Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Richard Millener: Reli Tak Perlu Buru-buru Pakai Teknologi Baru

Ajang reli, dalam hal ini WRC, kerap mendapatkan kritik lantaran menjadi disiplin yang lambat dalam mengadopsi teknologi baru yang ramah lingkungan.

Puma Rally1 WRC Prototype

Puma Rally1 WRC Prototype

Team M-Sport

Prinsipal M-Sport Ford, Richard Millener, merasa reli perlu sedikit lebih lambat dalam menggunakan teknologi baru dari disiplin lain dalam olahraga otomotif (motorsport).

Kejuaraan Dunia Reli (WRC) memutuskan untuk menambahkan elemen hibrida ke power unit mereka pada musim 2022. Ini kali pertama reli menggunakan mesin campuran itu.

Sementara di Austria dan Selandia Baru, sudah terdapat mobil-mobil reli yang menggunakan mesin elektrik sepenuhnya, seperti contoh Hyundai Kona Rally EV yang dikembangkan oleh Hayden Paddon.

Tiga tim WRC, yakni Toyota, Hyundai dan M-Sport Ford, telah menunjukkan komitmennya untuk tampil di bawah regulasi mesin baru tersebut.

Baca Juga:

M-Sport bahkan telah menunjukkan mobil Rally1 terbaru mereka, yakni M-Sport Ford Puma Rally1 pada gelaran Goodwood Festival of Speed beberapa waktu lalu.

Namun, menurut Millener, justru ajang reli tak perlu terburu-buru menggunakan teknologi-teknologi baru. Pasalnya, mereka harus tahu apakah update tersebut dapat bekerja dengan baik dengan teknologi yang sudah ada.

"Ini tentu saja akan menjadi tahun-tahun yang menarik di pasar penjualan mobil. Apakah orang-orang akan membeli mobil bertenaga hidrogen, atau bebas emisi, atau menggunakan baterai, semua patut dinantikan," ujar Millener.

"Akan tetapi, saya pikir reli menjadi ajang motorsport yang tak perlu terburu-buru menggunakan teknologi baru ini. Tak masalah jika mereka lebih lambat dari disiplin lain dalam mengimplementasikan teknologi baru.

"Memang baterai (elektrik) menjadi solusi saat ini, tapi itu bukan satu-satunya solusi yang ada. Solusi tersebut harus bisa berdampingan dengan apa yang sudah ada sekarang," tambahnya.

Puma Rally1 WRC Prototype

Puma Rally1 WRC Prototype

Foto oleh: M-Sport

Lebih lanjut, Ricahrd Millener menjelaskan bahwa fans reli khawatir jika mobilnya menggunakan teknologi hibrida/elektrik, atmosfer relinya akan hilang.

Namun, prinsipal asal Inggris tersebut memastikan bahwa reli tidak akan kehilangan keseruannya jika menggunakan mesin elektrik, yang mana mesinnya hampir tidak bersuara.

"Banyak fans yang memang khawatir dengan mobil 2022 ini, mobil yang menggunakan mesin elektrik/baterai, karena mesinnya tidak bersuara. Hal ini membuat 'nyawa' reli hilang.

"Tapi, itu tidak akan terjadi. Mobil-mobil itu masih sama seperti mobil WRC ICE (Internal Combustion Engine) yang saat ini kami gunakan, namun dengan tambahan teknologi hibrida yang dapat meningkatkan kekuatan mobil.

"Para pereli juga berpikir bahwa mereka bisa lebih kompetitif, walaupun merasa akan melaju lebih lambat saat melakukan reli," Millener menjelaskan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pengalaman, Thierry Neuville Pede di Reli Ypres
Artikel berikutnya Elfyn Evans Anggap Format Power Stage WRC Tidak Adil

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia