Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Peserta WRC Keluhkan Debu Trek Reli Sardinia

Sejumah peserta World Rally Championship mengeluhka debu yang beterbangan di trek Reli Sardinia dan menganggap itu sangat berbahaya.

Thierry Neuville, Martijn Wydaeghe, Hyundai World Rally Team Hyundai i20 N Rally1

Foto oleh: McKlein / Motorsport Images

Kurangnya jarak pandang menjadi masalah besar pada hari pembuka Reli Sardinia, Jumat (3/6/2022) pada etape (Special Stage/SS) kedua. Trek kerikil Italia menghasilkan debu yang sangat banyak akibat berkurangnya waktu jeda setiap mobil.

Kali ini, waktu tunggu setiap mobil untuk memasuki trek hanya 3 menit, yang berarti kurang satu menit dibandingkan dengan Reli Portugal. Ini diakibatkan karena padatnya jadwal Reli Sardinia.

Pemimpin klasemen sementara WRC 2022 Kalle Rovanpera (Toyota Gazoo Racing WRT) menjadi satu-satunya peserta yang tak terpengaruh karena pereli pertama yang masuk trek. Sementara rival di belakangnya terpaksa mundur beberapa tempat demi menghindari kecelakaan akibat debu.

Thierry Neuville (Hyundai Shell Mobis WRT) menggambarkan reli ini sangat berbahaya dan mengatakan seharusnya debu dihilangkan sebelum gelaran dimulai.

“Tidak ada jarak pandang sama sekali, kami kehilangan 10-15 detik dalam debu, kami harus sepenuhnya memperlambat laju kendaraan,” kata Neuville.

“Itu sudah diketahui sebelumnya dan kami sampaikan ke FIA ​​dan penyelenggara sebelum reli.

“Dalam catatan kami, ada debu yang beterbangan dengan jeda tiga atau empat menit, tetapi tidak ada yang mau mendengarkan. Begitu jelas terlihat dalam siaran langsung televisi dan rencana perjalanan, semuanya terlalu ketat dan setiap tahun itu memalukan.

“Pada akhirnya, ini benar-benar berbahaya bagi pengemudi.”

Baca Juga:

Pereli Toyota Gazoo Racing Next Generation WRT Takamoto Katsuta juga sepakat dengan komentar Thierry Neuville yang menyebutkan kondisi di trek sangat berbahaya.

“Masalahnya kami tidak bisa melihat apa-apa karena debu. Saya tidak tahu mengapa hanya ada jeda tiga menit dan bukan empat menit seperti di Portugal. Jujur, ini tidak terlalu baik, dan cukup berbahaya,” kata Katsuta.

Bahkan, pereli M-Sport Ford WRT Craig Breen harus berhenti pada interval tertentu untuk memastikan dirinya mencapai garis finis tanpa insiden.

“Saya tidak bisa melihat, saya memutuskan berhenti setiap lima atau enam ratus meter, mungkin orang-orang yang tampil di trek ini tahun lalu menjadi lebih baik tetapi saya tidak bisa melihat,” ujar Breen.

“Saya meletakkan mobil dari jalan di beberapa tempat karena ada dinding debu di depan saya, sama sekali tidak ada yang bisa saya lakukan.”

Elfyn Evans dari Toyota mencatat waktu tercepat, tetapi ia tidak yakin bagaimana bisa berhasil mencatatkan waktu terbaik karena visibilitas yang buruk.

“Saya tidak tahu bagaimana saya melakukan itu. Saya tidak bisa melihat dengan jelas, itu sangat buruk, setiap tahun sama seperti ini,” ucapnya.

Pereli Hyundai Shell Mobis Ott Tanak juga mengatakan: “Visibilitasnya buruk. Etape ini seperti pembunuh dan itu sangat menantang saat ini.”

Terlepas dari kondisi tersebut, kemenangan etape bagi Evans membuat pereli asal Wales itu unggul 4,7 detik atas Tanak.

Elfyn Evans, Scott Martin, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Elfyn Evans, Scott Martin, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Foto oleh: McKlein / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kalle Rovanpera Dianggap Lebih Cepat Beradaptasi dengan Mobil 2022
Artikel berikutnya Reli Italia SS2-SS5: Tanak Memimpin, Lappi dan Neuville Tersandung

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia