Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Thierry Neuville Lebih Merasa seperti Mekanik ketimbang Pereli

Bintang Hyundai, Thierry Neuville, mengaku merasa lebih seperti mekanik ketimbang pereli, karena harus mempersiapkan segalanya sepanjang Reli Akropolis.

Thierry Neuville, Hyundai Motorsport

Foto oleh: Vincent Thuillier / Hyundai Motorsport

Harapan Thierry Neuville untuk bisa meraih kemenangan dalam Reli Akropolis Yunani lenyap begitu saja usai mobilnya mengalami masalah elektrikal. Problem ini kemudian memburuk dan berubah menjadi kegagalan power steering.

Neuville kemudian mendapatkan penalti waktu sebesar empat menit, karena terlambat check-in. Ia juga harus menjalani etape keempat tanpa adanya power steering.

Untungnya, pereli asal Belgia tersebut bisa memperbaiki masalah power steering tersebut, dengan merekatkan pipa yang rusak menggunakan lem.

Neuville kemudian mengisi wadah cairan power steering, dengan segala macam cairan yang dirinya dan navigatornya, Martijn Wydaeghe, temui. Sang pereli bahkan mengaku siap mengisi wadah tersebut dengan urinnya sendiri.

Setelah dirundung berbagai macam masalah, Thierry Neuville tetap memperlihatkan performa memukau di Special Stage (SS) 5. Ia menjadi yang tercepat kedua di etape tersebut, namun tertinggal 6 menit 03,4 detik dari pereli tercepat sementara, Kalle Rovanpera.

Baca Juga:

"Jika boleh jujur, saya lebih merasa seperti mekanik daripada pereli hari ini," ujar Neuville, yang sementara bertengger di P18 klasifikasi keseluruhan.

"Dari pagi, saya mengalami masalah elektrikal dan kemudian dihadapkan pada kegagalan power steering, yang mana ada kebocoran pada selangnya.

"Sebenarnya kami berniat memperbaikinya di tyre fitting zone. Tapi kami tidak bisa melakukan itu dan situasi semakin memburuk.

"Saya pikir ini menjadi hari terburuk sepanjang reli saya, karena saya harus melakoni etape tanpa adanya bantuan power steering. Pada akhirnya saya bisa memperbaiki itu, dengan mengisi wadah cairan power steering dengan segala cairan yang bisa kami temui.

"Kami menggunakan oli rem, oli mesin, dan jika dibutuhkan, saya akan menggunakan urin saya sendiri. Tapi untungnya itu tidak perlu."

Neuville kemudian memperlihatkan laju yang luar biasa di etape keenam, dengan menjadi yang tercepat, di depan rekan setimnya, Ott Tanak, dan Rovanpera.

Ia membukukan waktu 5 menit 58,100 detik, dan memiliki selisih 1,300 detik dengan Tanak.

Thierry Neuville, Martijn Wydaeghe, Hyundai Motorsport Hyundai i20 Coupe WRC

Thierry Neuville, Martijn Wydaeghe, Hyundai Motorsport Hyundai i20 Coupe WRC

Foto oleh: Toyota Racing

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Reli Akropolis: Rovanpera Memimpin, Evans-Neuville Bermasalah
Artikel berikutnya Reli Akropolis: Kalle Rovanpera Perlebar Gap sampai SS8

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia