Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ogier Akui Lakukan Kesalahan di Reli Arctic Finlandia

Peraih tujuh gelar World Rally Championship (WRC), Sebastien Ogier, mengaku melakukan kesalahan di Reli Arctic Finlandia, akhir pekan lalu.

Sébastien Ogier, Julien Ingrassia, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota Yaris WRC

Sébastien Ogier, Julien Ingrassia, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota Yaris WRC

Toyota Racing

Pereli Toyota Gazoo Racing WRT Sebastien Ogier dan navigatornya, Julien Ingrasia, hanya berhasil mendapatkan satu poin pada seri kedua WRC 2021, Reli Arctic Finlandia.

Kondisi trek bersalju di Lapland terbukti membuat juara dunia tujuh kali (2013, 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, dan 2020) asal Prancis itu kesulitan untuk tampil cepat di dalam mobilnya, Toyota Yaris WRC.

Pada Sabtu (27/2/2021), di SS7, Ogier sebenarnya bisa finis di urutan keenam dan menjadi yang terbaik di Reli Arctic. Sayang, hal tersebut gagal terjadi karena ia terperangkap dalam gundukan salju (snow bank) hanya berjarak 200 meter dari garis finis.

Namun, performa menjanjikan di Power Stage sedikit mengobati kekecewaannya karena berhasil menjadi yang tercepat kelima dan mendapatkan satu poin.

“Selamat kepada promotor yang menggelar reli ini. Sebuah kebanggaan untuk berada di sirkuit yang indah ini dan saya pikir baik pembalap dan fan sangat menikmati event ini dengan kondisi yang dipenuhi salju,” kata Ogier seperti dilansir Speedweek.

“Seperti biasa, kami selalu berjuang. Kami memberikan seluruh kemampuan, tapi sayangnya semua hal tak berjalan sesuai keinginan kami.”

Menjadi pemenangan di Reli Monte Karlo membuat Sebastien Ogier sebagai yang pertama memulai balapan. Itu membuatnya harus menyapu trek dari tumpukan salju dan itu membuatnya kesulitan untuk tampil cepat.

“Start pertama membuat saya sulit melihat trek karena tertutupi saju. Kami sangat kesulitan saat memulai balapan di kondisi di bawah nol derajat Celcius dan salju tipis mulai turun. Start pertama benar-benar sulit, tapi itu menguntungkan rival kami,” kata Ogier.

“Hanya dalam dua etape awal kami sudah tertinggal hampir 50 detik. Pada Sabtu, kami juga masih harus start yang pertama. Jelas, itu membuat kami tertinggal jauh dari pemimpin lomba.”

Baca Juga:

Mencoba mengejar ketertinggalan, Sebastien Ogier menekan mobilnya dengan keras agar bisa finis di posisi terbaik. Tapi, pria 37 tahun itu terlalu cepat memasuki tikungan terakhir dan ia berakhir digundukan salju.

“Kami masih bisa mengejar ketertinggalan pada Sabtu, berjuang keras hingga tikungan terakhir. Tapi ban habis dan saya memasuki tikungan terlalu cepat. Mobil tergelincir dan saya terjebak digundukan salju,” kata Ogier.

“Itu bukan tabrakan besar, tapi mobil tergelincir dan bagian depan mobil terjebak digundukan salju. Tak pernah menyenangkan ketika itu terjadi, tapi yang lebih buruk lagi itu terjadi hanya beberapa meter dari garis finis dan bahkan sinyal itu terlihat.

“Bagaimanapun, saya tidak menyesal melakukan itu semua, meski pada akhirnya mengecewakan..

“Jadi, mari lihat ke depan. Kami juga berhasil mendapatkan poin di Power Stage, di mana kami telah memberikan 110 persen. Kami tak sabar kembali ke trek aspal dalam tujuh pekan ke depan,” ujar Sebastien Ogier.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Audi Quattro A1 Siap Kembali Ramaikan WRC
Artikel berikutnya FIA dan WRC Cek Langsung Persiapan Reli Safari Kenya 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia