Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sebastien Ogier Sadar Komparasi dengan Loeb Akan Abadi

Pereli Toyota Gazoo Racing Sebastien Ogier sangat menyadari jika pencapaiannya dalam WRC akan selalu dibandingkan dengan sang kompatriot, Sebastien Loeb.

Sébastien Ogier, Toyota Gazoo Racing WRT, Sébastien Loeb, M-Sport Ford World Rally Team

Foto oleh: Team M-Sport

Dari 2004 hingga 2021, Sebastien Ogier dan Sebastien Loeb sama-sama telah meninggalkan jejak luar biasa di Kejuaraan Dunia Reli (WRC), mendominasi dan memenangi hampir semua gelar.

Loeb masih memegang rekor terbanyak dengan sembilan gelar, sementara Ogier telah meraih delapan titel. Baru-baru ini, kedua pereli veteran Prancis tersebut tampil superior Reli Monte Carlo.

Dalam putaran pembuka WRC 2022 itu mereka bersaing ketat hingga Special Stage (SS) terakhir. Pada akhirnya reli dimenangkan Loeb, yang memperkuat M-Sport Ford, dengan gap 10,5 detik atas Ogier.

Duo Sebastian membuat para pesaing gelar dan pereli-pereli muda tak berdaya melawan mereka, yang musim ini turun part-time serta sudah tidak lagi tampil untuk memperebutkan gelar WRC.  

Perbandingan hampir tak terhindarkan antara dua pereli legendaris tersebut. Dan itu adalah sesuatu yang dialami Ogier dari debut di WRC dan keberhasilan meraih titel pertama pada 2013 hingga ketika Loeb mundur dari kejuaraan.

Baca Juga:

Jadi ketika ditanya bagaimana dirinya tahu bisa menjadi salah satu yang terhebat dalam sejarah reli, Ogier bisa menjelaskannya. “Sejujurnya butuh waktu untuk (itu),” ujar pria 38 tahun tersebut.

“Saya ingin mengatakan bahwa untuk sebagian besar karier yang saya (di WRC), saya harus menjalaninya di bawah bayang-bayang seorang juara besar bernama Sebastien Loeb. Dan selalu sulit membuat tempat untuk diri saya, karena awalnya, kami selalu dibandingkan mengingat jalur karier kami sangat mirip.

“Tak terhindarkan, ketika seseorang punya sembilan gelar Kejuaraan Dunia dan Anda mulai, bahkan saat Anda menjadi juara, mereka selalu menempatkan bayangan ini di atas Anda dengan mengatakan Anda harus melihat lebih jauh.”

Ogier mengakui komparasi yang tercipta dengan Loeb menjadi motivasinya untuk bisa selalu meraih hasil terbaik dalam setiap reli. Perbandingan itu pula yang membuatnya mampu bertahan begitu lama di WRC.

“Saya pikir saya selalu memiliki cara kompensasi ini, ‘sikap positif’ mengatakan bahwa untuk menang, Anda harus meyakinkan diri sendiri. Saya selalu menunjukkan, dari luar, kepercayaan diri. Meski di lubuk hati saya selalu mempertanyakan diri sendiri, bahkan ketika saya menang,” ujarnya.    

“Saya pikir inilah yang membuat saya bertahan begitu lama. Setelah itu, mungkin ada titik di mana saya cukup beruntung bisa memenangi beberapa gelar dan menemukan diri saya di posisi saat ini, di mana saya makin malas karena tidak lagi merasa di posisi untuk membuktikan apa-apa lagi.

Sébastien Ogier, Benjamin Veillas, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Sébastien Ogier, Benjamin Veillas, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Foto oleh: Red Bull Content Pool

“Pada akhirnya, saya selalu hidup lebih untuk diri sendiri daripada orang lain. Penting juga untuk bahagia secara pribadi, tidak memberi tekanan pada diri sendiri dengan mengatakan bahwa orang lain berharap kinerja seperti ini atau itu dari Anda.”

Terlepas dari kesamaan dalam perjalanan karier sebagai pereli, Sebastien Loeb memenangi sembilan gelar WRC-nya bersama satu pabrikan, yakni Citroen. Sementara Sebastien Ogier melakukannya bersama Volkswagen, M-Sport Ford dan Toyota.

Mengenai mengapa dirinya tidak mencoba untuk meraih gelar WRC kesembilan bahkan titel ke-10, yang memungkinkannya untuk menyamai atau melampaui Loeb, Ogier punya alasan filosofis.

“Saya kira komparasi dengan Seb Loeb akan selalu ada, apa pun yang terjadi. Bakal selalu ada klan Loeb, klan Ogier, yang memiliki elemen untuk pergi ke satu arah atau yang lain. Dia memiliki sembilan gelar, saya punya delapan dengan tiga pabrikan,” ucap Ogier.

“Jadi kami memiliki rekor masing-masing. Dan kemudian di mata saya, hari ini, itu bukan hal yang paling penting.”

Ogier bisa ambil bagian dalam reli lain di WRC musim ini, tetapi hal tersebut bukan prioritasnya. Ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan menjajal disiplin balap lain. Sejauh ini, ia sudah melakukan dua tes di balik kemudi Hypercar Toyota.  

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sebastien Ogier Turun di LMP2 WEC untuk Richard Mille Racing Team
Artikel berikutnya Kalle Rovanpera: Mobil Rally1 Butuh Kerja Ekstra di Medan Salju

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia