Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Ogier: Rasa Lapar Sainz Selalu Jadi Motivasi

Sebastien Ogier ingin pensiun usai WRC 2020. Namun karena berbagai pertimbangan, ia menundanya. Pereli Tim Toyota Gazoo Racing WRT itu terinspirasi Carlos Sainz.

Sébastien Ogier, Toyota Gazoo Racing

Ogier mengaku sudah tergoda untuk mengakhiri karier selama beberapa tahun terakhir. Tetapi, hingga kini, ia masih aktif menjaga status sebagai pereli terbaik dunia.

Hal tersebut dibuktikan Ogier dengan kemenangan Reli Monte Carlo, akhir pekan lalu, menyusul kesuksesan meraih gelar ketujuh Kejuaraan Reli Dunia (WRC), akhir 2020.

Dengan keberhasilannya dalam event pembuka WRC 2021 tersebut, Ogier pun mempertegas dominasi sebagai penguasa Reli Monte Carlo, dengan raihan delapan kemenangan.

Pereli 37 tahun tersebut masih lapar gelar serta memiliki daya saing tinggi melawan junior-juniornya yang tangguh macam Ott Tanak, Elfyn Evans dan Thierry Neuville.

Baca Juga:

Ogier mengaku itu didapatnya dari Carlos Sainz. Sang juara WRC selalu terinspirasi dengan pereli legendaris Spanyol, yang turut berandil dalam kariernya tersebut.

"Dia adalah 'Sang Matador'! Selalu memberikan pengaruh besar pada karier saya. Dan saya sangat mengaguminya," ujar Ogier dalam wawancara dengan Mundo Deportivo.

"Saya memiliki kesempatan bekerja sama dengannya di Volkswagen. Pada awal proyek di sana, dia banyak membantu dalam menciptakan mobil luar biasa itu (Polo R WRC)."

Sainz adalah sosok vital dalam pengembangan Volkswagen Polo R WRC yang dikemudikan Ogier untuk menyabet empat titel juara dunia WRC (2013, 2014, 2015 dan 2016).

"Saya selalu terkesan dengan motivasinya, rasa 'lapar' yang masih dimilikinya. Dia (kini 58 tahun) tetap balapan, sangat aktif dan kompetitif di Dakar," tutur Ogier.

"Saya sangat menghormati Carlos Sainz serta bangga menjadi pereli Toyota setelahnya yang berhasil merengkuh kemenangan dalam Reli Monte Carlo," ia menambahkan.

Juara dunia WRC tujuh kali, Sebastien Ogier, bersama Carlos Sainz (tengah) saat bekerja sama di Volkswagen Motorsport pada WRC 2013.

Juara dunia WRC tujuh kali, Sebastien Ogier, bersama Carlos Sainz (tengah) saat bekerja sama di Volkswagen Motorsport pada WRC 2013.

Foto oleh: Volkswagen Motorsport

Sejak Sainz meraih podium tertinggi di Monte Carlo pada WRC 1998, Toyota tak pernah mampu menang lagi di sana. Sampai, Ogier melakukannya pada akhir pekan lalu.

Usai Reli Monte Carlo, Ogier dan navigatornya, Julien Ingrassia, menatap putaran selanjutnya,  Reli Arctic Finlandia. Mereka tentu ingin melanjutkan performanya. 

Menurut jadwal, Reli Arctic akan digelar pada 26-28 Februari 2021. Event ini menggantikan slot Reli Swedia yang memutuskan mundur dari kalender WRC akibat pandemi Covid-19.

Kendati berlangsung di tengah pandemi, Ogier berharap dapat kembali meraih kemenangan. Dengan begitu, targetnya untuk meraih gelar WRC kedelapan makin terbuka.  

Pereli Toyota Gazoo Racing WRT, Sebastien Ogier dan navigator Julien Ingrassia, sukses memenangi Reli Monte Carlo 2021 dengan mobil Toyota Yaris WRC.

Pereli Toyota Gazoo Racing WRT, Sebastien Ogier dan navigator Julien Ingrassia, sukses memenangi Reli Monte Carlo 2021 dengan mobil Toyota Yaris WRC.

Foto oleh: Toyota Racing

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jadwal Reli Ypres 2021 Masih Bisa Berubah
Artikel berikutnya Reli Kroasia Bakal Start WRC Junior 2021

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia