Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Perubahan fokus balap Volkswagen Group

Terjadi perubahan drastis pada program balap Volkswagen Group. Kini fokus pada balap pelanggan

Bernhard Gobmeier, Volkswagen Group Motorsport director

Bernhard Gobmeier, Volkswagen Group Motorsport director

Vivek Phadnis

Sebastien Ogier, dan Julien Ingrassia, Volkswagen Polo WRC Volkswagen Motorsport
Volkswagen logo
#1 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Neel Jani, Andre Lotterer, Nick Tandy
Volkswagen Polo in parc ferme
Johan Kristoffersson, Volkswagen Team Sweden
Volkswagen Motorsport logo detail
Sebastian Vettel, Ferrari SF70-H leads Kimi Raikkonen, Ferrari SF70-H at the start of the race

Bernhard Gobmeier, direktur Volkswagen Group Motorsport mengatakan pihaknya mencoba keluar dari konsep tim pabrikan akibat adanya isu pada perusahaan.

“Sebagian besar hal kami lakukan adalah untuk pelanggan. Kami mengembangkan mobil untuk pelanggan dan tim,” ucapnya kepada Motorsport.com saat berkunjung ke Chennai.

“Jadi, inilah mengapa kami mundur meski memenangkan empat gelar WRC berturut-turut. Kami juga tengah konsentrasi pada balap pelanggan di arena touring.”

“Kami akan memproduksi R5 Polo untuk digunakan pelanggan. Tetapi, akan memberikan dukungan besar sebagai pabrikan,” tambahnya.

Menurut Gobmeier, isu pada perusahaan menjadi faktor utama. “Banyak isu dalam perusahaan mengenai mesin diesel dan kami dihukum berat oleh pemerintah Amerika,” ujarnya.

“Ini mungkin akan membebani kami sebesar 25 miliar euro. Harus dicari kembali dalam beberapa waktu kedepan.”

Atas alasan inilah Porsche mundur dari arena Le Mans Prototype di WEC. Memindahkan fokus kepada kejuaraan Formula E.

“Audi dan Porsche tengah berkonsentrasi pada masa depan industri otomotif,” ucapnya.

“Elektrik akan menjadi hal penting di masa depan. Kami ingin menunjukkan kemampuan di balap elektrik. Saat ini baru ada satu seri. Tapi di masa depan akan ada seri lain. Kami juga akan aktif di sana.”

Keluarnya juara tiga kali Le Mans dengan 919 Hybrid menjadikan Toyota sebagai satu-satunya peserta.

Gobmeier merasa bahwa siapa pun tidak dapat bergantung pada tim pabrikan dalam kejuaraan apa pun. Harus ada tim pelanggan.

“Sungguh disayangkan WEC sedang goyah. Tapi disisi lain, Anda tidak dapat bergantung pada tim pabrikan untuk menyelesaikan seri.”

“Jika hanya ada dua atau tiga tim balap dan sisanya hanya menjadi pelengkap grid, artinya seri berada dalam kondisi bahaya. Itulah terjadi di sana [WEC],” imbuhnya.

Hal sama juga dirasakannya pada Formula 1. “Banyak sirkuit tidak sanggup membayar harga diminta. Seri menjadi terlalu mahal. Kecuali empat tim, sisanya memiliki masalah keuangan. Ini harus diubah,” tutup Gobmeier.  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya WRC Jerman: Tanak menang, Ogier ambil alih klasemen
Artikel berikutnya Penampilan perdana Toyota Etios versi reli

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia