Paddon Realistis dengan Prospeknya di WRC

Paddon dikeluarkan dari program WRC pada 2018, saat Hyundai memutuskan merekrut pereli veteran asal Prancis, Sebastien Loeb.

Namun, Hyundai dikabarkan telah merencanakan beberapa penampilan cameo untuk Paddon. Sayangnya, pereli 33 tahun itu menilai jumlah balapannya terlalu minim.

Paddon pun disebut-sebut telah mencoba bernegosiasi dengan M-Sport Ford untuk kembali ke ke kejuaraan reli dunia (WRC).

Tetapi rupanya, negosiasi antara kedua belah pihak tak menemui titik temu, setelah sang pereli mengalami kecelakaan saat uji coba.

Pembatalan Reli Australia 2019 karena kebakaran hutan juga menggagalkan Paddon untuk kembali tampil di panggung teratas ajang reli.

Pada 2020, empat program reli yang sudah direncanakan oleh tim-tim reli untuk Paddon juga gagal terlaksana karena pandemi Covid-19.

Masih belum menyerah, kali ini juara Reli Argentina 2016 itu mencoba negosiasi dengan tim-tim kelas penunjang WRC, yakni WRC2.

Akan tetapi, dirinya mengaku pesimistis, lantaran proses negosiasi yang sudah ia jalani sejak Desember tahun lalu berjalan alot.

Hayden Paddon, Samantha Gray, Hyundai i20 AP4

Foto oleh: Paddon Rallysport

"Sejujurnya, saya sangat ingin kembali ke WRC. Saya akan memberikan segalanya untuk kembali," ujar Paddon.

"Tapi saya juga harus realistis. Saya sudah tidak berpartisipasi dalam reli untuk waktu yang lama, dan kemudian banyak talenta muda bermunculan.

"Negosiasi dengan tim-tim pun juga alot. Awal musim memang selalu menjadi waktu yang sibuk bagi mereka. Mungkin tim-tim yang berkompetisi saat ini baru akan memikirkan hal lain di pertengahan musim," Paddon mengakhiri.