Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Analisis

Cara Kerja dan Kapan Hybrid Digunakan pada Mobil Rally1

Musim 2022 menjadi tahun pengenalan hybrid pada mobil-mobil WRC. Mari memahami bagaimana cara kerjanya dan kapan tenaga hibrida digunakan di mesin Rally1.

Sebastien Loeb, Isabelle Galmiche, Ford Puma Rally1

Foto oleh: Bastien Roux

Kejuaraan Dunia Reli (WRC) 2022 sudah tiba di gerbang awal, dengan putaran pembuka, Reli Monte Carlo, akan digelar akhir pekan ini, dari Kamis hingga Minggu (20-23/1/2022).

Itu bakal menjadi kejuaraan dunia revolusioner, bukan hanya karena Sebastien Ogier tidak lagi tampil satu musim penuh, atau kembalinya Sebastien Loeb bersama M-Sport, tetapi juga terkait pengenalan regulasi teknis yang telah mengubah desain mobil, mempensiunkan mobil WRC Plus dan menggantinya dengan Rally1 hybrid baru.

Hybrid atau hibrida tak diragukan lagi adalah kata kunci pada musim baru WRC dan untuk tiga tahun ke depan, di mana Raly1 akan menjadi mobil referensi. Kendaraan ini tidak terlalu rumit dari sudut pandang mekanis dan aerodinamikan dibandingkan World Rally Car (WRC) Plus.

Tetapi akan dilengkapi dengan paket tenaga listrik yang mendukung mesin 1,6 liter turbo yang diturunkan dari yang sudah dipakai tim-tim di kejuaraan dalam lima tahun terakhir.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana penggerak hibrida bakal memengaruhi mobil, Special Stage (SS) dan juga gaya mengemudi para pereli, Motorsport.com telah mencoba membuat manual singkat bagi publik guna lebih mudah memahami apa artinya memiliki dan menggunakan hibrida pada mobil 2022.

Dalam artikel ini, kami akan menyentuh mengenai poin-poin utama, yang diharapkan, dapat memperjelas penggunaan daya dorong hibrida dari mobil-mobil Rally1 baru.

Fase Akselerasi Pertama

 

Setiap mobil hybrid Rally1 akan mampu melepaskan daya dorong maksimal 1.000 kJ (kilojoule) dan dapat menonaktifkannya melalui beberapa cara. Yang pertama terkait dengan pelepasan akselerator. Ini cukup untuk memisah-misahkan gas sehingga menonaktifkan daya dorong hibrida.

Atau pengemudi bisa mengintervensi pedal rem: menekannya akan menonaktifkan dorongan hybrid. Dan bukan itu saja, karena menarik tuas rem tangan juga bakal membuat penggerak hibrida tidak aktif.

Ketiga opsi ini menyediakan bahwa daya dorong hybrid mobil Rally1 dapat dihentikan bahkan jika 1000 kJ belum digunakan sepenuhnya. Fase akselerasi pertama akan diaktifkan bersamaan dengan prosedur start, menggunakan pemetaan yang ada di perangkat lunak ECU (Engine Control Unit).

Dalam fase yang tepat itu, pemetaan spesifik dari daya dorong hibrida dapat digunakan, namun segera setelah selesai, sebuah peralihan otomatis ke pemetaan hybrid boost standar harus dilakukan.

Untuk mengatur fase ini, SOC (State of Charge) akan diberlakukan dan ditentukan dalam dokumentasi dan panduan resmi yang diberikan oleh Compact Dynamics, pemasok tunggal motor listrik 100 kW (kilowatt) yang tunjuk FIA setelah memenangkan tender 2 tahun lalu.   

Penggunaan hybrid boost dalam etape

 

Dorongan hibrida Rally1 dapat dipakai selama etape segera setelah para pereli menekan pedal akselerator tetapi hanya jika baterai telah diisi ulang dengan cara yang benar. Peningkatan akan terganggu dalam beberapa cara:

Pertama, hybrid boost akan berakhir ketika energi maksimal dilepaskan sepenuhnya. Ini akan tergantung pada panjang bagian dan SS. Nilainya nanti ditentukan oleh jarak etape dan jenis permukaan lomba (aspal, gravel, salju atau es) dan akan dikomunikasikan dalam regulasi khusus setiap reli.

Ini juga tergantung pada kendala teknis monohybrid (kondisi pengisian minimal, suhu baterai maksimal, dan lain-lain) sebagaimana didefinisikan dalam dokementasi resmi dan dalam manual yang diberikan kepada tim oleh Compact Dynamics.

Kemudian ada satu aspek, yakni ambang batas meter pemulihan energi yang bakal dikomunikasikan dalam peraturan khusus untuk setiap event.

Peta hibrida: berapa banyak dan penggunaannya

 

Setiap mobil akan punya tiga peta torsi hibrida berbeda yang telah dihomologasikan. Tidak ada perubahan pemetaan yang diizinkan selama SS berlangsung selain penonaktifan mapping (tetapi dapat digunakan selama maksimal 60 detik sebelum mengaktifkan kembalai hibrida).  

Tim-tim dapat menyetujui pemetaan baru hanya jika ECU anyar akan dihomologasi. Setelah itu mapping (pemetaan) harus diberi kode. Dimungkinkan untuk menggunakan hanya satu wildcard yang tidak terhitung untuk mengubah dan itu hanya bisa dilakukan dalam tahun pertama homologasi mobil Rally1.

Setiap nilai energi maksimal yang dapat digunakan akan dipublikasikan sebelum event dan akan dihitung dengan mempertimbangkan panjang resmi setiap stage yang ditunjukkan dalam rencana lomba setiap reli.

Regulasi olahraga WRC 2022 juga menambahkan bahwa tak ada akumulasi melalui dorongan hibrida yang akan diizinkan, tetapi juga penghitung energi maksimal yang dilepaskan akan diatur ulang ke nol setelah setiap recharge dilakukan dengan benar.

Pengisian ulang energi yang valid

 

Peraturan olahraga WRC 2022 menjelaskan bahwa energi minimal yang dipulihkan dan disimpan nantinya dikomunikasikan dalam regulasi khusus setiap reli. Penghitung pemulihan energi hanya akan aktif saat tekanan rem depan di atas 5 bar dan pedal akselerator ditekan 30 persen.

Pemulihan energi, bagaimanapun, tidak akan memungkinakan keadaan pengisian maksimal (SOC) atau batasan teknis apa pun dari unit hibrida akan tercapai (nilai SOC ditentukan dalam dokumentasi dan panduan resmi yang disediakan Compact Dynamics).

Jika status pengisian sama atau lebih tinggi dari 80 persen, maka wajib mengaktifkan hybrid boost secara otomatis. Pada akhir dorongan (saat tercapai pelepasan energi maksimal) pedal akselerator perlu dilepas atau menekan pedal rem demi mendapatkan dorongan hibrida lain jika status pengisian masih di atas 80 persen.

Pengukur energi yang dipulihkan akan diatur ulang ke nol setelah setiap dorongan hibrida (daya MGU positif). Kemudian, seperti yang disebutkan di paragraf sebelumnya, rem tangan dapat digunakan untuk menonaktifkan torsi yang dibawa oleh sistem hybrid.

Mode listrik (EV): cara dan kapan penggunaannya

 

Pemetaan untuk digunakan di jalan non-kompetitif (transfer) bebas. Faktanya, dalam mode “electric vehicle” dan pengisian ulang dalam mode ruas jalan tidak termasuk dalam batasan peta yang dibekukan dalam homologasi.

Mode yang akan digunakan pada ruas jalan tidak dapat dipakai selama Special Stage. Jika mobil kelaur dari mode “Stage” selama lomba, sistem harus dinonaktifkan.  

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rencana Reli Irlandia Utara Gagal, Inggris Raya Absen dari WRC 2022
Artikel berikutnya Sebastien Ogier Berambisi Kalahkan Semua Pereli di Monte Carlo

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia