Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Dua Calon Bintang WRC Siap Mencuri Panggung

Reli Arctic Finlandia, 26-28 Februari 2021, menjadi panggung bagi dua bintang masa depan WRC, Kalle Rovanpera dan Oliver Solberg, untuk mempertegas statusnya.

Memorila Bettega, Trofeo Pucci Grossi: il vincitore, Kalle Rovanpera, secondo Oliver Solberg, terzo

Memorila Bettega, Trofeo Pucci Grossi: il vincitore, Kalle Rovanpera, secondo Oliver Solberg, terzo

Putaran kedua Kejuaraan Dunia Reli (WRC) 2021 nanti bakal menandai debut Solberg dengan mobil WRC Plus milik Hyundai. Tentunya, ini kesempatan bagus unjuk gigi.

Hal sama berlaku bagi Rovanpera. Sedikit perbedaan, pereli Tim Toyota Gazoo Racing tersebut diyakini berpeluang mencetak kemenangan WRC perdana. Ia punya modal.

Rovanpera serta Solberg, yang seumuran itu, 20 tahun dan 19 tahun, dianggap banyak pihak bisa menjadi protagonis utama sekaligus rival pada dekade berikutnya.

Atau mungkin lebih cepat mengingat progres signifikan yang diperlihatkan keduanya sejak menjejak di kejuaraan dunia. Rovanpera pada 2017 dan Solberg musim 2019.

Talenta Kalle Rovanpera serta Oliver Solberg sangat mudah dilacak melalui silsilah keluarga. Kebetulan mereka sama-sama memiliki ayah yang seorang pereli WRC.

Harri Rovanpera, ayah Kalle, aktif di WRC pada 1993-2006. Ia meraih total 14 podium dan satu kemenangan. Pencapaian terbaiknya, peringkat kelima musim 2001.

Sementara Petter Solberg, ayah Oliver, aktif dari 1998 hingga 2019. Pereli Norwegia itu tak hanya membukukan 13 kemenangan, namun juga menjadi juara dunia 2003.

Tentunya bakat Kalle Rovanpera dan Oliver Solberg menurun dan mendarah daging dari sang ayah. Jelas keduanya pun memiliki kesempatan melewati pencapaian mereka.

Baca Juga:

Yang pasti, Harri dan Petter boleh berbangga. Bukan cuma menuliskan namanya di buku sejarah WRC, namun juga menyumbang dua calon bintang yang siap bersinar terang.

Apalagi mengingat WRC akan segera menuju era baru dengan penggunaan mobil hybrid untuk kali pertama yang rencananya mulai diterapkan pada musim 2022.

Progres Rovanpera

Bakat besar Kalle Rovanpera mulai dipertontonkan ke publik pada 2008 silam, melalui video di YouTube yang memperlihatkannya siap mengemudikan mobil di rute ekstrem.

Luar biasanya, kala itu, Kalle masih delapan tahun. Harri memang mengajari putranya mengemudikan mobil reli sejak dini. Jalur bersalju dan berlumpur mampu dilibasnya.

Dalam olahraga, termasuk cabang motorsport, anak mengikuti jejak ayahnya bukan jadi hal aneh. Banyak contohnya, dari Formula 1, MotoGP serta reli, dalam hal ini WRC.

Selepas video viral pada 2008 itu, tidak ada kabar lanjutan tentang Kalle Rovanpera hingga 2011, saat ia mengikuti tiga event di Estonia dengan Toyota Starlet.

Dari 2012 hingga akhir 2015, Rovanpera mengemudikan Citroen C2 R2 di Kejuaraan Reli Latvia. Meski tidak juara, ia beberapa kali menang. Talentanya pun makin terasah.

Musim 2016, pereli kelahiran 1 Oktober 2000 tersebut tampil di kelas terbuka Latvia menggunakan Skoda Fabia Super2000. Ia menjuarai event itu di usia 16 tahun.

Rovanpera meraih empat kemenangan, tiga kali podium kedua dan hanya sekali finis di luar tiga besar. Ia pereli termuda yang mampu menjuarai open class reli nasional.

Tahun 2017 menjadi periode penting bagi Rovanpera. Ia memperoleh izin dari Asosiasi Olahraga Otomotif Finlandia (AKK) untuk mengikuti kejuaraan reli negara tersebut.

Setelah penampilan dalam Kejuaraan Reli Eropa (ERC) dan mendapat SIM ketika genap berusia 17 tahun, Rovanpera langsung menjalani debut di WRC, Reli Wales GB.

Kalle Rovanperä, Toyota Gazoo Racing

Kalle Rovanperä, Toyota Gazoo Racing

Foto oleh: McKlein / Motorsport Images

Ia mengemudikan Ford Fiesta R5 di kelas WRC 2. Usai debut yang tidak terlalu bagus, sang pereli tampil apik dalam Reli Australia. Rovanpera mampu menembus 10 besar.

Performanya itu menarik minat Tim Skoda Motorsport, yang merekrutnya untuk kategori WRC 2 musim 2018 dan 2019. Dalam dua tahun tersebut, progres Rovanpera meroket.

Pada 2018 ia menempati peringkat ketiga. Musim berikutnya, Rovanpera membukukan 176 angka untuk memastikan diri menjadi juara WRC 2 Pro dengan catatan fantastis.

Dari 11 reli yang diikuti, ia cuma sekali gagal finis. Selebihnya, Rovanpera menang lima kali, dua kali runner-up dan tiga kali menjejak podium ketiga.

Talenta besar Rovanpera pun mencuri perhatian Toyota Gazoo Racing. Tim pabrikan WRC asal Jepang itu tak pikir panjang untuk memboyongnya pada akhir musim 2019.

Ia bergabung dengan nama elite, Sebastien Ogier (ketika itu masih juara dunia enam kali WRC) dan Elfyn Evans. Kepercayaan Toyota tidak disia-siakan Rovanpera.

Turun penuh pada WRC 2020, ia selalu tembus lima besar, bahkan meraih podium ketiga di Swedia. Rovanpera menutup musim debutnya di kelas premier di posisi kelima.

Pada 2021, ia tidak lagi dianggap "anak kemarin sore". Rovanpera menjadi salah satu pereli yang dinilai memiliki peluang untuk menjadi juara dunia.

DNA Solberg

Jika Kalle Rovanpera mencuri perhatian pada usia delapan tahun, memori pertama soal Oliver Solberg adalah saat dirinya berada di dalam Subaru Impreza WRC pada 2002.

Solberg belum genap satu tahun. Ia dipangku sang ayah yang tengah bersiap menjalani Reli Siprus. Solberg hadir dengan ibunya, Pernilla Walfridsson, yang mantan pereli.

Ia punya DNA reli yang kuat. Namun, pria kelahiran 23 September 2001 memulai dengan crosskarting pada usia delapan tahun. Ia baru beralih reli beberapa lama kemudian.

Oliver Solberg, Hyundai 2C Competition

Oliver Solberg, Hyundai 2C Competition

Foto oleh: Vincent Thuillier / Hyundai Motorsport

Tepatnya pada 2017 lalu. Solberg menjalani debut dalam Kejuaraan Reli Latvia dengan mobil Peugeot 208 R2. Musim 2019, ia beralih ke kelas intermediate dengan R5.

Tahun itu menjadi periode sibuk bagi Solberg. Bakatnya pun makin terendus setelah sukses meraih kemenangan pada penampilan debutnya dalam ERC di Liepaja.

Selain ERC, Solberg pun melakoni debut di WRC pada 2019, tepatnya dalam Reli Wales GB. Ia memakai Volkswagen Polo GTI R5. Tahun 2020, Solberg tampil di kelas WRC 3.

Pada musim lalu, pereli kelahiran Fredrikstad, Norwegia tersebut turun dengan Skoda Fabia R5 Evo. Solberg finis di peringkat keempat dengan raihan satu kemenangan.

Kendati prestasinya di reli belum sementereng Rovanpera, dari segi progres Solberg terbilang mirip. Tahun ini, ia telah meneken kontrak dengan Hyundai Motorsport.

Oliver Solberg turun di kelas WRC 2. Setelah menggunakan mobil i20 R5 pada putaran pertama musim 2021 di Monte Carlo, kini ia akan bersiap mengemudikan i20 Coupe WRC.

Ini menjadi sinyal bahwa Solberg telah disiapkan Hyundai untuk kelas utama. Mungkin musim depan atau beberapa tahun ke depan, ia akan menyusul Rovanpera ke WRC.

Reli Arctic Finlandia menjadi kesempatan pertama melihat calon bintang WRC bersaing dengan mobil spek yang sama. Tentu menarik melihat mereka berlomba dalam kondisi ekstrem.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Target Utama Hyundai Menangi Reli Arctic Finlandia
Artikel berikutnya Hyundai Dominasi Sesi Shakedown Reli Arctic

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia