Babak Belur di Reli Monte Carlo, Hyundai Evaluasi i20 N WRC Rally1

Pabrikan juara musim 2019 serta 2020 itu dihadapkan isu keandalan yang menghantam i20 N WRC Rally1. Hyundai membuka era baru hybrid dengan kekalahan dari duo rival, Toyota dan M-Sport Ford.

Pekan ini, manajemen Hyundai bakal duduk bersama untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Julien Moncet selaku Deputy General Manager mengungkapkan, para staf bekerja dua kali lebih keras.

i20 N WRC Rally1 sebenarnya berkinerja bagus sepanjang akhir pekan Reli Monte Carlo. Namun, mobil rupanya memiliki problem di sektor keandalan, hingga mesin, hybrid dan suspensi yang sangat merugikan.

Dari tiga mobil yang diturunkan, hanya Thierry Neuville yang berhasil finis. Itupun, dia di belakang Gus Greensmith (M-Sport Ford). Sementara keluar sebagai pemenang adalah rekan setimnya, Sebastien Loeb.

Masalah Hyundai bermula saat Ott Tanak dipaksa tersingkir lebih awal. Insiden dua pecah ban serta kecelakaan membuat sang pereli gigit jari, lantaran tidak dapat melanjutkan partisipasinya di Reli Monte Carlo.

Kemudian tandemnya, Oliver Solberg, harus mundur karena asap knalpot masuk ke dalam kokpit mobilnya. Pemuda berusia 20 tahun itu mengeluhkan sakit kepala dan nyeri dada. Demi kesehatan, Hyundai mengistirahatkannya.

Julien Moncet, Deputy General Manager Hyundai World Rally Team

Foto oleh: Bastien Baudin / Hyundai Motorsport

“Benar-benar reli yang sangat sulit,” tutur Moncet kepada Motorsport.com.

“Kami tahu datang ke sini akan sulit. Kami menyelesaikan mobil tepat pada waktunya. Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan selama beberapa minggu terakhir, jadi kami tahu itu akan menantang.

“Ketika Anda start balapan, Anda selalu berekspektasi lebih dan kami tidak berada di tempat yang kami inginkan.

“Kami di sini untuk menang dan hasilnya cukup mengecewakan. Bagaimanapun, kami sudah belajar beberapa hal. Kami akan mengukur mobil kami serta membandingkannya dengan kompetitor.

“Kami sudah melihat bahwa saat mobil tak bermasalah, performanya ada di sana. Jadi, ini adalah sesuatu yang positif.

“Satu mobil berhasil finis. Kami memenangi satu etape. Tetapi kami tahu bahwa kami harus bekerja dan mendorong lebih keras.

“Kami akan bertanya kepada semua orang yang berada di Monte Carlo dan kembali ke pabrik untuk meningkatkan upaya.

“Kami punya sedikit waktu sebelum Swedia. Jadi, kami akan menggunakan kesempatan ini menguji mobil, serta tes lebih banyak hingga Kroasia. Situasinya buruk, namun terkendali.”

Baca Juga:

Sementara keandalan i20 N WRC Rally1 masih jadi isu utama Hyundai, Neuville meyakini tim telah bekerja untuk meningkatkan kinerja mobil dengan baik.

“Pada akhir reli ini (Monte Carlo), kami merasa kecewa dan frustrasi,” ucap pereli asal Belgia itu.

“Kami mengalami akhir pekan yang sulit. Saya mengemudi untuk hidup saya di Power Stage. Saya memberikan segalanya dan saya merasa kecewa.

“Ada banyak pekerjaan di belakang layar untuk mempersiapkan event ini, dari saya dan (co-driver) Martijn (Wydaeghe), serta tim, jadi pulang tanpa hadiah apa pun sulit diterima.

“Kami tidak menyerah. Kami mencoba untuk menjaga semua orang tetap termotivasi dan kami akan terus menekan.

“Keinginan pasti ada dan itu penting. Ada area berbeda yang akan kami kerjakan tetapi yang paling penting adalah keandalannya. Kami harus lebih kuat untuk event mendatang.”