Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pirelli Pertahankan Konstruksi Ban WRC Usai Reli Kenya Sukses

Pirelli tak berencana untuk mengubah konstruksi ban untuk World Rally Championship setelah kesuksesan di Reli Kenya akhir pekan lalu.

Sébastien Loeb, Isabelle Galmiche, M-Sport Ford World Rally Team Ford Puma Rally1

Foto oleh: McKlein / Motorsport Images

Setelah Reli Italia, pemasok tunggal ban WRC itu mengatakan akan melihat bagaimana performa ban yang mereka bawa untuk Reli Kenya yang merupakan ajang terberat dalam kalender tahun ini.

Itu untuk melihat apakah ban memerlukan perubahan atau tidak, setelah banyaknya masalah pecah ban di Italia.

Musim ini, beberapa pembalap juga mengkritik kekuatan ban menyusul serentetan kegagalan saat tim menggunakan ban aspal basah di Kroasia, dan ban kerikil yang alami perubahan selama Reli Portugal di medan lomba yang kasar pada Mei lalu.

Beberapa tim memang mengalami pecah ban di Reli Kenya, pada trek yang lebih kasar dibandingkan tahun lalu. Tetapi, jumlah pecah ban tidak setinggi di Portugal, meski Sebastien Ogier harus kehilangan banyak waktu saat sedang memimpin pada hari Jumat.

Pirelli mengatakan puas dengan kekuatan ban yang mereka bawa saat ini dan mengatakan tim WRC telah sepakat bahwa perubahan tidak diperlukan untuk sisa musim ini.

“Dari tim, cukup jelas kondisi trek lebih kasar dan ada lebih sedikit pecah ban dibandingkan tahun lalu,” kata Manajer Aktivitas Reli Pirelli Terenzio Testoni kepada Motorsport.com.

“Bagi saya, itu adalah tes positif di Kenya dan bannya jelas jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.”

Baca Juga:

WRC 2022 menyisakan perlombaan di benua Eropa, Asia dan Asia Pasifik, yang dianggap medannya tidak sekasar yang ada di benua Amerika dan Afrika.

Untuk itu, Pirelli merasa ban yang mereka ciptakan saat ini sudah sangat layak untuk menyelesaikan sisa musim WRC.

“Hal terpenting di Kenya dan jika Anda ingin memenangi reli, Anda harus memiliki lebih sedikit masalah ban daripada yang lainnya,” ujarnya.

“Saya tidak bisa mengatakan bahwa Anda membutuhkan daya cengkeram tinggi dari kompon untuk menang. Anda harus sangat berhati-hati dan menjaga ban, tetapi juga pelek pada mobil.

“Jika Anda melihat tiga besar, satu-satunya yang tidak memiliki pecah ban adalah Kalle Rovanpera dan jika Anda melihat tiga teratas dalam hal kecepatan, mereka bukan yang tercepat.

“Kemudian kompon soft juga digunakan untuk pertama kalinya dalam kondisi yang sangat panas dan dalam tahap yang panjang dengan kecepatan tinggi. Bagi saya kompon soft sangat, sangat bagus dalam menciptakan grip di berbagai kondisi.”

Pada 14-17 Juli mendatang, WRC akan menggelar Reli Estonia yang memiliki trek kerikil dengan karakter cepat dan mengalir.

Kalle Rovanpera, Jonne Halttunen, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Kalle Rovanpera, Jonne Halttunen, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pereli Rusia Dilarang Tampil di WRC Estonia
Artikel berikutnya Belum Mampu Menang, Sebastien Ogier Salahkan Nasib

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia