Pirelli Klarifikasi Tuduhan Ogier soal Ban
Sebastien Ogier menuding Pirelli sebagai alasan tiga kali puncture yang dialaminya di Krosia. Sebaliknya, pabrikan ban Italia menilai itu terjadi karena kerusakan pelek.
Foto oleh: McKlein / Motorsport Images
Akhir pekan lalu, pereli Toyota Gazoo Racing, Sebastien Ogier, meraih podium utama Reli Kroasia, kemenangan keduanya musim ini setelah Reli Monte Karlo. Sukses itu membuatnya kini memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Reli (WRC).
Namun, selama perlombaan, Ogier melampiaskan frustrasinya pada sesi Sabtu sore. Ia menyalahkan Pirelli, selaku pemasok tunggal ban untuk WRC.
Pada penghujung hari kedua balapan, Ogier menggarisbawahi bahwa dirinya mengalami tiga kerusakan ban (puncture) dan merasa beruntung punya dua pasang ban cadangan untuk loop sore. Jika tidak, ia bisa tersisih lebih cepat dari reli.
"Pada hari Sabtu, saya dapat tiga kerusakan dan saya sangat bersyukur memiliki dua ban cadangan. Sejujurnya saya jengkel dengan masalah ini. Usai Monte Karlo, saya sudah bilang ada hal yang harus diperbaiki dari ban," ujar Ogier.
"Saya mengalami tiga kerusakan ban dalam sehari dan itu benar-benar terlalu banyak padahal saya tidak menabrak apapun di jalan," pereli Prancis itu menambahkan.
Pada sisi lain, dalam wawancara dengan Motorsport.com, Terenzio Testoni, manajer reli Pirelli, memberikan pandangan berbeda tentang fakta yang dialami Ogier.
Menurutnya, Ogier hanya akan mengalami puncture satu kali, sementara dua lainnya dikarenakan pelek pecah akibat benturan mobil dengan obyek eksternal, kemungkinan curb.
"Reli Kroasia positif untuk Pirelli. Aspalnya lebih agresif dari yang diperkirakan dan kami belum pernah melakukannya. Meski demikian, ban mampu menahan tekanan itu dengan baik. Keausan yang konstan dalam suhu yang berubah-ubah," kata Testoni.
Ban Pirelli untuk WRC 2021.
Foto oleh: Giacomo Rauli
"Salah satu yang paling mengejutkan saya adalah kami melihat lebih banyak pelek yang rusak daripada ban yang bocor. Jadi mungkin masalah sebenarnya bukan pada ban.
"Kami kaget dengan kondisi aspal dan karena alasan inilah kinerja ban hard lebih baik daripada soft. Bisa dilihat videonya untuk mengetahui porositas aspal dan hasil pengujian. Memang rawan, namun ban merespons secara positif.
"Pada akhirnya, seperti yang saya katakan, lebih banyak pelek yang rusak di setiap SS. Sebagai contoh, tiga puncture Ogier, dua di antaranya karena kerusakan pelek. Mereka harus mengeceknya. Kami lihat hal serupa pada Thierry Neuville dan Pierre-Louis Loubet."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments