Ogier Sebut Posisi Rovanpera Tunjukkan Determinasi Toyota

Rovanpera tampil sangat mengesankan pada Reli Arctic Finlandia, di mana pembalap Toyota lain, seperti Ogier dan Elfyn Evans, kesulitan dalam menaklukkan trek bersalju.

Sayang, performa kuat itu tak membuatnya meraih kemenangan karena tertinggal 17,5 detik dari pereli Hyundai Shell Mobis, Ott Tanak, sebagai yang tercepat secara kesleuruhan.

Namun, itu tetap membuktikan bahwa Toyota memiliki skuad terbaik yang bisa saling mengisi kekosongan untuk membantu pabrikan Jepang itu tetap berada di posisi teratas.

Finis kedua di Reli Arctic Finlandia juga membuat Toyota tetap memimpin klasemen sementara konstruktor dengan 88 poin, unggul 13 angka dari Hyundai yang terus membuntuti di urutan kedua.

“Kalle masih sangat muda, dia juga belum memiliki banyak pengalaman. Saya tidak terlalu fokus pada hal semacam itu. Dia adalah generasi baru WRC, yang telah melalui banyak pengalaman untuk sampai di sini,” kata Ogier kepada WRC.com.

“Dia sangat bertalenta, tapi itu bukan hal yang baru dan sekarang dengan sedikit pengalaman di dalam mobil, dia memiliki penampilan yang kuat dalam balapan kandang. Pasti dia sangat kecewa tak menang di Finlandia.”

Rovanpera memang tak pernah diperhitungkan oleh sebagian besar pembalap, karena tak memiliki hasil bagus sejak melakoni debut WRC pada 2015 lalu dengan mengemudikan Ford Fiesta R5 di Reli Inggris.

Ketika bergabung dengan Toyota tahun lalu, Rovanpera mulai menunjukkan kualitasnya. Ia membuktikan bisa tampil cepat jika berada di mobil kompetitif, dan itu ditunjukkan dengan meraih podium pertamanya di WRC, pada Reli Swedia 2020.

Ogier pun merasa, kepercayaan yang diberikan Toyota kepada seluruh pembalapnya menjadi bukti tekad mereka untuk membawa dua titel, pembalap dan konstruktor musim 2021.

“Ini adalah hasil yang kuat, bahkan bisa lebih kuat daripada ini. Ini bagus untuk kami dan tim untuk membuatnya bersaing dan bertarung lebih sering di barisan depan,” kata Ogier.

“Satu hal yang pasti adalah tujuan kami tahun ini memenangi dua gelar juara dunia WRC.”

Tahun lalu, Toyota gagal membawa pulang dua gelar karena Hyundai masih cukup kuat untuk mempertahankan titel konstruktor. Musim ini, Toyota bersikeras untuk merebutnya karena merasa memiliki skuad terbaik di WRC.