Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Elfyn Evans Khawatir Kalender WRC Tidak Seimbang

Pereli Toyota Gazoo Racing, Elfyn Evans, mengutarakan kekhawatirannya terkait kalender Kejuaraan Dunia Reli (WRC) musim depan.

Kalle Rovanpera, Jonne Halttunen, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Foto oleh: Toyota Racing

Kalender untuk WRC 2023 saat ini tengah didiskusikan. Para petinggi ajang tersebut perlu menyuguhkan kompetisi yang seimbang, antara aksi, hiburan, komersial, serta sejarah.

WRC musim ini menyuguhkan 13 putaran yang tersebar di Eropa, Afrika, Asia, dan Oceania. Benua Biru masih mendominasi jumlah penyelenggaraan reli, yakni 10 seri.

Sementara itu, hanya satu negara yang masing-masing merepresentasikan 3 benua lainnya. Reli Safari Kenya untuk Afrika, Reli Jepang untuk Asia, dan Reli Selandia Baru, yang kembali ke dalam kalender WRC untuk pertama kalinya sejak 10 tahun lalu, mewakili Oceania.

Banyaknya seri di Eropa jelas memunculkan pertanyaan status "Kejuaraan Dunia" WRC, lantaran dianggap tidak begitu terlihat seperti sebuah kompetisi global.

Ditambah, karena pandemi Covid-19, WRC harus menambahkan event-event baru ke dalam kalender mereka, sehingga banyak reli bersejarah keluar dari kalender.

Melihat hal tersebut, Elfyn Evans mengungkapkan kecemasan jika kalender WRC musim depan tidak akan seimbang.

Ia merasa banyak reli-reli ikonik yang dilupakan, terutama yang berada di luar Eropa.

Baca Juga:

"Dalam beberapa tahun terakhir, memang ada perubahan yang signifikan terhadap kalender (WRC)," tutur Evans mengutip DirtFish.

"Tentu saja kami sangat mengerti dengan larangan-larangan yang ada saat Covid-19 melanda di tahun 2020 dan 2021. FIA dan promotor-promotor reli sangat baik dengan mempertahankan kompetisi untuk tetap berjalan.

"Tapi saya pikir kami perlu lebih berhati-hati dengan reli-reli klasik. Beberapa dari ajang klasik tersebut tidak masuk, atau bahkan tidak dipertimbangkan hadir ke dalam kalender.

"Bagi saya, pergi ke tempat yang memiliki minat tinggi terhadap reli itu sudah keputusan tepat. Contoh saja Ypres (Belgia), kita tidak bisa mengatakan bahwa etape-etape di sana adalah yang terbaik. Tapi, reli sangat diminati oleh orang-orang di sana.

"Di saat yang bersamaan, kami juga perlu menghadirkan event yang memiliki dukungan besar terhadap finansial. Ini juga demi komersial. Tapi, bukan berarti kami bisa melupakan reli-reli klasik, lokasi-lokasi ikonik seperti Argentina, yang seharusnya ada dalam kalender."

Pernyataan Evans soal Reli Argentina memang ada benarnya. Kehadiran Argentina, atau bahkan Meksiko, bisa membantu WRC memantapkan kembali status "Kejuaraan Dunia" mereka. Pasalnya, di musim ini, tidak ada reli yang diselenggarakan di benua Amerika.

Itu sebabnya, pereli 33 tahun tersebut mengungkapkan bahwa pihak WRC perlu menemukan keseimbangan antara aksi, hiburan, komersial, serta sejarah.

"Itu merupakan pekerjaan yang sulit, tapi kami tetap harus menemukan keseimbangan itu," Evans mengakhiri.

Elfyn Evans, Scott Martin, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Elfyn Evans, Scott Martin, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Foto oleh: Toyota Racing

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Reli Selandia Baru Bakal Jadi Kebangkitan Toyota
Artikel berikutnya Esapekka Lappi Yakin Bisa Pertahankan Kursinya di WRC 2023

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia