Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Hyundai Perlu Solusi Setelah Tiga Kali Terjegal Suspensi

Ambisi Hyundai untuk bangkit lagi-lagi gagal terwujud. Mereka belum mampu menang dalam empat reli terakhir WRC 2021 dan tiga kali beruntun disebabkan masalah terkait suspensi.

Thierry Neuville, Martijn Wydaeghe, Hyundai Motorsport Hyundai i20 Coupe WRC

Foto oleh: Fabien Dufour / Hyundai Motorsport

Thierry Neuville telah berjanji mempersolid hubungan dengan Tim Hyundai Motorsport alih-alih mencari sumber kesalahan setelah dirinya harus retire (mundur) saat tengah memimpin Reli Safari Kenya pada Minggu pagi, 27 Juni lalu.

Ketika itu Neuville dan navigatornya, Martin Wydaeghe, telah membangun keunggulan 57,4 detik atas pereli Toyota Gazoo Racing, Takamoto Katsuta selama 13 Special Stage (SS). Tetapi pada tahapan 14, mimpi buruk datang.

"Pada dasarnya kami masuk ke tikungan kiri-kanan yang sangat lambat dan di pintu keluar saya merasa ada sesuatu yang rusak dengan mobil," ia mengungkapkan.

"Kami mencoba untuk menyelesaikan stage dan setelah dilakukan pengecekan, kami melihat bahwa peredam (suspensi) patah dan yeah, kami harus mundur di sana."

Setelah SS14 Neuville tak bisa mengikuti empat stage terakhir. Tersisih saat tengah memimpin merupakan pukulan telak baginya, Wydaeghe dan seluruh tim Hyundai. Pereli Belgia itu pulang dari Kenya tanpa membawa poin.

Baca Juga:

Akibatnya jarak dengan pemuncak klasemen sementara WRC 2021, Sebastien Ogier, yang memenangi Reli Safari, makin jauh. Neuville tertinggal 56 poin dan kini menempati peringkat ketiga, di bawah runner-up Elfyn Evans.

Hasil di Kenya pun berdampak bagi Hyundai dalam klasemen konstruktor. Pabrikan Korea Selatan (Korsel) itu terpaut 59 poin dari Toyota, yang telah memenangi lima dari enam reli WRC 2021. Sedangkan Hyundai baru sekali.

Yang pasti, Reli Safari Kenya adalah event ketiga berturut-turut, di mana Hyundai kehilangan keunggulannya. Hal ini selalu sukses dimaksimalkan oleh Toyota untuk mengamankan kemenangan.

Dalam Reli Portugal dan Reli Italia Sardinia, rekan setim Neuville, Ott Tanak telah berhasil memimpin saat sesi hari Sabtu sebelum akhirnya harus retire karena problem terkait suspensi.

Thierry Neuville, Martijn Wydaeghe, Hyundai Motorsport Hyundai i20 Coupe WRC

Thierry Neuville, Martijn Wydaeghe, Hyundai Motorsport Hyundai i20 Coupe WRC

Foto oleh: McKlein / Motorsport Images

Evans sukses memanfaatkannya di Portugal sementara Ogier memaksimalkan kemalangan Hyundai di Sardinia. Mereka membawa Toyota meraih kemenangan ketiga dan keempatnya dalam WRC musim ini.

Dan yang menambah perih Hyundai, Ogier sempat mengalami masalah suspensi pada sesi awal Reli Safari di hari pertama. Namun mobil Yaris WRC miliknya bisa diperbaiki. Ia mampu melanjutkan perlombaan dan akhirnya menang.

"Sayangnya, ini adalah kekecewaan besar, tidak hanya untuk saya, namun seluruh (anggota) tim dan itu sulit bagi kami, karena tiga reli beruntun mundur, ketika memimpin, akibat kerusakan suspensi," Neuville menuturkan.

"Kami tentu saja akan mencoba dan menemukan solusi masalah ini dan berjuang lebih keras lagi hingga akhir musim nanti," katanya tentang rencana kolaborasi tim demi mengakhiri problem.

Sementara itu Andrea Adamo, prinsipal Hyundai Motorsport, mengakui jika timnya melakukan hal yang keliru setelah mengalami tiga masalah yang serupa dalam tiga perlombaan berturut-turut.

Pereli Hyundai Motorsport, Thierry Neuville dan Ott Tanak (kanan).

Pereli Hyundai Motorsport, Thierry Neuville dan Ott Tanak (kanan).

Foto oleh: Fabien Dufour / Hyundai Motorsport

Ini sangat kontras dengan sikap Adamo setelah Reli Italia, di mana ia mengatakan Hyundai tak melakukan kesalahan dalam mempersiapkan mobil i20 Coupe WRC untuk melibas rute gravel.

"Mobil memiliki spesifikasi yang sama seperti yang finis tahun lalu dalam reli seperti Turki serta Sardinia, dan kami tidak pernah punya problem sehingga artinya kami melakukan hal yang keliru," ucap Adamo dilansir DirtFish.

"Saya tidak mencari-cari alasan dan tidak ada yang melakukannya. Hal seperti itu tidak boleh terjadi. Kami harus memahami apa yang keliru. Namun tiga kali beruntun berarti ada sesuatu yang salah, bukan kesialan semata.

"Saya katakan lagi, (mereka) bagian yang sama dengan tahun lalu, ada beberapa seperti 2017. Performa telah meningkat, mungkin tekanannya berbeda, saya tidak tahu. Saya bukan engineer, tetapi kami harus menemukan solusi."

Setidaknya ada cukup waktu untuk Hyundai memecahkan masalahnya sebelum melakoni Reli Estonia pada 15-18 Juli 2021. Tentu mereka tak ingin terjegal problem suspensi empat kali beruntun.

Prinsipal Tim Hyundai Motorsport, Andrea Adamo

Prinsipal Tim Hyundai Motorsport, Andrea Adamo

Foto oleh: Romain Thuillier / Hyundai Motorsport

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Podium Perdana Katsuta Bikin Hati Presiden Toyota Bergetar
Artikel berikutnya Katsuta Berambisi Kalahkan Ogier di WRC

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia