WRC: Neuville Tak Ingin Pertahankan Gelar di Monte Carlo

Tahun yang sulit karena pandemi Covid-19, ditambah perpisahan dramatis dengan navigatornya, Nicolas Gilsoul, memaksanya menurunkan target. Perubahan merek ban juga berpengaruh.

Gilsoul hengkang enam hari sebelum balapan dimulai setelah berselisih soal kontrak dengan Neuville. Padahal, mereka telah berlatih untuk persiapan reli pembuka World Rally Championship (WRC).

Akibatnya pria Belgia tersebut mesti mencari pengganti Gilsoul. Pilihan jatuh pada rekan senegaranya, Martijn Wydaeghe, yang sudah tujuh kali berpartisipasi di WRC.

Mereka harus menemukan harmonisasi dalam waktu mepet. Jadi target awal adalah meraup poin.

“Ini merupakan pertama kalinya kami bekerja bersama,” ujar Neuville tentang co-driver barunya. “Tapi dia punya banyak pengalaman dengan WRC dan mobil R5. Jadi itu akan sulit bagi saya, mungkin lebih sulit baginya, tapi itu yang terjadi.

“Tujuan reli pertama adalah meraih poin sebanyak mungkin untuk mengawali musim . Anda harus melakukan dengan cara yang nyaman menurut Anda. Dua tahun terakhir, saya berada dalam posisi memenangi reli dan saya mendorong sekeras mungkin untuk mendapatkannya.

“Tahun ini, kami harus mencoba memulai dengan baik secepatnya. Itu tidak mudah dan kami tidak tahu apa yang diharapkan saat ini, saya tidak punya tujuan lebih dari finish dan lebih santai untuk menuai poin.”

Saat ditanya peluang tentang kembalinya Gilsoul, Neuville menutup pintu. Sebaliknya, pereli yang sudah tiga kali ganti navigator itu belum memutuskan apakah lanjut bersama Wydaeghe di ajang berikutnya.

“No comment,” jawabnya tentang Gilsoul. “Saya belum membuat keputusan (tentang Wydaeghe), itu keputusan menit-menit terakhir. Kita lihat saja apa yang terjadi. Dia tahu tim ini dengan sangat baik dan pernah naik di mobil ini. Saya kira dia punya potensi besar, saya yakin dan harus membantunya berkembang secepatnya, jadi kita lihat saja.”

WRC 2021 mengalami perubahan kalender setelah Reli Swedia dan Reli Inggris mundur. Neuville tak peduli dengan dinamika tersebut. Yang penting baginya, musim ini bisa berlanjut.

“Sangat penting kejuaraan dimulai. Pembatalan reli di awal musim tidak bagu, meski itu dekat. Pada akhirnya, kami di sini dan sungguh menyenangkan memulai musim lagi dengan Monte Carlo,” ucapnya.

Kondisi reli pertama tersebut berbeda tahun ini karena temperatur udara lebih tinggi daripada biasanya. Ini akan menghadirkan tantangan tersendiri.

Baca Juga:

“Di Monte Carlo selalu sulit. Dalam hal tertentu, temperatur meningkat, kondisi yang paling rumit saat malam hari, salju yang ada di sana mencair di beberapa tempat, mungkin kami punya satu atau dua hari rumit dan yang lain akan lebih mudah karena temperatur.

“Tentu saja, itu adalah satu-satunya kemungkinan untuk dapat melakukan balapan. Kami akan memiliki seksi yang sangat baik, meski disayangkan mereka akan dilewati pada pagi hari bukannya malam, tapi ini bisa jadi sebuah tantangan tambahan karena dingin di pagi hari. Kami tahu ketika matahari terbit dan menghangatkan es menjadi lebih licin. Ini akan jadi lebih menarik.

“Itu sepertinya Jumat dan Minggu akan bersalju, tapi kami akan melihat seksi kering juga. Sejujurnya, saat ini dan berdasarkan keadaan, saya suka kalau lebih kering.”

Tentang pergantian ban dari Michelin ke Pirelli juga menambah tingkat kesulitan karena tidak punya waktu panjang untuk menguji.

“Anda tidak pernah cukup mengetes, tapi kami telah mencoba memaksimalkan tes dengan ban dan kompon yang tersedia. Kami mendapat beberapa data penting dan kemudian sisanya akan jadi kejutan dan kami akan melihat progres reli,” ia menambahkan.

“Kami harus membuat beberapa perubahan, tapi mobil berjalan dengan sangat baik. Ban ini adalah ban bagus, tidak ragu, mereka berlaku sedikit berbeda tergantung permukaan tapi pada akhirnya mereka kompetitif.”