Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ogier Cuma Habiskan Rp339 Ribu untuk Jadi Pereli Elite

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dibutuhkan banyak biaya untuk bisa berkarier dalam olahraga otomotif, termasuk reli. Namun, pengecualian bagi Sebastien Ogier.

Sébastien Ogier, Toyota Gazoo Racing

Sébastien Ogier, Toyota Gazoo Racing

McKlein / Motorsport Images

Hanya 20 euro atau setara Rp339 ribu (dengan kurs rupiah saat ini) yang dihabiskan oleh Ogier untuk dapat meniti kariernya sebagai seorang pereli profesional.

Dengan dana yang terbilang kecil itu, ia  menjelma sebagai pereli elite, bahkan salah satu yang terbaik sepanjang masa, dengan koleksi tujuh gelar Kejuaraan Dunia Reli (WRC).

Ogier adalah bagian dari sekumpulan anak muda lokal Prancis yang antusias mendaftar dalam skema pencarian bakat, Reli Jeunes di negaranya, hampir dua dekade yang lalu.

Ketika itu, Ogier berharap dapat membuktikan kepada diri sendiri serta orang lain bahwa ia memiliki kemampuan untuk mengukir masa depan dalam WRC, yang diidamkannya.

"Saya selalu bangga mengatakan bahwa saya hanya menginvestasikan 20 euro demi dapat berpartisipasi dalam tes yang kemudian membawa saya ke posisi saat ini," ujar Ogier dalam episode podcast 'WRC Backstories' terbaru.

"Jelas itu adalah investasi terbaik yang pernah saya lakukan atau mungkin juga yang pernah ada," pereli Tim Toyota Gazoo Racing yang tumbuh di desa kecil di wilayah Gap, Hautes Alpes, Prancis tersebut menambahkan.

Baca Juga:

Beranjak remaja di Gap berarti Ogier bersama penduduk lokal rutin menyaksikan Reli Monte Carlo setiap tahun. Itu turut memicu hasratnya untuk bisa menjadi pereli.

Tetapi, pemantik pertama adalah momen ketika Ogier menyaksikan salah satu pamannya bertanding dalam ajang autocross. Kala itu, pereli 36 tahun tersebut masih balita.

"Saya memiliki seorang paman yang berkompetisi dalam autocross di Prancis dan saya mengikutinya sejak kecil. Orang tua saya menceritakan bahwa saya ada di sana ketika saya berusia tiga bulan," ujar Ogier.

"Pada dasarnya, sebagai seorang remaha, reli tampak tidak terjangkau karena terlalu mahal sehingga impian pertama adalah dapat kesempatan untuk bersaing dalam beberapa event autocross seperti paman saya."

Perlahan tapi pasti pintu makin terbuka lebar. Setelah sukses memenangi Reli Jeunes pada 2005, Ogier memenangi ajang French 206 Cup 2007 dengan mobil Peugeot 206.

Berselang setahun, ia mendapatkan kesempatan tampil dalam WRC Junior (JWRC) bersama Tim Equipe de France FFSA. Ia mengemudikan Citroen C2 S1600.

Kemenangan debutnya pada JWRC di Meksiko kian memantapkan Ogier untuk terus maju mengejar karier sebagai pereli. Setelah itu, semuanya tercatat dalam sejarah.

Ogier memulai dominasinya dalam WRC pada 2013 dengan Volkswagen. Sejak itu, ia cuma satu kali kehilangan gelar, yakni pada 2019, di mana Ott Tanak yang meraih titel.

Pereli Toyota Gazoo Racing, Sebastien Ogier, dan navigatornya, Julien Ingrassia, saat tampil dengan mobil Yaris WRC dalam Reli Monte Carlo 2021.

Pereli Toyota Gazoo Racing, Sebastien Ogier, dan navigatornya, Julien Ingrassia, saat tampil dengan mobil Yaris WRC dalam Reli Monte Carlo 2021.

Foto oleh: Toyota Racing

Setelah hampir dua dekade, Ogier mengaku dirinya lebih baik dalam mengontrol emosi. Ia mampu meredam ego personal demi tim tanpa harus membuat performanya terganggu.

"Ketika Anda memulai karier sebagai atlet muda, dalam olahraga apa pun, Anda selalu punya tekad dan percaya bahwa hanya talenta yang bisa membawa Anda ke puncak. Itu sangat normal," ujar Ogier.

"Namun, kemudian datang masa di mana Anda menyadari jika pada akhirnya politik juga memainkan peran besar, termasuk dalam reli. Tentu saja, pada periode awal karier, saya tidak mampu mengatasinya dengan baik."

"Ada masa di mana saya juga terlalu jujur dan blak-blakan saat bicara. Tetapi, itu mungkin bagian dari proses pembelajaran. Sekarang, saya kadang masih begitu, hanya saja saya melakukannya dengan lebih baik."

Ogier bersama navigatornya, Julien Ingrassia, untuk sementara memimpin klasemen WRC 2021 setelah sukses memenangi putaran pertama, Reli Monte Carlo, bulan lalu.

Sekarang, mereka akan mempersiapkan diri untuk menghadapi event kedua WRC, Reli Arctic Finlandia, yang dijadwalkan berlangsung pada 26-28 Februari mendatang.

Rapor Sebastien Ogier dalam WRC:

2009: Posisi 8 (Citroen Junior Team)
2010:
Posisi 4 (Citroen Junior Team)
2011:
Posisi 3 (Citroen Total)
2012:
Posisi 10 (Volkswagen Motorsport)
2013:
Juara (Volkswagen Motorsport)
2014:
Juara (Volkswagen Motorsport)
2015:
Juara (Volkswagen Motorsport)
2016:
Juara (Volkswagen Motorsport)
2017:
Juara (M-Sport Ford)
2018:
Juara (M-Sport Ford)
2019:
Posisi 3 (Citroen Total)
2020:
Juara (Toyota Gazoo Racing)

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mattias Ekstrom Ikut Ramaikan WRC Reli Arctic Finlandia
Artikel berikutnya Latvala: Evans Pembalap Konsisten dan Cerdas

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia