menyegel gelar juara dunia pada 1979, mereka absen dalam selama tiga musim. Ketika mengakhiri masa hiatus, Ford mampu tampil garang.

Selama partisipasinya di WRC, sudah ada 21 pereli yang mempersembahkan kemenangan. Tapi hanya Bjorn Waldegard, Ari Vatanen dan Sebastien Ogier, yang bisa juara dunia. Berikut deretan 11 pembalap terbaik Ford dari ajang kejuaraan reli dunia, dilihat dari jumlah kemenangan.

11. Ari Vatanen

Jumlah kemenangan: 4

Mobil: Ford Escort RS1800 Mk2

Ari Vatanen mengikuti WRC sejak 1974, namun baru mengendarai Ford di tahun berikutnya setelah direkrut Ford Motor Company. Pembalap Finlandia tersebut sering gagal finis karena beragam kendala mobil.

Dewi Fortuna mulai menghampiri saat melaju di Reli Acropolis 1980, di mana ia berhasil naik podium tertinggi. Pada periode berikutnya, Vatanen mampu tampil trengginas dengan memborong tiga kemenangan dari Acropolis, Reli Brasil dan Reli 1000 Lakes. Hasil cemerlang itu berbuah titel juara dunia WRC 1981.

10. Francois Delecour

Jumlah kemenangan: 4

Mobil: Ford Escort RS Cosworth

Berkat Delecour dan Miki Biasion, Ford menguasai Reli Portugal 1993. Untuk pertama kalinya dalam tempo lima tahun, merek tersebut menempatkan dua wakilnya di posisi teratas.

Berkat sukses di Corsica dan Spanypl, pereli Prancis tersebut mengunci peringkat kedua klasemen pembalap di belakang Juha Kankkunen dengan Toyota Celica. Harapannya merebut titel juara WRC sempat melambung usai memenangi reli pembuka di Monte Karlo. Namun, masalah mesin di edisi Portugal serta kecelakaan di jalan raya ketika mengendarai mobil rekannya, menghancurkan semua.

Baca Juga:

9. Hannu Mikkola

Jumlah kemenangan: 5

Mobil: Ford Escort RS1600 Mk1, Ford Escort RS1800 Mk2

Mikkola merupakan salah satu pembalap top Ford  di era ’70-an. Kemenangan perdana ditaklukkannya di Reli Finlandia 1974 ketika mengendarai Escort Mk1. Pada musim selanjutnya, ia berganti mobil dari Fiay, Peugeot dan Toyota.

Pria kelahiran 1942 tersebut kembali ke Ford empat tahun kemudian. Ia langsung menyabet Reli RAC di Britania Raya 1978.

Rivalitas ketat mesti dijalani Mikkola dengan rekan setimnya, Bjorn Waldegard pada 1979. Mikkola merebut tiga kemenangan di Portugal, Selandia Baru dan Inggris. Sedangkan Waldegard hanya unggul di Yunani dan Kanada. Pada akhirnya, Mikkola kalah tipis satu poin karena mobilnya sering bermasalah.       

8. Carlos Sainz

Jumlah kemenangan: 5

Mobil: Ford Escort RS Cosworth, Ford Escort WRC, Ford Focus RS WRC

Sainz pindah ke Ford pada 1996 karena Toyota dilarang mengikuti balapan akibat kecurangan pada turb0 yang dilakukan musim sebelumnya. Bersama Ford, El Matador menaklukkan Reli Indonesia di tahun yang sama dan menyegel posisi ketiga klasemen.

Pada 1997, Sainz mempertahankan gelar dari Indonesia dan membawa pulang kesuksesan di Yunani. Sempat bergabung lagi dengan Toyota selama semusim, ayah Carlos Sainz Jr tersebut kembali berada di balik kemudi Ford pada 2000.

Walaupun sering naik podium dengan Focus WRC selama tiga tahun, ia hanya merengkuh dua trofi pemenang, yakni dari Reli Siprus dan Argentina.

7. Markko Martin

Jumlah kemenangan: 5

Mobil: Ford Focus RS WRC

Markko Martin tidak terlalu dianggap di kancah reli dunia ketika mengendarai Subaru dan Toyota. Namun, saat melompat ke Focus WRC, keberuntungan berpihak kepadanya.

Pria Estonia tersebut mengenakan mahkota juara lima kali dengan Ford dengan cara spektakuler. Ia mampu bertengger di puncak klasemen Acropolis 2003, meski harus melewati insiden kap mobil terbuka dan mengenai kaca sehingga pandangannya terganggu.

Lalu di Finlandia, Martin memaksa Marcus Gronholm melakukan kesalahan sehingga ia yang naik podium tertinggi.

Bersama navigatornya, Michael Park, ia mendominasi Reli Meksiko, Reli Prancis dan Reli Spanyol pada 2004.

6. Bjorn Waldegard

Jumlah kemenangan: 6

Mobil: Ford Escort RS1800 Mk2

Waldegard menulis buku sejarah Ford dengan tinta emas. Dia mampu mengawinkan gelar juara pembalap dan konstruktor untuk pertama kali. Prestasi tersebut dicapai pada 1979.

Pria Swedia itu mulai mengangkat trofi pemenang 16 kali sejak 1975 hingga 1990, di mana enam kali diraih saat mengendarai Escort RS1800.

Ia menguasai Reli Safari 1977, Reli Acropolis 1977, Reli RAC Lombardia 1977, Reli Internasional Swedia 1978, Reli Acropolis 1979 serta 7eme Criterium Molson du Quebec 1979.

5. Sebastian Ogier

Jumlah kemenangan: 6

Mobil: Ford Fiesta WRC

Ogier adalah satu-satunya pereli yang memberikan dua mahkota juara WRC (2017-2018) kepada Ford. Kendati demikian, ia sama-sama mengoleksi enam kemenangan dalam reli.

Sukses perdana pembalap 37 tahun itu terjadi karena tak sengaja. Gegara Volkswagen mundur dari WRC, ia terpaksa pindah ke M-Sport Ford. Dalam debutnya pada 2017, Ogier langsung menang di Monte Karlo. Dia lalu memuncaki Reli Portugal di tahun yang sama.

Setelah beradaptasi dengan Ford, setahun kemudian Ogier menyapu tiga kemenangan dari empat balapan awal. Gelar juara dikunci dari Reli Britania Raya 2018.

4, Jari-Matti Latvala

Jumlah kemenangan: 7

Mobil: Ford Focus RS WRC, Ford Fiesta RS WRC

Latvala memang belum pernah juara dunia tapi pereli Finlandia itu mempersembahkan lebih banyak sukses untuk Ford daripada Ogier. Ia mengisi tujuh trofi di rak milik perusahaan otomotif Amerika Serikat.

Ketika bertengger di peringkat pertama Reli Swedia 2008, usianya baru 22 tahun 313 hari. Rekor sebagai pemenang termuda WRC tetap bertahan hingga sekarang.

Butuh satu tahun bagi Latvala, naik podium tertinggi. Ia memahkotai Reli Italia Sardinia 2009. Prestasinya membaik pada 2010 dengan dua sukses dramatis di Selandia Baru dan Finlandia, yang merupakan tanah kelahirannya.

Pria 35 tahun itu berganti mobil ke Ford Fiesta pada 2011. Ia lebih tangguh, dibuktikan dengan tiga trofi tambahan dari Britania Raya dua kali dan Swedia.

Jari-Matti Latvala and Miikka Anttila, Ford Focus RS WRC08, BP Ford Abu Dhabi World Rally Team

Jari-Matti Latvala and Miikka Anttila, Ford Focus RS WRC08, BP Ford Abu Dhabi World Rally Team

Foto oleh: Ford Motor Company

3. Colin McRae

Jumlah kemenangan: 9

Mobil: Ford Focus RS WRC

Setelah Escort diganti dengan Focus WRC pada 1999, Colin McRae tertarik menerima pinangan mereka. Ia memborong sembilan titel dari empat musim jadi pembalap pabrikan.

Petualangan berat di Kenya dituntaskan dengan hasil maksimal. Sukses back to back dengan Portugal itu menyelamatkan musim debutnya yang mayoritas gagal finis. Ia mengakhiri musim dengan duduk di peringkat keenam,

Pada musim 2000, ia menambah koleksi dengan gelar dari Spanyol dan Yunani. Tiga balapan dengan medan dengan kerikil berhasil ditaklukkan setahun berikutnya, yakni Argentina, Siprus dan Argentina. Kecelakaan di putaran final membuat gelar juara melayang kepada Richard Burns yang hanya unggul 2 poin dan sekali menang.

Ia kembali gagal pada edisi berikutnya meskipun membawa pulang poin tertinggi dari Acropolis dan Safari.  

2. Marcus Gronholm

Jumlah kemenangan: 12

Mobil: Ford Focus RS WRC

Cukup dua musim bagi Gronholm untuk membuktikan bahwa ia adalah penakluk Ford. Pereli Finlandia tersebut memborong 12 kemenangan selama musim 2006 dan 2007, sehingga membuat Ford jadi juara konstruktor dua tahun beruntun.

Ia berhasil merebut peringkat pertama di duel perdananya dengan Focus WRC, setelah Sebastian Loeb tergelincir di Monte Karlo.

Gronholm mendapat kado ulang tahun ke-38 berupa posisi puncak di Reli Swedia, disusul dengan Reli Yunani dan Finlandia. Absennya Loeb karena mengalami kecelakaan sepeda gunung, memudahkannya jadi pemenang di Turki, Selandia Baru dan Britania Raya. Ia membuang kesempatan tampil sebagai juara dunia karena insiden di Australia.

Rivalitas Gronholm dan Loeb makin panas pada musim 2007. Ia mempertahankan posisi puncak di Swedia, Yunani dan Finlandia lalu merengkuh kemenangan di Italia. Sukses dramatis dikecap di Selandia Baru di mana torehan waktunya hanya unggul 0,3 detik  dari pereli Prancis itu. Ambisi juaranya lagi-lagi dijegal oleh kecelakaan di Irlandia.

1. Mikko Hirvonen

Jumlah kemenangan: 14

Mobil: Ford Focus RS WRC, Ford Fiesta RS WRC

Hirvonen merupakan pembalap kesekian Ford yang gagal juara di WRC meskipun telah sering menjejak podium teratas. Namun, boleh dibilang ia yang paling sukses karena memberikan trofi kemenangan dari 14 balapan.

Sukses perdananya terjadi di Australia 2006. Ia lalu mengalahkan Gronholm di Norwegia setahun kemudian, lalu menaklukkan Reli Jepang dan Britania Raya.

Setelah Gronholm mundur, Hirvonen otomatis jadi andalan. Ia memberikan tiga poin maksimal dari Yordania, Turki dan Jepang selama 2008. Empat kemenangan didapat pada 2009, yakni Acropolis, Polandia, Finlandia dan Australia. Reli Swedia 2010 dilanjutkan Swedia Australia 2011, jadi hadiah terakhirnya dengan Ford.

Ia nyaris juara pada 2009 kalau saja pin pada kap mobil tak hilang. Demikian pula di edisi 2011, kecelakaan di Reli Britania Raya kembali membuyarkan impiannya.

Mikko Hirvonen dan Jarmo Lehtinen, Ford Focus RS WRC08, BP Ford Abu Dhabi World Rally Team

Mikko Hirvonen dan Jarmo Lehtinen, Ford Focus RS WRC08, BP Ford Abu Dhabi World Rally Team

Foto oleh: Ford Motor Company

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Evans Pakai Pengalaman Swedia 2020 untuk Reli Arctic
Artikel berikutnya Reli Arctic Bakal Lebih Sulit bagi Toyota

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia