Ini yang Membuat Reli Arctic Spesial
Reli Arctic Finlandia, lomba kedua Kejuaraan Dunia Reli (WRC) 2021, akhir pekan ini, akan menyuguhkan sederet tantangan yang mungkin belum pernah ditemui sebelumnya oleh para pereli.
Foto oleh: Hyundai Motorsport
Reli Arctic akan digelar mulai Jumat (26/2/2021) sampai Minggu (28/2/2021). Ajang ini merupakan pengganti Reli Swedia yang dibatalkan sebelum WRC 2021 dimulai karena pandemi Covid-19.
Sebagai pengganti Reli Swedia, satu-satunya lomba di medan salju dalam kalender WRC 2021, Reli Arctic bakal menyuguhkan sederet tantangan. Reli Arctic ini pun diyakini menjadi lomba dengan medan salju murni.
Mengingat Reli Arctic baru masuk kalender WRC tahun ini, praktis semua pereli akan memulai dari nol. Meskipun banyak yang sudah mengikuti lomba pemanasan sebelumnya yang memiliki medan tidak jauh berbeda dengan Reli Arctic.
Setelah hanya merebut podium ketiga pada lomba pertama, Reli Monte Carlo, Hyundai Shell Mobis WRT bertekad merebut kemenangan di Reli Arctic. Juara dunia pabrikan WRC dalam dua musim terakhir itu pun menurunkan tiga pasang pereli terbaiknya.
Juara dunia 2019 Ott Tanak akan didampingi navigator Martin Jarveoja. Pereli Belgia, Thierry Neuville kembali berduet dengan Martijn Wydaeghe, sedangkan pereli Irlandia, Craig Breen, ditemani co-driver Paul Nagle.
Para pereli Hyundai memiliki rekor cukup bagus di lomba salju. Neuville mampu memenangi Reli Swedia 2018 dan diikuti Breen di posisi kedua. Pada 2019, Tanak berhasil menguasai Reli Swedia sedangkan Neuville finis di podium ketiga.
Hyundai i20 WRC geberan Thierry Neuville dan co-driver Nicolas Gilsoul dari Tim Hyundai Motorsport menghantam snow bank saat turun pada hari kedua Reli Swedia 2018.
Foto oleh: McKlein / Motorsport Images
Lomba Reli Arctic nanti akan berlangsung sejauh 251,08 km yang terbagi dalam 10 trayek khusus (Special Stage/SS). Selain menantang, sejumlah faktor pun membuat Reli Arctic akan menjadi lomba spesial.
“Di Arctic, kami akan turun dengan ban berpaku yang cukup panjang (Pirelli Sottozero Ice J1) untuk melibas lintasan bersalju tebal dan es,” kata Tanak tentang ban yang memiliki 384 paku (studs) itu, seperti dikutip dari akun resmi Instagram Hyundai Motorsport..
“Profil ban lebih kecil namun agak lebih tinggi (diameter sedikit lebih besar) ketimbang ban untuk medan gravel maupun aspal,” ucap Neuville, runner-up WRC lima kali (2013, 2016, 2017, 2018, 2019).
“Sulit bagi publik untuk mengetahui seberapa baik daya cengkeram ban (grip) di medan salju atau es yang kadang bisa lebih besar dibanding lomba di lintasan gravel,” Breen menambahkan.
Mengingat Reli Arctic digelar di medan salju murni, dipastikan banyak gundukan salju (snow banks) di kiri-kanan lintasan yang dipastikan bertambah tinggi setiap mobil lewat. Snow banks ini bisa berbahaya merusak mobil jika menghantamnya.
Namun begitu, Tanak, Neuville, dan Breen, memiliki pendapat berbeda soal snow banks ini. “Jika kondisi stabil dingin, snow banks ini bisa membantu mobil kami tetap di lintasan jika kelebihan kecepatan,” tutur pereli Estonia tersebut.
“Jika masih dalam bentuk es, mungkin snow banks bisa membantu. Namun jika es mencair, lintasan akan menjadi sangat licin dan itu bisa membuat mobil tergelincir dan Anda bisa tersingkir,” kata Neuville.
Sementara, Breen menyebut snow banks sedikit banyak bisa membantunya dan navigator untuk memastikan batas lintasan.
Sabtu (27/2/2021) akan menjadi hari terpanjang, enam SS. Total jarak enam SS ini mencapai 144,04 km yang terbagi di tiga area masing-masing dua SS di Mustalampi, Kaihuavaara, dan Siikakama.
Keenam SS ini akan digelar dari pagi sekira pukul 08.08 sampai sore hari pukul 17.38 waktu setempat. Saat musim dingin seperti ini, di Rovaniemi yang menjadi pusat reli, matahari hanya muncul sekitar 9:30 jam setiap hari antara pukul 07:46 – 17:15.
Melihat waktu start lomba, para pereli hampir pasti akan menghadapi banyak lintasan yang agak gelap karena minimnya sinar matahari.
“Untuk menghadapi lomba petang atau malam hari maupun medan salju, saya biasanya mengganti lensa (kontak) dengan warna berbeda,” ucap Craig Breen.
“Karena memakai kacamata di setiap lomba, saya memilih lensa berwarna kuning karena bisa memberikan efek kontras yang lebih baik pada profil medan lomba,” kata Thierry Neuville. “Jejak bekas ban dan gravel juga mudah terlihat.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments