Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Deretan 'Singa Tua' Penakluk WRC

Kejuaraan Dunia Reli (WRC) tak pernah kekurangan darah muda. Proses regenerasi pun terus berjalan hingga hari ini. Meski begitu, ada kalanya pengalaman tetap vital untuk bisa meraih sukses.

Winner Sébastien Loeb, Citroën World Rally Team Citroën C3 WRC

Foto oleh: McKlein / Motorsport Images

Musim ini, hal itu dibuktikan Sebastien Ogier. Di usia 37 tahun, juara dunia tujuh kali WRC tersebut tetap kompetitif menghadapi pereli yang rata-rata satu dekade lebih muda.

Sebagai pereli tertua di level tinggi WRC 2021, Ogier memiliki apa yang diperlukan untuk dapat memenangi perlombaan, seperti ditunjukkannya dalam event pembuka, Reli Monte Karlo.

Tetapi, pereli Toyota Gazoo Racing yang berencana pensiun akhir musim ini tersebut bukan satu-satunya yang mampu bersaing di pengujung kariernya di belakang kemudi mobil WRC.

Faktanya, dibandingkan pereli yang akan dibahas dalam artikel yang bersumber dari DirtFish ini, Ogier tergolong muda. Berikut lima "singa tua" yang tak terhalang usia untuk memenangi event WRC.

Baca Juga:

5) Joginder Singh - Reli Safari 1976

Asal: Kenya
Usia: 44 tahun 2 bulan 10 hari
Mobil: Mitsubishi Lancer 1600 GSR

The Flying Sikh, begitu Joginder Singh dijuluki. Pereli asal Kenya ini selalu jadi ancaman dalam putaran WRC di negaranya, Reli Safari. Ia memenanginya dua kali pada musim 1965 dan 1974.

Selang dua tahun, Singh berjaya lagi di negeri sendiri. Hebatnya, pada Reli Safari Kenya 1976, The Flying Sikh menang di usia 44 tahun 2 bulan 10 hari, mengantarnya sebagai legenda event tersebut.

Mengemudikan Mitsubishi Lancer, Singh dengan navigatornya, David Doig, menggunakan pengetahuan soal medan dengan baik. Namun keandalan mobil juga faktor yang membuat The Flying Sikh sukses.

4) Pentti Airikkala - Reli RAC (Inggris Raya) 1989

Pereli Pentti Airikkala, dan navigator Risto Virtanen, (depan) beraksi dalam Reli Swedia 1979.

Pereli Pentti Airikkala, dan navigator Risto Virtanen, (depan) beraksi dalam Reli Swedia 1979.

Foto oleh: Motorsport Images

Asal: Finlandia
Usia: 44 tahun 2 bulan 19 hari
Mobil: Mitsubishi Galant VR-4

Pentti Airikkala memiliki karier yang sangat panjang dalam WRC. Ia melakukan debut pada 1973 dan pensiun di 2003. Dalam rentang itu, ia total tampil dalam 19 musim, namun hanya tampil 38 kali.

Meski begitu, performa Airikkala di Reli RAC (Inggris Raya) 1989 sudah cukup untuk membuktikan kualitasnya. Dalam race sulit di jalanan Inggris yang cepat, licin dan tak dapat diprediksi, ia menang.

Airikkala mengungguli juara tahun itu, Miki Biasion, serta pereli top seperti Juha Kankkunen juga bintang muda seperti Carlos Sainz. Reli RAC 1989 adalah kemenangan pertama dan terakhirnya.

3) Sebastien Loeb - Reli Spanyol 2018

Asal: Prancis
Usia: 44 tahun 8 bulan 2 hari
Mobil: Citroen C3 WRC

Usai memenangi sembilan gelar WRC secara beruntun bersama Citroen dari 2004 hingga 2012, Sebastien Loeb dan navigatornya, Daniel Elena, benar-benar tidak membutuhkan pembuktian lagi.

Rekor sebagai peraih titel terbanyak dalam sejarah WRC sudah didapat dan tampaknya itu akan sulit dipatahkan dalam jangka waktu yang lama. Namun mentalitas dan daya pikat kejuaraan membuat mereka tetap kompetitif.

Setelah mundur dari partisipasi full-time, Loeb tetap mampu menang. Podium pertama yang terakhir diraihnya adalah saat tampil dalam Reli Spanyol 2018. Ia mengungguli para juniornya, termasuk Sebastien Ogier.

2) Hannu Mikkola - Reli Safari Kenya 1987

Asal: Finlandia
Usia: 44 tahun 10 bulan 27 hari
Mobil: Audi 200 Quattro

Tidak salah menobatkan Hannu Mikkola sebagai salah satu pereli terbaik yang pernah muncul di muka bumi. Juara WRC 1983 tersebut seringkali menang dengan margin yang besar dari rival-rivalnya.

Mikkola juga tetap mampu kompetitif memasuki periode akhir kariernya. Ia merengkuh kemenangan WRC ke-18 sekaligus terakhirnya dengan gap 17 menit dari Walter Rohrl di Reli Safari Kenya 1987.

Itu kemenangan yang monumental bagi Mikkola setelah pipa turbo mobilnya copot juga alternator yang rusak. Legenda Finlandia yang wafat pada 25 Februari 2021 tersebut tetap mampu finis terdepan.

1) Bjorn Waldegard - Reli Safari Kenya 1990

Pereli Bjorn Waldegard, dan co-driver Hans Thorszelius, ketika tampil dalam Reli Safari Kenya 1978.

Pereli Bjorn Waldegard, dan co-driver Hans Thorszelius, ketika tampil dalam Reli Safari Kenya 1978.

Foto oleh: Motorsport Images

Asal: Swedia
Usia: 46 tahun 5 bulan 4 hari
Mobil: Toyota Celica GT-Four ST165

Rekor pereli tertua yang berhasil memenangi event WRC adalah Bjorn Waldegard juara dunia pertama kategori pembalap yang diperkenalkan musim 1979. Ia sukses menjadi yang tercepat pada Reli Safari Kenya 1990.

Ketika itu, usia Waldegard lebih dari 46 tahun. Kemungkinan, status sebagai pereli tertua yang memenangi reli WRC akan terus jadi miliknya mengingat tuntutan fisik di era modern sangat besar.

Waldegard merupakan pereli dengan pengalaman luar biasa, memulai karier sejak 1969 dan menyudahinya pada 1992, saat usianya nyaris setengah abad. Reli Safari 1990 adalah kemenangan ke-16 sekaligus terakhirnya.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil SS7-SS8 Reli Kroasia: Ogier Dekati Neuville
Artikel berikutnya Tanak Alami Kejutan Tak Menyenangkan di Reli Kroasia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia