Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Kalle Rovanpera: Mobil Rally1 Butuh Kerja Ekstra di Medan Salju

Kalle Rovanpera menyebut mobil baru di Kejuaraan Reli Dunia (WRC) “cukup sulit” dikemudikan di medan salju dan “butuh kerja keras” untuk mengatasinya.

Toyota GR Yaris Rally1 Finland testing

Hal tersebut diungkapkan pereli muda Toyota Gazoo Racing World Rally Team (WRT) tersebut setelah menjalani tes di medan gravel bersalju dengan mobil spesifikasi baru musim ini, Toyota GR Yaris Rally1, di Finlandia, pekan lalu.

Tes tersebut dilakukan Toyota untuk menghadapi putaran kedua WRC yang akan dilangsungkan pada 24-27 Februari, Reli Swedia. Dalam kalender WRC 2022, reli ini merupakan satu-satunya yang akan berlangsung di medan gravel bersalju.

Dalam tes di Finlandia tersebut, selain Rovanpera, ada tiga pereli Toyota lainnya yang juga turun, yakni Elfyn Evans, Takamoto Katsuta, dan Esapekka Lappi. Nama terakhir akan menggantikan Sebastien Ogier, yang finis kedua pada lomba pertama tahun ini, Reli Monte Carlo.

Rovanpera mengaku puas dengan kinerja timnya dalam latihan di medan salju. Tetapi, ia merasa harus lebih presisi di medan yang tidak biasa ini. Pereli Finlandia itu menyoroti tambahan bobot 70 kg dari sistem hybrid yang sangat memengaruhi handling mobil.

Kalle Rovanperä, Jonne Halttunen, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Kalle Rovanperä, Jonne Halttunen, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Foto oleh: Toyota Racing

Feeling mengemudi cukup positif. Tetapi juga harus saya katakan agak tricky,” ucap Rovanpera saat disinggung bagaimana performa mobil di medan salju.

“Kami mencoba banyak setelan untuk medan salju. Mobil ini sulit dikontrol di medan salju, sungguh. Ini kali pertama mobil ini kami geber di gravel cepat bersalju. Karena itu, Anda pasti akan merasakan bobot yang cukup besar.

“Kini, saat melibas medan salju, mobil spesifikasi regulasi baru ini menjadi lebih sulit dikendalikan. Mobil Rally1 ini membutuhkan kerja lebih keras di kokpit untuk mengemudikannya.

“Anda harus benar-benar presisi dan akurat dengan mobil ini. Sepertinya memang tidak mudah. Namun, kami berharap bisa membuatnya tetap berperforma bagus.”

Toyota GR Yaris Rally1 saat tes di medan gravel bersalju di Finlandia.

Toyota GR Yaris Rally1 saat tes di medan gravel bersalju di Finlandia.

Foto oleh: Toyota Racing

Persiapan untuk Reli Swedia dilakukan Toyota setelah hasil kurang memuaskan, khususnya Rovanpera, pada Reli Monte Carlo. Ia hanya mampu finis di P4 karena masih kesulitan beradaptasi dengan mobil spesifikasi baru.

Setelah mengakhiri hari pertama dengan tertinggal lebih dari satu menit, pereli 21 tahun itu  mampu bangkit dengan memenangi tiga trayek khusus (Special Stage/SS) untuk finis di peringkat keempat Reli Monte Carlo.

Rovanpera menilai, sempitnya waktu bagi tim dalam menyelesaikan mobil spesifikasi Rally1 serta mepetnya waktu untuk mendapatkan setelan yang tepat, menjadi faktor yang membuat sejumlah pereli, termasuk dirinya, kesulitan di Monte Carlo lalu.

“Tidak terlalu impresif tetapi senang dengan hasil keseluruhan sepanjang akhir pekan. Apalagi jika mengingat kami mengawali Reli Monte Carlo dengan kecepatan buruk, plus feeling terhadap mobil yang sangat sulit,” ujar Rovanpera.

“Namun kami melakukan pekerjaan besar bersama tim untuk mendapatkan set up sehingga mobil lebih baik bagi saya. Hasilnya, saya bisa menemukan kembali kecepatan.

“Menurut saya, apa yang saya alami saat start (Reli Monte Carlo) juga dirasakan para rekan setim. Masalah utama saya adalah belum merasa nyaman di atas mobil selama tes. Dari situlah saya bisa memprediksi bakal kesulitan saat lomba.”

Baca Juga:

Kalle Rovanpera menambahkan, banyaknya pekerjaan saat menguji mobil Rally1 membuat ia dan tim sulit untuk menentikan set up mobil yang permanen. Itu karena ia dan tim harus memvalidasi dan mencoba banyak hal.

“Sejauh ini saya belum menemukan cara yang tepat dalam tes yang memungkinkan saya memiliki mobil dengan kecepatan ideal, dan kemudian mudah disetel sesuai untuk keperluan lomba,” tutur putra mantan pereli WRC Harri Rovanpera itu.

Kemenangan di power stage pada Reli Monte Carlo lalu membuat Kalle Rovanpera berada di peringkat ketiga klasemen umum pereli. Karena menjadi pereli full-time dengan peringkat tertinggi, Kalle Rovanpera akan start pertama pada Reli Swedia, akhir Februari mendatang.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sebastien Ogier Sadar Komparasi dengan Loeb Akan Abadi
Artikel berikutnya Craig Breen Senang Kalle Rovanpera Buka Jalur di Reli Swedia

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia