Rekor Loeb Bisa Buat Ogier Bertahan

Akhir pekan ini (24-27/6/2021), WRC akan melombakan Reli Safari Kenya. Hingga akhir lomba kelima, Reli Italia Sardinia, juara dunia Sebastien Ogier (Toyota Gazoo Racing WRT) masih kokoh di puncak klasemen dengan unggul 16 poin atas rekan setimnya, Elfyn Evans.

Dari lima lomba yang sudah digelar, masih sulit bagi pereli lain untuk mengimbangi konsistensi Ogier. Pereli Prancis, 37 tahun, tersebut sudah memenangi tiga lomba (Monako, Kroasia, Italia), satu podium ketiga (Portugal), dan sekali tidak mendapatkan poin (Arktik).

Dari situ, tidak heran bila Ogier kembali difavoritkan untuk merebut gelar WRC, atau yang kedelapan setelah 2013, 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, dan 2020.

Podium Reli Italia Sardinia: Pemenang Sébastien Ogier, Julien Ingrassia, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota Yaris WRC; peringkat kedua Elfyn Evans, Scott Martin, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota Yaris WRC; posisi ketiga Thierry Neuville, Martijn Wydaeghe, Hyundai Motorsport Hyundai i20 Coupe WRC.

Foto oleh: McKlein / Motorsport Images

Saat ini, Ogier menjadi pereli dunia tersukses kedua setelah kompatriotnya, Sebastien Loeb, yang mampu merebut sembilan gelar WRC (2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012).

Jika Ogier mampu merebut gelar WRC kedelapan akhir musim 2021 ini, ia diperkirakan bakal bertahan untuk menyamai atau bahkan melampaui rekor Loeb yang kini sudah pensiun dari WRC dan musim ini turun di Extreme E bersama Team X44.

Ogier bergabung dengan Toyota mulai WRC 2020 dan berniat mundur pada akhir musim lalu karena jadwal yang tidak pasti akibat Covid-19. Namun, ia kembali memperpanjang kontrak dengan Toyota hingga tahun depan.

“Bila Ogier menang terus (juara), saya rasa akan sulit baginya untuk tidak bertahan di WRC dan mencoba mengejar rekor Loeb,” kata Richard Millener, Prinsipal Tim M-Sport Ford WRT.   

Richard Millener, Prinsipal M-Sport Ford WRT.

Foto oleh: JEP / Motorsport Images

Millener adalah bos Ogier saat memperkuat M-Sport pada 2017 dan 2018. Turun di atas Ford Fiesta WRC, Ogier mampu merebut dua gelar pereli plus memberikan satu trofi pabrikan untuk tim yang berbasis di Cumbria, Inggris, tersebut.

“Ini hanya pendapat pribadi saya. Namun, lihat saja pencapaian Ogier dan bagaimana ia berusaha keras mempertahankannya. Ia masih tetap bagus dan terus memenangi reli.

“Jika mampu merebut gelar kedelapan (tahun ini), tentu ia melihat akan ada peluang mengambil trofi kesembilan untuk menyamai Loeb. Bahkan, jika mungkin mengalahkannya dengan merebut gear ke-10. Saya rasa ia akan penasaran untuk melakukannya.”

Ogier sudah beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir menyatakan akan mundur. Faktanya, hingga musim ini ia masih bersaing di WRC.

“Ia akan memiliki mobil yang kompetitif dan tim bagus untuk tahun depan. Dari situ, kesempatan untuk menempatkan namanya di WRC, jika mampu menyamai atau memecahkan rekor Loeb, akan semakin besar,” tutur Millener.

“Lihat saja, berapa lama waktu yang diperlukan untuk memecahkan rekor sejak Loeb pergi. Minimal diperlukan 10 tahun, atau bisa saja lebih lama.”

Selain gelar, Sebastien Ogier kini juga hanya kalah dari Sebastien Loeb dari jumlah kemenangan lomba (52 berbanding 79). Untuk jumlah finis podium, Ogier berada di posisi ketiga (88) namun satu-satunya pereli aktif yang mampu mendekati Loeb (119, terbanyak).

Saat kali terakhir juara WRC, 2012, Loeb berusia 38 tahun dan 224 hari. Ia hanya kalah dari Hannu Mikola yang merebut gelar WRC 1983 dalam usia 41 tahun dan 183 hari.

Dengan usia 36 tahun dan 355 hari saat juara pada 2020, Sebastien Ogier tentu masih sangat mungkin menyamai atau bahkan melewati torehan Loeb jika memasukkan usia sebagai indikator kemampuan.