Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mitsubishi Disinyalir Ingin Hidupkan Lagi Ralliart

Laporan keuangan yang diumumkan Mitsubishi membuat penggemar reli terkejut karena ada tanda mereka akan menghidupkan lagi divisi balapnya, Ralliart.

Tommi Makinen, Risto Mannisenmaki, Ralliart Mitsubishi Lancer Evo5

Foto oleh: LAT Images

Dalam laporan keuangan yang diterbitkan Mitsubishi pada Selasa (11/5/2021) malam lalu, tepatnya di halaman 25, ada pembicaraan tentang kemungkinan menghidupkan kembali merek Ralliart.

Kabar keinginan menghidupkan kembali divisi racing Mitsubishi itu pun mengejutkan sekaligus disambut antusias penggemar pabrikan asal Jepang tersebut.

Dengan begitu, komitmen Mitsubishi terhadap olahraga balap bisa dihidupkan dengan memproduksi komponen maupun aksesoris racing untuk berbagai varian kendaraan mereka.

Ralliart yang didirikan pada 1970 mampu menyihir penggemar mobil, khususnya reli dan balap. Emblem Ralliart ini semakin terkenal berkat pengembangan mobil Mitsubishi di Kejuaraan Dunia Reli, mulai Galant VR-4 sampai seri Lancer Evolution.  

Duel sesama pabrikan asal Jepang, Mitsubishi Lancer Evo melawan Subaru Impreza menjadi headline hampir di seluruh media dunia. Utamanya terkait persaingan mereka di WRC dalam dua dekade.

Baca Juga:

“Untuk pencinta dan pelanggan Mitsubishi, kami akan membuat aksesoris (Ralliart) untuk sejumlah model mobil produksi kami di pasar dan kemudian kembali ke ajang balap di seluruh dunia,” ujar Takao Kato, CEO Mitsubishi, saat disinggung soal halaman 25 laporan keuangan perusahaannya.

Mitsubishi memang belum menyebut pasti ajang apa yang akan mereka ikuti. Namun, semua tahu di mana kehebatan perusahaan yang kini tergabung dalam Renault–Nissan–Mitsubishi Alliance tersebut antara era 1980-an sampai 2000, WRC dan rally raid.

Di WRC, Ralliart Europe, didirikan pada 1983 dengan nama Andrew Cowan Motorsport. Tommi Makinen menjadi juara dunia reli empat tahun beruntun, 1996 sampai 1999, bersama tim ini di atas Mitsubishi Lancer Evo III, IV, V (foto utama), dan VI.

Kendati begitu, seri-seri Lancer Evo berikutnya tidak mampu menandingi kehebatan Evo III sampai VI. Mitsubishi akhirnya benar-benar menghentikan aktivitas di WRC pada akhir 2005.

Stephane Peterhansel dan navigator Jean Paul Cottret menggeber Mitsubishi Pajero Evolution di Reli Dakar 2007.

Stephane Peterhansel dan navigator Jean Paul Cottret menggeber Mitsubishi Pajero Evolution di Reli Dakar 2007.

Foto oleh: Motorsport Images

Di rally raid, Mitsubishi masih menjadi pabrikan dengan gelar terbanyak, 12 dalam 26 tahun turun di kategori paling bergengsi Reli Dakar, mobil. Mitsubishi mengalahkan Peugeot (7 gelar), Mini (6), dan Citroen serta Volkswagen (sama-sama 4).

Sebelum menarik diri mulai 2009, Mitsubishi menjadi yang terbaik di Dakar pada 1985, 1992, 1993, 1997, 1998, dan 2001-2007, dengan Pajero Evolution. Stephane Peterhansel menjadi pereli dengan gelar Reli Dakar terbanyak bersama Mitsubishi, tiga (2004, 2005, 2007).  

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Reli Dakar 2022 Ubah Rute Jadi Lebih Banyak Pasir
Artikel berikutnya Demi Dakar 2022, Audi Dekati Sainz dan Peterhansel

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia