Gagal Juara WRC Junior, Jon Armstrong Pertimbangkan WRC2
Pereli asal Inggris Raya, Jon Armstrong, kembali gagal meraih gelar juara WRC Junior. Walau merasa kecewa, ia lebih memilih untuk fokus incar kursi WRC2.
Foto oleh: Mateusz Banaś
Jon Armstrong kembali harus menelan pil pahit di Kejuaraan Dunia Reli (WRC) kelas WRC Junior. Pasalnya, ia gagal meraih gelar juara, kalah saing dari Robert Virves.
Armstrong sendiri memulai WRC Junior musim ini dengan baik. Ia berhasil meraih kemenangan di Reli Swedia, finis di depan Lauri Joona, serta Sami Pajari yang merupakan juara WRC Junior musim lalu.
Sayangnya, itu merupakan satu-satunya kemenangan yang diraih oleh Armstrong di musim ini. Saat musim 2022 rampung, ia total mengoleksi 115 poin, kalah saing dengan Robert Virves yang telah mengumpulkan 130 poin.
Di Reli Akropolis Yunani, yang jadi penentu gelar juara WRC Junior, Armstrong sebenarnya memiliki peluang untuk membawa pulang titel.
Hanya saja, ia harus mengakui keunggulan Virves, finis di belakangnya dengan selisih 17,5 detik. Padahal, ia sempat berhenti di tengah-tengah etape, untuk melakukan pergantian ban.
Ini kali kedua Armstrong harus puas hanya bisa jadi peringkat kedua kategori itu. Seperti yang disebutkan sebelumnya, ia juga bertekuk lutut dari pesaingnya, Pajari, dalam mengendarai mobil Ford Fiesta Rally3 buatan M-Sport Polandia ini.
Melihat hasil yang diraihnya dalam dua musim reli terakhir, Armstrong mengungkapkan bahwa dirinya tentu merasa kecewa.
Namun, ia tidak ingin tenggelam dalam kekecewaan, dan lebih memilih fokus untuk mengincar kursi reli di kelas yang lebih tinggi.
"Jujur, kami memiliki performa yang sangat baik di event tersebut (Reli Akropolis Yunani)," ungkap pereli yang sempat bekerja sebagai desainer gim dan sim racer ini mengutip situs resmi WRC.
"Saya terus mendorong diri sendiri untuk mengejar Robert (Virves) sepanjang pekan setelah kami sempat mengalami puncture. Tentu saja, saya merasa kecewa karena gagal juara.
"Saya juga tidak begitu yakin apa yang akan saya lakukan selanjutnya. Tampil di WRC Junior lagi juga belum pasti, setelah saya gagal juara dalam dua musim terakhir. Tapi, kita lihat saja nanti.
"Mungkin WRC2 jadi ajang yang cukup bagus, tapi tentu itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sekarang, kami perlu fokus mengerjakan hal-hal di balik layar, agar target tersebut bisa terpenuhi."
Jon Armstrong, FIA Junior WRC, Ford Fiesta Rally3
Foto oleh: McKlein / Motorsport Images
Performa terburuk Armstrong di WRC Junior musim ini adalah setelah dirinya gagal finis di Reli Kroasia.
Saat itu, pereli 27 tahun tersebut mengalami ban bocor dua kali di hari pertama. Kemudian, akhirnya menghentikan mobil sepenuhnya karena kebocoran bensin di hari kedua.
Armstrong pun menilai bahwa di reli tersebut, ia sebenarnya bisa mencetak banyak poin dan mempertahankan keunggulannya di klasemen. Apa daya takdir berkata lain.
"Saya pikir Kroasia menjadi event di mana kami kehilangan banyak poin," tutur pereli yang didampingi oleh co-driver Brian Hoy itu.
"Hari pertama kami buruk dan itu terus berlanjut ke hari kedua, karena kami memiliki masalah pada mobilnya, sehingga kehilangan banyak poin etape.
"Saya rasa Kroasia jadi kesempatan yang terlewatkan. Kami kurang beruntung, karena kerusakan di sana merupakan kerusakan terbesar yang kami alami di musim ini."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments